news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Italia Siapkan Formasi Gres Jelang Lawan Yunani

9 Oktober 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roberto Mancini merayakan gol bersama pemain-pemain Timnas Italia. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Mancini merayakan gol bersama pemain-pemain Timnas Italia. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Sudah 14 pertandingan dilalui Timnas Italia di bawah asuhan Roberto Mancini dan baru sekali mereka bermain tanpa formasi 4-3-3. Itu terjadi pada 10 September 2018, ketika berhadapan dengan Portugal di UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Jelang pertandingan Kualifikasi Piala Eropa 2020 menghadapi Yunani, Minggu (13/10/2019) dini hari WIB, kemungkinan Italia tampil dengan formasi selain 4-3-3 kembali terbuka. Saat ini Mancini tengah mempersiapkan timnya untuk tampil dengan pakem 4-2-3-1.
Rencana ini tercium awak media pada Selasa (8/10) waktu setempat. Dalam sesi latihan, Mancini menggelar gim internal yang melibatkan dua tim dengan balutan formasi 4-2-3-1 tadi.
Tim pertama dihuni oleh pemain-pemain yang kemungkinan bakal diturunkan sejak awal melawan Yunani. Meski demikian, di tim kedua terdapat nama kiper nomor satu Azzurri, Gianluigi Donnarumma.
Gianluigi Donnarumma melakukan pemanasan jelang laga. Foto: AFP/Miguel Medina
Di tim pertama tadi Mancini memainkan Marco Verratti dan Jorginho sebagai poros ganda. Di depan mereka ada Federico Chiesa, Federico Bernardeschi, Lorenzo Insigne, serta Andrea Belotti.
ADVERTISEMENT
Kemudian, di bawah mistar ada nama kiper Napoli, Alex Meret. Persis di depan Meret ada Danilo D'Ambrosio, Leonardo Bonucci, Alessio Romagnoli, dan Leonardo Spinazzola yang menjadi back-four.
Sementara itu, tim kedua dipimpin oleh Ciro Immobile di lini serang. Striker Lazio itu disokong oleh Nicolo Zaniolo, Stephan El Shaarawy, serta penggawa Freiburg, Vincenzo Grifo.
Di depan Donnarumma, Mancini menempatkan kuartet Giovanni Di Lorenzo, Gianluca Mancini, Francesco Acerbi, dan Cristiano Biraghi. Adapun, yang bertugas sebagai poros adalah Nicolo Barella dan Bryan Cristante.
Kapten Torino, Andrea Belotti. Foto: AFP/Marco Bertorello
Meski Mancini tampak sudah menentukan siapa yang akan jadi pilihan utama, kemungkinan terjadinya perubahan masih cukup besar. Pos penjaga gawang dan striker diperkirakan bakal diperebutkan dengan sengit.
Bicara soal perebutan posisi striker utama, dalam konferensi pers jelang laga Immobile mengaku menikmati persaingan dengan Belotti. Namun, bukan berarti dia akan bermanis-manis karena Immobile merasa punya utang terhadap Italia.
ADVERTISEMENT
"Kupikir persaingan seperti ini sehat untuk para pemain, juga untuk tim. Aku berkawan baik dengan Il Gallo (Belotti, red) dan kami tahu peran itu sulit dijalankan," ucap Immobile.
"Namun, aku merasa punya utang kepada Italia dan berharap bisa membayarnya, dengan bunga, pada pertandingan Sabtu di Olimpico serta yang utama di Piala Eropa nanti."
Ciro Immobile beraksi dalam laga kontra Finlandia. Foto: AFP/Andreas Solaro
"Akan lebih menyenangkan lagi kalau aku bisa mencetak gol untuk tim nasional di Olimpico karena ini akan menjadi pertandingan pertamaku di sana. Sebelumnya, aku mengalami cedera saat kami menjamu Argentina," tambah pria 29 tahun itu.
Italia sendiri sejauh ini telah mengoleksi 18 poin dari 6 pertandingan Grup J dan duduk di puncak klasemen. Jika mampu menundukkan Yunani yang saat ini berada di urutan kelima, mereka akan semakin dekat dengan tiket Piala Eropa.
ADVERTISEMENT
Pergantian formasi ini sebetulnya berpotensi memunculkan sandungan bagi Italia. Pasalnya, sejauh ini mereka sudah begitu nyaman bermain dengan pola 4-3-3. Dari 13 laga, 9 di antaranya mereka akhiri dengan kemenangan.
Hal serupa tak bisa dikatakan untuk pakem 4-4-2. Ketika menggunakan formasi ini Italia dipaksa menyerah 0-1. Namun, boleh jadi, karena lawan yang mereka hadapi 'hanya' Yunani dan mereka saat ini berada di posisi relatif aman, tak ada salahnya bagi Mancini untuk menjajal alternatif baru.