Hari Pertama Kerja, Shin Tae-yong Kritik Lapangan dan Beberkan Program
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
'Garuda Muda' akan menjalani pelatnas di Tanah Air hingga Jumat (17/1/2020). Selama lima hari, sebanyak 60 pemain yang mengikuti seleksi akan dikerucutkan menjadi 30 nama.
Setelah itu, Timnas U-19 bertolak ke Thailand pada 20 Januari untuk kembali melakukan training camp dan beruji coba.
“Di Chiang Mai, Thailand, akan datang juga klub-klub Korea Selatan. Jadi, pemain harus bersaing juga dengan mereka,” tutur Shin selepas latihan.
Shin punya pekerjaan berat dalam menyeleksi pemain. Sejauh ini baru 51 nama yang bergabung di pelatnas. Dua pemain lain datang pada hari Selasa (14/1).
Sementara itu, tujuh pemain lain dari Garuda Select akan diseleksi Shin dan jajaran pelatih di Italia.
“Coach Indra (Sjafri) sedang mengatur waktu untuk ke sana,” kata pria 50 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Usai seleksi, Shin mulai masuk pembenahan fisik pemain. Di Thailand nanti, Shin berencana menggembleng fisik pemain sekaligus ajang seleksi berikutnya.
Shin tak ingin terburu-buru masuk ke area taktik. Tak heran ia belum menentukan cara bermain untuk pasukan Garuda Muda.
“Ini hari pertama. Jujur saya belum tahu apa-apa soal pemain. Mereka pun masih tampak grogi dan kurang agresif pada hari pertama.Sekarang fokus seleksi dulu. Kami juga ingin diskusi dengan tim pelatih. Kita lihat ke depan mau seperti apa (visi bermain),” kata Shin.
Terlepas dari pemaparan program Shin, ia ternyata menaruh kecewa dengan kondisi lapangan. Stadion Wibawa Mukti, menurut Shin, tak layak menjadi markas pelatnas Indonesia U-19.
“Lapangan kurang bagus. Kondisinya bisa membuat pemain cedera. Saya lihat dari luar kelihatannya bagus, tapi setelah di lapangan kondisinya kurang. Jadi, pemain harus hati-hati di sini,” kata Shin.
ADVERTISEMENT
Lapangan latihan harus menjadi perhatian pengurus PSSI , yang juga hadir di Wibawa Mukti. Shin saja sudah mengeluh pada hari pertamanya bekerja.