John Stones: Opsi Ideal untuk Guardiola dan Manchester City

7 Agustus 2018 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi bek Manchester City, John Stones. (Foto: Oli SCARFF / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi bek Manchester City, John Stones. (Foto: Oli SCARFF / AFP)
ADVERTISEMENT
Manchester City tampaknya sudah berhenti belanja. Usai mendatangi Riyad Mahrez, Pep Guardiola sepertinya sudah merasa skuatnya cukup. Apalagi, bursa transfer Premier League akan ditutup pada Kamis (9/8/2018) esok. Dengan sisa waktu dua hari lagi, sulit pula mencari pemain baru berkualitas.
ADVERTISEMENT
Namun, dari skuat yang sudah ada saat ini, Guardiola punya satu masalah: Dia tak punya holding midfielder untuk melapis Fernandinho. Memang masih ada Ilkay Guendogan, tapi gelandang berpaspor Jerman itu tak punya kemampuan defensif sebagus Fernandinho.
Pada awalnya, Guardiola berminat pada Jorginho untuk mengisi pos tersebut. Namun, sang pemain justru memilih hengkang ke Chelsea. Fred yang diincar lebih dulu juga memutuskan berseragam Manchester United. Jadilah kini mereka hanya punya Fernandinho.
Dan untuk mengakali ketiadaan pemain pada posisi itu, manajer asal Spanyol itu kemudian membuat satu keputusan. Jika memang tak ada holding midfielder yang datang dan seiring jalannya musim ada masalah yang menerpa Fernandinho, John Stones yang akan menjadi poros tunggal lini tengah The Citizens.
ADVERTISEMENT
John Stones masih harus banyak belajar. (Foto: Andrew Couldridge/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
John Stones masih harus banyak belajar. (Foto: Andrew Couldridge/Reuters)
Guardiola sudah melakukan itu pada laga Community Shield akhir pekan silam. Di 10 menit terakhir ketika Vincent Kompany dimasukkan, Stones yang bermain sejak awal sebagai bek tengah dimajukan ke depan sebagai holding midfielder.
Kebetulan, eks pemain Everton itu mampu menjalankan peran barunya dengan cukup baik. Sebagai bek tengah, Stones memang punya olah bola dan visi yang bagus. Dia bisa menginisiasi serangan sejak lini belakang dan juga bisa mengatur tempo. Gerakan-gerakannya juga luwes.
Ketika berlaga bersama Tim Nasional (Timnas) Inggris di Piala Dunia 2018 lalu, dalam pakem 3-4-2-1, Stones juga menunjukkan kepiawaiannya sebagai pengatur serangan di lini belakang. Tak jarang pula dia maju ke depan bersama atau tanpa bola untuk membuka ruang, meninggalkan dua rekannya di garis belakang.
ADVERTISEMENT
Tak pelak, penampilannya pada laga Community Shield itu membuat Guardiola melontarkan pujiannya. Dengan memiliki Kompany, Nicolas Otamendi, hingga Aymeric Laporte sebagai bek tengah, manajer berkepala plontos itu tak ragu membuat Stones bermain di posisi barunya itu.
Stones dalam laga vs Kolombia. (Foto: REUTERS/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Stones dalam laga vs Kolombia. (Foto: REUTERS/John Sibley)
"John menjalani Piala Dunia yang sangat baik dan menunjukkan karakteristiknya lagi. Saya senang melihatnya dalam 10 atau 15 menit terakhir seperti gelandang bertahan. John mungkin bisa bermain di sana. Kami akan melihat apa yang terjadi di masa depan. Di Premier League, ada banyak laga besar dan semua orang akan terlibat," kata Guardiola dilansir The Telegraph.
"John perlu tahu dia harus bermain pada level yang bagus karena ada Vincent dan Nico di sana [pos bek tengah], dan mereka akan bermain. Maka, semua harus bermain bagus. Di tim level teratas pada kompetisi tertinggi, ketika mereka bermain di semua ajang, Anda membutuhkan kompetisi semacam ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Masuk akal memang apa yang diinginkan Guardiola. Mengingat pada musim lalu di ajang Premier League, Stones mencatatkan rasio umpan sebesar 95,8%. Sebagai bek tengah, dia juga punya atribut defensif yang bagus untuk menjadikannya gelandang bertahan yang lengkap dan kuat untuk City.