Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Tugas Besar Menanti PSSI

24 Oktober 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Timnas Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Timnas Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Kabar baik menghampiri sepak bola Indonesia. Kamis (24/10/2019), FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini disambut baik oleh PSSI, termasuk anggota Komite Eksekutif mereka, Refrizal Sikumbang. Penunjukan ini tak cuma hadiah, tetapi tugas besar bagi Indonesia.
''Pertama kita sebagai bangsa Indonesia, tentunya sejarah baru buat kita dengan berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021," ujar Refrizal ketika ditemui di Wisma Kemenpora, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).
"Sebetulnya kami di PSSI sempat khawatir karena ada insiden kericuhan kemarin. Kami khawatir kejadian itu menjadi alasan FIFA mencoret kita dalam proses bidding,'' lanjutnya.
Kekhawatiran Refrizal mengacu pada insiden di GBK saat Timnas Indonesia melawan Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Kala itu, sejumlah oknum suporter tampak melempari para pendukung Malaysia. Beberapa bahkan sampai turun dari tribune dan berlari menuju tribune tempat suporter Malaysia.
ADVERTISEMENT
Buntut dari insiden itu, FIFA memberi ultimatum dan menjatuhkan denda. Ketika itu Indonesia sedang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Terlepas dari sanksi tersebut, PSSI meyakini bahwa Indonesia bakal lolos bidding. Menurut mereka peluang Indonesia lebih jika melihat negara-negara pesaing.
''Kan tersisa tiga untuk penentuan. Bicara peluang, sebetulnya negara yang menjadi kekhawatiran itu adalah Peru, ya. Kalau pesaingnya Brasil kan mereka sudah sering,'' kata Refrizal.
''Alhamdulillah hasilnya kita terpilih. Jika kembali bicara perbandingan Indonesia dengan Peru, secara kesiapan kita paling siap, termasuk lokasi dan infrastruktur. Itu pendapat saya,'' jelasnya.
Suporter Timnas Indonesia dalam penyisihan grub B Piala AFF 2018 melawan Timnas Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
PSSI akan melakukan sejumlah agenda menyusul penunjukan ini. Salah satunya berkoordinasi dengan sejumlah instansi pemerintahan dan menyiapkan venue pertandingan.
ADVERTISEMENT
''Pertama, tentu menyiapkan lapangan pertandingan. Ketika inspeksi beberapa waktu lalu, memang ada lapangan yang belum standar FIFA, termasuk Stadion GBT (Gelora Bung Tomo, Surabaya). Contohnya saja, kursinya belum single seat.''
''Kedua, kami di internal PSSI akan rapat dulu sore ini. Kami juga sempat sampaikan kepada Kemenpora melalui Sesmenpora [Gatot S. Dewa Broto] bahwa kami minta diundang oleh Kemenpora. Mungkin Senin pekan depan, ya, sekalian nanti sama Sekjen [Ratu Tisha Destria] karena 'kan dia yang ke China,'' jelas Refrizal.
Refrizal, mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI, Rabu (25/9/2019) Foto: Ferry Adi/kumparan
Indonesia sudah mengajukan 10 stadion sebagai venue laga. Nantinya FIFA yang akan menentukan stadion mana yang bakal dipakai.
Sepuluh stadion tersebut adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Wibawa Mukti (Cikarang), Stadion Pakansari (Bogor), Stadion Patriot (Bekasi), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion I Wayan Dipta (Bali).
ADVERTISEMENT