news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jose Mourinho Ungkap Kunci Jadi Pelatih Sukses: Jangan Pernah Merasa Bahagia

21 Juni 2022 13:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih AS Roma Jose Mourinho bereaksi saat pertandingan Lazio vs AS Roma di Stadio Olimpico, Roma, Italia, Minggu (26/9). Foto: Alberto Lingria/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih AS Roma Jose Mourinho bereaksi saat pertandingan Lazio vs AS Roma di Stadio Olimpico, Roma, Italia, Minggu (26/9). Foto: Alberto Lingria/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jose Mourinho baru-baru ini membagikan sebuah resep rahasia. Juru taktik AS Roma itu berbagi ilmu perihal kiat-kiat menjadi pelatih sukses.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Mou itu menyebut salah satu kunci kesuksesan adalah jangan pernah merasa bahagia. Pasalnya, jika seseorang telah merasa bahagia, maka akan timbul perasaan malas untuk menggapai kesuksesan di kemudian hari.
"Saya pikir kunci [kesuksesan] adalah jangan pernah merasa bangga atau bahagia atas apa yang telah diraih. Ketika Anda memenangkan beberapa medali, Anda harus memiliki hasrat lebih untuk menggapai medali tersebut lebih banyak lagi," ujar Mou kepada Forbes dikutip dari Football Italia.
"Contoh sederhananya bisa diambil dari filosofi seorang striker. Setiap penyerang pasti berhasrat mencetak banyak gol. Ketika sudah mencetak satu gol, pasti dia menginginkan lebih banyak gol lagi. Jadi, jangan pernah berhenti untuk menginginkan sesuatu dan terus kejar keinginan tersebut," lanjutnya.
Reaksi Pelatih AS Roma Jose Mourinho saat laga AS Roma vs Napoli di Stadio Olimpico, Roma, Italia, Minggu (24/10). Foto: Alberto Lingria/REUTERS
Selain menganut prinsip untuk tak pernah puas, Mou mengaku dirinya sangat menghindari untuk melakukan pekerjaan secara berlebihan. Alias ia tak ingin melakukan pekerjaan yang di luar kemampuannya.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, hal tersebut akan mengganggu psikis serta pikiran. Sehingga, Mou mencoba melakukan pekerjaannya secara teratur agar terhindar dari stres.
"Saya mencoba untuk tidak terlalu menekan diri saya dalam bekerja. Karena itu akan berhubungan dengan stres. Jadi, penting untuk memiliki keseimbangan dan mengetahui cara untuk menghadapinya," ungkap Mou.
Pelatih AS Roma Jose Mourinho berbicara dengan Felix Afena-Gyan sebelum dia masuk sebagai pemain pengganti pada pertandingan leg kedua perempat final Liga Konferensi Eropa di Stadio Olimpico, Roma, Italia. Foto: Alberto Lingria/Reuters
Oleh karena itu, sebagai seorang pelatih, Mou berusaha untuk menggaet empati dari anak asuhnya lebih dulu. Dengan adanya empati, maka Mou tak perlu bersusah payah ketika memberikan instruksi.
"Yang paling penting adalah orang-orang mengikuti Anda. Dan untuk mengikuti Anda, mereka harus percaya kepada Anda," kata Mou.
"Kemudian, usai timbul rasa percaya antara satu sama lain, rasa empati akan tumbuh dengan sendirinya. Dalam kasus saya, saya mencoba bertanggung jawab dan berusaha untuk tak mengecewakan tim. Jadi, hal itu menjadi kunci utama saya dalam membangun rasa percaya dan empati," tandasnya.
Pelatih AS Roma Jose Mourinho dengan trofi setelah memenangkan Liga Konferensi Eropa. Foto: Lisi Niesner/Reuters
Berkat prinsip yang dianut Mou sejak awal berkarier, pelatih kelahiran Portugal itu dewasa ini telah merengkuh sederet trofi bergengsi. Bahkan, ia mampu meraih trofi-trofi tersebut bersama klub yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Tercatat, ia pernah merengkuh trofi Liga Champions bersama FC Porto (2003/04) dan Inter Milan (2009/10). Kemudian, ia juga sukses meraih trofi Liga Europa bersama Manchester United (2016/17).
Lalu sederet trofi liga domestik di lintas kompetisi juga tak lepas dari genggaman Mourinho. Mulai dari trofi Liga Inggris (Chelsea), Liga Spanyol (Real Madrid), dan Liga Italia (Inter Milan).
Teranyar, pria yang dijuluki The Special One itu membawa AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/22 pada Mei lalu. Atas pencapaian itu, Mou turut dinobatkan sebagai manajer pertama yang memenangi tiga gelar bergengsi di Eropa sekaligus, yakni trofi Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa.