Jadwal Piala Dunia 2018: Brasil dan Jerman Siap Segel Kemenangan

17 Juni 2018 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi suporter Brasil di Rostov Arena. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi suporter Brasil di Rostov Arena. (Foto: REUTERS/Marko Djurica)
ADVERTISEMENT
Hari keempat perhelatan Piala Dunia 2018 akan menampilkan tiga laga. Di Grup E ada dua pertandingan yang dihelat, Kosta Rika versus Serbia pada Minggu (17/6/2018) pukul 19:00 WIB dan Brasil melawan Swiss pada Senin (18/6/2018) pukul 01:00 WIB. Sementara di Grup F, Jerman akan bertanding melawan Meksiko pada Minggu (17/6/2018) pukul 22:00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kosta Rika vs Serbia
Sepintas, laga Kosta Rika melawan Serbia tidak akan semegah dua pertandingan lainnya. Bagaimanapun, untuk saat ini, nama besar Kosta Rika dan Serbia belum sanggup menyaingi popularitas Jerman dan Brasil.
Namun, perjalanan Kosta Rika di Piala Dunia bukannya tanpa impresi sama sekali. Piala Dunia 1990 menjadi Piala Dunia pertama Kosta Rika. Di Italia, merek sukses menembus babak 16 besar. Lama absen di laga Piala Dunia, Kosta Rika kembali pada 2002 dan 2006. Sayangnya, di dua edisi ini mereka gagal lolos fase grup.
Taji Kosta Rika di perhelatan Piala Dunia baru muncul kembali saat mereka berlaga di Jerman empat tahun lalu. Berbekal permainan defensif dan pertahanan rapi, Kosta Rika berhasil menembus babak delapan besar. Sayangnya, langkah mereka terhenti karena kalah 3-4 dalam babak adu penalti melawan Belanda.
ADVERTISEMENT
Kosta Rika kembali ke Piala Dunia di bawah komando taktik mantan penggawanya di Piala Dunia 1990, Oscar Ramirez. Sebagai pelatih, Ramirez tidak menyukai permainan defensif. Itulah sebabnya, sejak 2015 ia mulai mengubah skema permainan Kosta Rika dari 5-4-1 menjadi 3-4-3.
Kosta Rika diprediksi akan mengandalkan nama-nama senior di dalam skuat mereka, semisal Bryan Ruiz (Sporting CP), Keylor Navas (Real Madrid), Celso Borges (Deportivo La Coruna), serta Christian Bolanos (main di Saprissa).
Sementara, Serbia menyongsong Piala Dunia 2018 dengan permasalahan di tubuh tim. Slavoljub Muslin, nama yang sukses mengantarkan Serbia melaju ke putaran final Piala Dunia 2018, dipecat. Kabarnya, tidak dipanggilnya Sergej Milinkovic-Savic ke skuat Serbia menjadi alasan dipecatnya Muslin.
ADVERTISEMENT
Nama Mladen Krstajic pun didapuk menjadi pengganti Muslin sebagai pelatih pengganti. Berbekal hasil apik di empat laga uji tanding (dua kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah), publik Serbia berharap.
Berbeda dengan Muslin yang biasa bermain dengan 3-4-3, Krstajic memilih untuk bermain dengan 4-2-3-1. Dalam formasi ini, Luka Milivojevic dan Nemanja Matic akan berduet sebagai poros, menopang Milinkovic-Savic yang bermain lebih ke depan.
Timnas Serbia berlatih di Samara Arena. (Foto:  REUTERS/David Gray)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Serbia berlatih di Samara Arena. (Foto: REUTERS/David Gray)
Brasil vs Swiss
Pertandingan kedua Grup E akan mempertemukan Brasil dengan Swiss. Laga yang dihelat di Rostov Arena ini menjadi momentum awal bagi Brasil untuk menghapus luka pada gelaran Piala Dunia 2014. Di rumah sendiri, Brasil dihantam Jerman dengan skor 1-7. Kekalahan di partai semifinal itu lantas dikenal dengan sebutan Mineirazo, versi mininya Maracanazo yang terjadi pada 1950.
ADVERTISEMENT
Tite datang ke Brasil saat mereka masih dihantui kekalahan di rumah sendiri. Uniknya, Tite tampil sebagai pelatih yang kukuh untuk mengembalikan gaya permainan Brasil kepada identitas aslinya, Joga Bonito. Ia tidak sekadar menaruh formasi 4-3-3, tetapi juga membiarkan para pemainnya berekspresi di lapangan, mengembalikan ingatan masing-masing pada permainan favela zaman kanak-kanak mereka.
Brasil berangkat ke Rusia dengan modal meyakinkan. Mereka berhasil menyapu bersih kemenangan dan nirbobol di empat uji tanding. Setelah menang 3-0 atas Rusia dan unggul 1-0 melawan Jerman, Brasil memberikan kekalahan 0-2 untuk Kroasia. Lantas, uji tanding terakhir melawan Austria ditutup dengan kemenangan 3-0.
Walaupun berbekal raihan positif, Brasil bukannya tanpa kendala di laga melawan Swiss. Dalam konferensi persnya, Tite menjelaskan, bahwa kondisi Neymar belum 100%, walaupun sang penggawa sudah turun di dua uji tanding Brasil dan mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Sementara, Swiss bukannya datang ke Rusia tanpa senjata. Dengan komposisi skuat yang ada, Vladimir Petkovic punya keseimbangan. Besar kemungkinan, ia akan bermain dengan formasi 4-2-3-1. Dua nama besar diprediksi menjadi motor permainan Swiss adalah Stephan Lichsteiner dan Xherdan Shaqiri.
Haris Seferovic yang di babak kualifikasi berperan sebagai penyerang tunggal dan berhasil mencetak empat gol juga bisa diandalkan. Itu belum ditambah dengan keberadaan Admir Mehmedi yang bisa menjadi opsi lain bagi permainan Swiss. Dengan skuat yang cukup menjanjikan macam ini, Petkovic diperkirakan akan memulai laga dengan skema dasar 4-2-3-1.
Grup E Piala Dunia 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Grup E Piala Dunia 2018. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Jerman vs Meksiko
Di Stadion Luzhniki, Timnas Meksiko akan berhadapan dengan juara bertahan, Jerman. Melihat rekam jejak mereka di Piala Dunia, Jerman tak pernah menuai kekalahan di laga pertama dalam tujuh Piala Dunia terakhir. Bahkan, semuanya berakhir dengan kemenangan.
ADVERTISEMENT
Sebagai pelatih, Joachim Loew menolak untuk menjadi orang yang statis. Baginya, percuma berpegang pada satu metode atau tradisi tapi tak cukup efektif untuk digunakan dalam pertandingan. Karenanya, ia tak segan untuk mengubah-ubah formasi tim. Lihatlah bagaimana formasinya berubah-ubah, mulai dari 4-4-2, 4-4-3, hingga 4-2-3-1.
Walau demikian, di Piala Dunia ini, Loew mengaku akan bermain dengan 4-2-3-1. Dengan formasi tersebut, ketiga gelandang serang di belakang striker akan bergerak secara dinamis untuk membongkar pertahanan lawan.
Sementara, Meksiko akan memasuki laga dengan berbekal pemain-pemain yang kenyang dengan kompetisi sepak bola Eropa. Mulai dari kiper Guillermo Ochoa (Standard Liege), kapten Andres Guardado (Real Betis), topskorer sepanjang masa Javier Hernandez (West Ham United), full-back tangguh Miguel Layun (Sevilla), gelandang box-to-box Marco Fabian (Eintracht Frankfurt), sampai winger Hirving Lozano (PSV).
ADVERTISEMENT
Juan Carlos Osori yang menjadi pelatih Meksiko punya keunikan sendiri. Pertama, ia mengaku sebagai anak buah Marcelo Bielsa. Kedua, ia tidak dikenal sebagai pelatih yang saklek terhadap skuat tertentu. Dalam diksi Osori, rotasi skuat ini disebutnya sebagai ‘taktik alternatif'.
Grup F Piala Dunia 2018 (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Grup F Piala Dunia 2018 (Foto: Basith Subastian/kumparan)