Giliran Wilshere yang Kritik Wasit Final Piala Liga Inggris

27 Februari 2018 6:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kekecewaan Wilshere. (Foto: Reuters/Carl Recine )
zoom-in-whitePerbesar
Kekecewaan Wilshere. (Foto: Reuters/Carl Recine )
ADVERTISEMENT
Partai final Piala Liga Inggris 2018 sudah usai dan menghadirkan Manchester City sebagai pemenangnya. Pada laga yang berlangsung di Stadion Wembley, Minggu (25/2/2018) malam WIB lalu, City berhasil menumbangkan Arsenal dengan skor 3-0.
ADVERTISEMENT
Namun, komentar-komentar dari partai final tersebut masih saja terlontar. Salah satunya dari pihak Arsenal. Ya, setelah sang manajer, Arsene Wenger, mengkritik keputusan wasit yang dianggap tak memberikan tambahan waktu yang layak, kali ini giliran pemain mereka, Jack Wilshere, yang bersuara.
Sama seperti Wenger, Wilshere juga turut mengkritik keputusan wasit Craig Pawson yang memimpin laga tersebut. Meski di satu sisi, pemain berpaspor Jerman itu juga mengakui bahwa City memang tampil benar-benar lebih superior ketimbang pasukan 'Meriam London'.
Salah satu yang keputusan wasit yang dikritik Wilshere adalah soal sentuhan (minim) Sergio Aguero dengan bek Arsenal, Shkodran Mustafi, yang berbuah gol pertama bagi City. Wilshere menilai senggolan kecil Aguero kepada Mustafi itu seharusnya berbuah pelanggaran.
ADVERTISEMENT
"Sulit untuk meluapkan perasaan saya kemarin dengan kata-kata. City adalah tim yang bagus dan pantas untuk menang. Banyak orang yang telah mengatakannya kepada kami dan kami harus menerima kritik itu saat kalah. Karena itu, saya juga mau berkata saya tidak dapat menerima beberapa keputusan yang bertentangan dengan kami," kata Wilshere dalam akun Instagram resminya.
"Apa pun yang Anda katakan tentang gol pertama, itu adalah pelanggaran. Gol kedua juga offside. Seharusnya ada kartu kuning di babak kedua, ya, ini terjadi di sepak bola, tapi masih sulit diterima. Orang akan mengatakan bahwa kami harus mencari alasan, tapi ini adalah fakta bahwa pokoknya kami perlu memberi respons," tambahnya.
Terlepas dari keputusan wasit itu, secara keseluruhan Arsenal memang tampil buruk di laga final. Mesut Oezil dan kolega cuma mamu melepaskan lima percobaan yang hanya dua mengarah ke gawang, dan mereka cuma berhasil menciptakan dua umpan kunci saja.
ADVERTISEMENT
Untuk Wilshere sendiri, pemain berusia 26 tahun itu tampil kurang memuaskan sebagai seorang gelandang serang. Wilshere hanya mampu melepaskan satu tembakan, satu umpan kunci, dan kehilangan bola sebanyak tiga kali sepanjang pertandingan.
Padahal, bersama Oezil, Wilshere diharapkan bisa membuat lini depan Arsenal lebih garang dan kreatif, terutama dalam menunjang Pierre Aubameyang selaku ujung tombak. Namun apa daya, harapan itu sirna dan bagi Wilshere, tampaknya berkaca juga lebih baik alih-alih menyalahkan orang lain.