Guardiola: Sanjungan Adalah Musuh Manchester City

25 November 2018 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pep Guardiola (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
zoom-in-whitePerbesar
Pep Guardiola (Foto: Reuters/Jason Cairnduff)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pujian adalah racun. Itulah adagium yang dipegang teguh oleh Pep Guardiola sebagai juru taktik Manchester City.
ADVERTISEMENT
Kandidat terkuat untuk menjuarai Premier League 2018/19 menjadi milik The Citizens setelah meraih kemenangan 4-0 atas West Ham United di London Stadium, Sabtu (24/11/2018) malam WIB. Sampai pekan ke-13 Premier League, City masih perkasa di puncak tabel berbekal 35 poin dengan catatan nirkekalahan lewat 11 kemenangan dan dua hasil imbang.
Terasa lebih mengagumkan lantaran skuat asuhan Guardiola itu memiliki jumlah gol paling tinggi di antara tim lain dengan 40 gol. Bersama Liverpool, City juga menjadi tim paling tangguh karena baru lima kali kebobolan. Namun, jumlah gol Liverpool masih berada di angka 26. Sejumlah catatan tersebut menggambarkan betapa superiornya City musim ini.
Guardiola tahu betul rapor impresif City akan menghadirkan puja-puji untuk David Silva dan rekan-rekannya. Namun, pelatih berkepala plontos itu membenci situasi tersebut. Bagi pria kelahiran Catalunya, Spanyol, itu sanjungan berpotensi menggerus fokus skuatnya. Maka, Guardiola meminta skuatnya untuk menutup telinga rapat-rapat.
ADVERTISEMENT
Selebrasi pemain Manchester City (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Manchester City (Foto: REUTERS/David Klein)
"Ketika mereka (pemain City) mendengar dan membaca begitu banyak komentar positif seperti 'kalian fantastis' dan sanjungan lainnya, itu adalah situasi yang berbahaya," katanya dalam jumpa pers setelah pertandingan sebagaimana mengutip ESPNFC.
"Kami menjadi seperti ini karena kerja keras dan kerja sama semua elemen dalam tim. Staf pelatih selalu menyuntikkan motivasi kepada saya. Begitu juga saya kepada mereka dan pemain. Itu dilakukan karena kami menuntut banyak hal (untuk menjadi yang terbaik di semua ajang)," lanjutnya.
Di samping itu, Guardiola paham masih banyak waktu buat kesebelasan lain untuk merusak keperkasaan dan memotong jarak poin dari City, mengingat Premier League baru memasuki pekan 13 atau masih ada 25 pertandingan tersisa.
ADVERTISEMENT
Sorotan pelatih berusia 47 tahun itu tentu tertuju kepada Liverpool yang menduduki kursi kedua klasemen dengan koleksi 33 angka atau cuma terpaut dua poin dari City. Guardiola bahkan tak menampik bahwa Liverpool bisa menjadi batu sandungan terbesar City musim ini.
Liverpool menang besar di kandang Watford. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Liverpool menang besar di kandang Watford. (Foto: Reuters/Carl Recine)
Kendati begitu, pengakuan akan kualitas sang lawan tak lantas mengganggu kepercayaan diri Guardiola. Sehebat-hebatnya Liverpool musim ini, kata Guardiola, City akan menjadi yang terbaik di Premier League 2018/19.
"Bagi Liverpool, ini adalah permulaan yang baik. Saya tak tahu berapa banyak trofi Liga Champoins dan gelar yang sudah mereka koleksi, tetapi capaian mereka sejauh ini menggambarkan bahwa mereka akan menjadi lawan tersulit bagi kami," ucapnya.
"Setelah raihan poin kami menyentuh 100 pada musim lalu dan begitu banyak sanjungan yang kami dapatkan, ada kecenderungan (prediksi) kami tak akan bisa mengulang prestasi itu. Tapi, coba lihat penampilan impresif Leroy Sane dan Riyad Mahrez saat membantu pertahanan. Saya mendeteksi sinyal bahwa kami akan merepetisi capaian kami di musim lalu," tutupnya.
ADVERTISEMENT