Gol Karim Benzema di Final Liga Champions Bisa Dianggap Sah, Ini Aturan Barunya

28 Juli 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reaksi pemain Real Madrid Karim Benzema usai mencetak gol yang kemudian dianulir setelah tinjauan VAR di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi pemain Real Madrid Karim Benzema usai mencetak gol yang kemudian dianulir setelah tinjauan VAR di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Dylan Martinez/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai final Liga Champions 2021/22 memang telah berlalu. Namun, kini ramai lagi dibicarakan terkait momen gol Karim Benzema yang dianulir karena offside dalam laga Liverpool vs Real Madrid di Stade de France, Paris, Prancis, pada Mei lalu tersebut. Dengan aturan baru, gol itu bisa dianggap sah.
ADVERTISEMENT
Gol kemenangan Madrid memang dicetak oleh Vinicius Junior pada menit ke-59. Namun sebetulnya, Benzema sudah lebih dahulu mencetak gol pada menit ke-43.
Prosesnya begini, Benzema yang berada di kotak penalti mendapatkan umpan lambung David Alaba dari lini tengah. Striker Prancis itu kemudian mengecoh kiper Liverpool, Alisson Becker; dan mengoper bola ke arah rekannya, Fede Valverde.
Valverde kemudian menendang bola, tetapi bola terhalau Divock Origi, lalu memantul ke kaki Fabinho. Bola pantulan dari kaki Fabinho pun mengarah kembali ke Benzema dan langsung dimanfaatkan menjadi gol. Nah, gol itu dianulir karena Benzema dianggap offside.
Pada waktu itu, pendasaran offside masih menggunakan Laws of the Game 2021/22. Kini, IFAB selaku badan pembuat undang-undang sepak bola telah merilis Laws of the Game 2022/23 alias versi yang terbaru. Menariknya, berdasarkan aturan baru, gol Karim Benzema itu bisa disahkan.
ADVERTISEMENT
Gol Benzema tidak disahkan karena situasinya pada waktu itu begini: Kontak bola pertama datang dari Valverde, lalu bola memantul ke Origi, kemudian ke Fabinho, sebelum bola sampai ke Benzema. Jadi, bola yang datang dari Fabinho adalah deflect (pantulan) dan keputusan wasit menganulir gol pun dianggap tepat.
Pemain Real Madrid Karim Benzema mencetak gol pertama ke gawang Liverpool yang kemudian dianulir di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
Sebab memang, dalam Laws of the Game, salah satu alasan seorang pemain telah melakukan pelanggaran offside adalah jika memperoleh keuntungan dengan memainkan bola atau mengganggu lawan bila mendapat pantulan atau belokkan bola dari tiang gawang, mistar gawang, ofisial pertandingan, atau pemain lawan.
Lebih lanjut, seorang pemain berdiri dalam posisi offside dapat dianggap onside jika seorang bek melakukan tindakan yang disengaja untuk memainkan bola. Masalahnya, apa yang dimaksud dengan 'disengaja' itu?
Pemain Real Madrid Karim Benzema sebelum mencetak gol pertama ke gawang Liverpool di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERS
Waktu di final Liga Champions 2021/22, Benzema mencetak gol usai mendapat bola pantulan dari Fabinho, yang berusaha melakukan tekel. Golnya tak disahkan setelah Fabinho dianggap tidak melakukan tindakan yang disengaja, sehingga anggapannya bola malah dibelokkan darinya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, tidak ada perubahan tentang aturan offside di Laws of the Game 2022/23. Akan tetapi, ada penjelasan tambahan sebagai berikut:
Pemain Real Madrid Karim Benzema mencetak gol pertama ke gawang Liverpool yang kemudian dianulir di Stade de France, Saint-Denis dekat Paris, Prancis, Sabtu (28/5/2022). Foto: Lee Smith/REUTERS
Selain itu, IFAB memberikan indikator lebih detail lainnya. Kriteria berikut harus digunakan, sebagaimana mestinya, sebagai indikator bahwa seorang pemain sedang menguasai bola dan, sebagai akibatnya, 'memainkan bola dengan sengaja':
ADVERTISEMENT
Dengan penjelasan di atas, maka gol Karim Benzema bisa saja disahkan. Sebab sebelumnya, ada usaha dari Fabinho untuk merebut bola dari Valverde. Fabinho bisa dianggap sengaja berusaha menyapu bola. Media Inggris, The Athletic, juga menyorot hal ini dan jatuh pada kesimpulan serupa.