Jose Mourinho Belum Mau Kembali ke Benfica

Jose Mourinho menghadiri konferensi pers di Old Trafford di Manchester. (Foto: AFP/Miguel RIOPA)

Jose Mourinho boleh saja pergi dari Manchester United dengan meninggalkan setumpuk masalah. Namun, itu tak membuatnya serta merta kehilangan peminat. Salah satu dari mereka yang sempat dikabarkan ingin mendatangkan Mourinho adalah Benfica.

Benfica adalah klub tempat Mourinho memulai kariernya sebagai pelatih pada 2000. Kala itu dia ditunjuk untuk menggantikan Jupp Heynckes. Namun, meski mampu memberikan hasil bagus, termasuk kemenangan 3-0 atas Sporting CP, Mourinho cuma memimpin Benfica dalam sembilan laga. Ada unsur politis di balik pemberhentian Mourinho ketika itu.

Ketertarikan Benfica terhadap Mourinho kali ini disampaikan oleh presiden klub Luis Filipe Vieira. Klub berjuluk Aguias itu sekarang memang tak memiliki pelatih permamen usai Rui Vitoria angkat kaki Kamis (3/1/2019) pekan lalu. Vitoria sendiri melanjutkan kariernya di Arab Saudi bersama Al-Nassr.

"Untuk saat ini Bruno Lage adalah pelatih Benfica. Aku adalah teman Mourinho. Siapa, sih, yang tidak mau mendapatkan Mourinho? Tetapi, aku belum berbicara kepadanya. Jika dia setuju, dia bisa segera datang ke sini. Uang bukan masalah bagi Benfica," kata Vieira seperti dilansir Goal.

Perayaan juara ke-36 Benfica. (Foto: Reuters/Pedro Nunes)

Ketertarikan Vieira itu akhirnya sampai di telinga Mourinho. Namun, pria 55 tahun itu menolak dengan halus. Mourinho berkata bahwa dia masih baik-baik saja dengan kondisinya saat ini.

"Aku belum menerima tawaran apa-apa dan jikalau ada tawaran sekalipun, tentunya Presiden Benfica sendiri yang bakal pertama kali mengetahui apa keputusanku," katanya kepada media Portugal, Correio da Manha.

"Kupikir untuk saat ini aku belum tertarik kembali ke Portugal. Aku baik-baik saja saat ini. Untuk saat ini, aku bukanlah pilihan bagi Benfica. Kira-kira seperti itu," sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Mourinho ditanyai juga soal pemecatannya dari Manchester United. Akan tetapi, pria yang pernah menjuluki dirinya sendiri sebagai The Special One ini tidak mau berkata banyak.

"Aku sudah belajar bahwa ketika kamu meninggalkan sebuah klub kamu tidak boleh banyak bicara. Kamu tidak perlu berkoar-koar tentang hal-hal buruk yang terjadi. Bagian itu sudah berakhir dan aku tidak perlu membuat kritikan apa-apa. Satu hal lain yang kupelajari adalah bagaimana menghormati klub-klub yang menginginkanku serta mereka yang tidak," ucapnya.