JP Morgan Nyesal Danai European Super League Rp 52,5 Triliun

23 April 2021 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
zoom-in-whitePerbesar
European Super League. Foto: Instagram/@european.super_league
ADVERTISEMENT
European Super League ditinggalkan sejumlah klub pendukungnya, kini terancam menjadi proyek terbengkalai. Sumber dana utama mereka, JP Morgan, mengakui pihaknya salah karena terlibat dalam proyek ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, tadinya ada 12 klub yang berpartisipasi dalam European Super League. Namun kemudian, satu per satu klub itu mundur dan hanya menyisakan Real Madrid, Juventus, dan Barcelona.
Setelahnya, para klub yang mundur menyatakan permintaan maaf. Teranyar, JP Morgan sebagai perusahaan investasi perbankan yang menjadi sumber dana European Super League juga turut mengakui kesalahannya.
"Kami jelas salah menilai bagaimana kesepakatan ini akan dilihat oleh komunitas sepak bola yang lebih luas dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada mereka di masa depan. Kami akan belajar dari ini," bunyi pernyataan resmi JP Morgan, dikutip dari Goal International.
Bank JP Morgan Foto: REUTERS/Mike Segar
Sebelumnya, JP Morgan telah berinvestasi jor-joran untuk European Super League. Tak tanggung-tanggung, perusahaan asal Amerika Serikat itu rencananya sudi memberi pinjaman berdurasi 23 tahun senilai lebih dari 3 miliar euro (sekitar Rp 52,5 triliun).
ADVERTISEMENT
Dana yang sangat besar. Kesepakatan itu diklaim akan menjadi salah satu kesepakatan terbesar dan paling menguntungkan dalam sejarah olahraga. JP Morgan sendiri dapat menarik sekitar 2 juta pounds (sekitar Rp 35 miliar) per pekan selama kesepakatan.
Dengan dana sebegitu besar, klub-klub peserta akan kebanjiran dana segar juga. Dari laporan NY Times, tim yang cuma berpartisipasi bisa membawa pulang USD 400 juta (sekitar Rp5,8 triliun). Jumlah itu empat kali lebih banyak dari hadiah yang dibawa pulang juara Liga Champions 2020.
Namun pada akhirnya, tidak ada uang yang berpindah tangan oleh akibat masifnya tekanan dari para suporter dan organisasi olahraga di seluruh dunia. Dan kini, European Super League sedang dalam posisi ditangguhkan.
ADVERTISEMENT
***