Italia vs Belanda: De Oranje Dijangkiti Kemandulan, Apa Masalahnya?

13 Oktober 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain timnas Belanda Frenkie de Jong berebut bola dengan peman timnas Italia Nicolo Zaniolo pada pertandingan UEFA Nations League di stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda. Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain timnas Belanda Frenkie de Jong berebut bola dengan peman timnas Italia Nicolo Zaniolo pada pertandingan UEFA Nations League di stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda. Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
ADVERTISEMENT
Belanda akan bertandang ke markas Italia untuk melakoni partai UEFA Nations League, Kamis (15/10/2020) dini hari WIB. Jelang laga di Atleti Azzuri d'Italia itu, De Oranje dihantui kemandulan lini serang.
ADVERTISEMENT
Per data Transfermarkt, hingga stori ini dinaikkan, Belanda telah menjalani empat laga internasional sepanjang September-Oktober 2020. Buruknya, mereka cuma mencetak satu gol. Ini rinciannya:

Apa apa dengan lini serang Belanda?

Pemain timnas Italia Leonardo Spinazzola berebut bola dengan pemain timnas Belanda Hans Hateboer pada pertandingan UEFA Nations League di stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda. Foto: Piroschka Van De Wouw/REUTERS
Belanda boleh saja berdalih bahwa performa tak ciamik mereka merupakan akibat ditinggal Ronald Koeman ke Barcelona. Tim 'Negeri Kincir Angin' sempat dibesut pelatih interim Dwight Lodeweges, lalu kini dinakhodai Frank de Boer.
Namun, hei, sejatinya mereka bukan tim yang kesulitan menciptakan peluang. Menilik data WhoScored, Belanda tercatat menciptakan 40 tembakan (11 akurat) dari tiga laga UEFA Nations League 2020/21.
ADVERTISEMENT
Artinya, Belanda melepas 13,3 tembakan per laga. Sudah begitu, kebanyakan di antaranya (20 tembakan) berasal dari area penalti. Kecuali saat melawan Italia, Frenkie de Jong dan kolega selalu memegang penguasaan bola.
Lantas, kenapa Belanda kesulitan mencetak gol? Belanda sejatinya sedang tak memiliki bomber kelas dunia. Usai era Dennis Bergkamp, Ruud van Nistelrooy, hingga Robin van Persie dan Klaas-Jan Huntelaar; juara Euro 1988 itu belum lagi menemukan 'tombak tajam'.

Profil striker Belanda: Memphis Depay hingga Luuk de Jong

Memphis Depay, striker Belanda. Foto: EMMANUEL DUNAND / AFP
Belanda membawa empat pemain yang bisa beroperasi sebagai striker (nomor 9). Ini daftarnya:
Ryan Babel sejatinya adalah seorang winger dan usianya kini telah mencapai 33 tahun. Plus, sepanjang kariernya, dia memang bukan bomber moncer.
ADVERTISEMENT
Donyell Malen adalah yang paling muda. Striker 21 tahun itu mampu mencetak 17 gol dari 25 laga lintas ajang PSV Eindhoven. Andai tak ada pandemi corona, mungkin akan lebih banyak lagi. Dan tampaknya, wabah itu juga yang mengganggu perkembangannya.
Luuk de Jong. Selama 2014-2019, dia adalah bomber andalan PSV. Namun, saat pindah ke Sevilla, performanya kurang impresif; dengan hanya mencetak 10 gol dari 46 laga lintas ajang musim lalu (walau dua di antaranya di final Liga Europa).
Pemain timnas Belanda Luuk de Jong berebut bola dengan pemain timnas Bosnia dan Herzegovina pada pertandingan UEFA Nations League di Stadion Bilino Polje, Zenica, Bosnia dan Herzegovina. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Dari keempat nama di atas, hanya Memphis Depay mungkin yang paling mendingan. Total golnya untuk Belanda adalah 19 gol dari 54 pertandingan--jumlah golnya lebih banyak dari keempat nama di atas.
Sama seperti Malen dan De Jong, Depay pernah sangat tajam di PSV. Kariernya lalu menurun saat membela Manchester United dan kembali menemukan ketajamannya bersama Lyon. Musim ini saja, Depay telah mencetak 4 gol dari 6 laga Liga Prancis.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk saat ini, Belanda mungkin hanya bisa bergantung pada Depay. Kalaupun striker mereka tak bisa mencetak gol, mereka bisa berharap pada winger 'maut' macam Steven Bergwijn, Steven Berghuis, hingga Quincy Promes.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.