Jika Didukung, Southgate Masih Mau Latih Inggris di Piala Dunia 2022
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejak ditunjuk jadi pengganti Sam Allardyce pada 2016, Southgate terbilang sukses bersama Timnas Inggris dengan mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League serta lolos ke Piala Eropa 2020.
Southgate pun sadar bahwa kini tim asuhannya sudah masuk dalam daftar unggulan. Itulah mengapa, pria 49 tahun tersebut menilai bahwa prestasi di Euro 2020 akan jadi penentu kelanjutan kariernya sebagai komandan 'Tiga Singa'.
"Ketika kamu mengalami pekan yang kualami, kamu akan merasakan bahwa orang bisa membencimu dalam waktu singkat. Jika tak ada lagi kehangatan, harmoni di dalam tim pun bisa terganggu," ujar Southgate usai membawa Inggris menang 4-0 atas Kosovo.
Ucapan Southgate itu merujuk pada apa yang terjadi antara Raheem Sterling dan Joe Gomez. Perkelahian dua pemain itu berujung pada pencoretan Sterling dari skuat menghadapi Montenegro.
ADVERTISEMENT
"Jadi, aku sadar bahwa semuanya bisa dengan cepat berubah. Bagiku, yang terpenting adalah apa yang akan terjadi dan aku tahu bahwa pada akhirnya nanti kami akan dinilai berdasarkan hasil di turnamen."
"Kami harus menerima bahwa Inggris sekarang adalah unggulan. Kami akan masuk ke turnamen dengan rasa percaya diri tinggi sekaligus memahami mana-mana saja yang masih harus dibenahi. Tapi, kupikir semua tim bakal merasakan hal serupa," lanjut Southgate.
Meski tidak seratus persen yakin bakal terus menangani Inggris, Southgate tetap mulai mempersiapkan target jangka panjang di Piala Dunia 2022 nanti. Baginya, mempersiapkan diri sedini mungkin sama sekali tidak ada salahnya.
"Ketika kami memulai kerja sama ini dan melihat apa yang dilakukan federasi lain, kami jadi malu sendiri. Jerman, misalnya, selalu mendapat hotel terbaik karena mereka selalu bersiap sejak dini," tutur Southgate .
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, kami harus lebih berani mengatakan bahwa optimisme tidak selalu berakhir dengan kesialan. Kami harus percaya pada apa yang kami lakukan dan mempersiapkan segalanya dengan tepat."
"Tanpa mengurangi fokus atas apa yang akan kami lakukan musim panas mendatang, kami harus memulai langkah selanjutnya dengan baik kalau tak mau tertinggal. Semua organisasi yang bagus selalu membuat rencana jangka pendek, menengah, dan panjang dengan baik," tutupnya.