Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Indra Sjafri Minta Regulasi U-23 Kembali Diterapkan di Liga 1
ADVERTISEMENT
Usai sudah perjalanan Timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2020. Hasilnya jauh dari kata memuaskan karena dari tiga laga, pasukan Indra Sjafri cuma memenangi partai pemungkas menghadapi Brunei Darussalam dengan skor 2-1, Selasa (26/3/2019) siang WIB.
ADVERTISEMENT
Belajar dari kegagalan lolos ke putaran final Piala Asia, pelatih Indra Sjafri melihat masih banyak kekurangan di timnya. Kekurangan-kekurangan itu, menurut Indra, bisa diatasi jika para pemain mendapatkan jam terbang lebih di level klub.
Oleh karena itu, Indra mendorong para pemangku kepentingan di Liga 1 2019 agar mendukung kebutuhannya. Caranya dengan mewajibkan tim-tim kontestan menurunkan pemain U-23 dalam kurun tertentu.
"Pertama nanti tentu mereka (para pemain Timnas U-23) akan main di kompetisi. Kami berharap di manager meeting liga pemain-pemain kelahiran 23 tahun ke bawah diberikan tempat di tim. Klub harus membuat regulasi agar dua atau tiga pemain bisa main di kompetisi," ujar Indra selepas laga melawan Brunei.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, jadi mereka bisa dapat jam terbang di kompetisi. Tapi kalau itu enggak bisa diterima liga, nanti kami akan cari bentuk TC yang lain," tutur dia.
Wajar bila Indra meminta demikian. Pasalnya, aturan serupa sempat diterapkan PT Liga Indonesia Baru untuk mendukung kiprah Timnas U-23 besutan Luis Milla di SEA Games 2017. Terdekat, Indra pun akan menghadapi SEA Games 2019 di Filipina.
Demi menambah jam terbang pula, Indra sengaja menurunkan sejumlah pemain pelapis Timnas U-23 untuk laga menghadapi Brunei. Di antaranya Fredyan Wahyu, Rafi Syarahil, Dimas Drajad, dan Samuel Christianson.
"Pertandingan ini memang sudah tidak menentukan. Tadi banyak pergantian dan rotasi, perlu bagi kami juga memastikan pemain-pemain tersebut (yang main di laga lawan Brunei) pantas ada di tim saya," ujar Indra.
ADVERTISEMENT