Jangan Sekalipun Anggap Remeh Jose Campana, si Arsitek Serangan Levante

22 Maret 2020 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jose Campana saat membela Levante. Foto: GABRIEL BOUYS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jose Campana saat membela Levante. Foto: GABRIEL BOUYS / AFP
ADVERTISEMENT
Nama Lionel Messi memang masih ada di puncak daftar pencetak gol dan assist terbanyak di La Liga 2019/20.
ADVERTISEMENT
Messi sudah membukukan 19 gol dan 12 assist untuk Barcelona di perburuan gelar juara liga musim ini. Dua catatan ini mengukuhkan keberadaan Messi sebagai eksekutor dan kreator serangan jempolan di La Liga.
Akan tetapi, Messi tidak menjadi satu-satunya pemain La Liga yang patut diwaspadai jika bicara soal serangan. Masih ada Jose Campana. Bukan, dia bukan penggawa Barcelona ataupun Real Madrid. Campana adalah pemain Levante.
Penggawa Levante, Jose Campana (kostum biru-merah). Foto: GABRIEL BOUYS / AFP
Mengutip statistik Squawka, Campana tercatat sebagai satu-satunya pemain yang unggul atas Messi dalam menciptakan peluang (chances) di La Liga 2019/20. Hingga pekan 27 tuntas, Campana membuat 58 chances, sedangkan Messi menciptakan 55 chances.
Chances dalam statistik sepak bola dapat diartikan sebagai operan yang menghasilkan tembakan mengarah gawang. Jika bola tembakan tersebut masuk, akan menghasilkan assist. Kalau tembakan tersebut tidak masuk, bakal menghasilkan umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Levante memang bukan klub terbaik di La Liga. Tengok saja di papan klasemen. Mereka kini masih ngepos di peringkat 13 dengan 33 poin, hasil dari 10 kemenangan, tiga seri, dan 14 kekalahan. Yep, 14 kekalahan.
Pun dengan Campana. Ia bukan pemain terbaik La Liga. Meski demikian, bukan berarti ia pantas buat dipandang sebelah mata.
Toh, para pemain Barcelona sudah merasakan sendiri seperti apa Campana saat mengobrak-abrik pertahanan mereka. Saat Barcelona kalah 1-3 dari Levante pada November 2019, Campana membuat satu assist dan satu gol.
Tak sekadar menjadi pembuat chances tertinggi, Campana juga menjadi pemain dengan atribut penyerangan terbaik yang dimiliki Levante. Ini dibuktikan dengan torehan lima assist dan dua golnya di La Liga. Pun dengan aksi dribelnya. Ia membukukan rerata 1,6 dribel sukses per laga La Liga.
ADVERTISEMENT
Namun, persoalannya tetap kolektivitas. Sampai sekarang, Paco Lopez, pelatih Levante, tidak memiliki opsi yang beragam untuk menyokong atau melengkapi kualitas Campana. Tak heran jika sampai sekarang Levante belum bisa melepaskan diri dari status klub semenjana di La Liga 2019/20.