Kalah Banding, Man City Tak Boleh Sembunyikan Data untuk Investigasi Kasus FFP

21 Juli 2021 13:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Manchester City merayakan gol pada pertandingan Liga Champions Semi Final Leg Kedua melawan Paris St Germain di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (4/5). Foto: Phil Noble/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Manchester City merayakan gol pada pertandingan Liga Champions Semi Final Leg Kedua melawan Paris St Germain di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (4/5). Foto: Phil Noble/Reuters
ADVERTISEMENT
Manchester City tak boleh lagi menyembunyikan data dari investigasi kasus Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan oleh pihak Liga Inggris. Ini setelah The Citizens kalah banding di pengadilan di Inggris.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Manchester Evening News, City mengeluarkan pernyataan setelah mengalami kekalahan dalam upaya mereka merahasiakan data keuangan terkait investigasi dugaan pelanggaran aturan FFP oleh otoritas Premier League.
"Kami menghormati keputusan Pengadilan Banding mengenai masalah arbitrase. Keputusan ini berkaitan dengan proses yang sedang berlangsung dan kami jelas tidak dalam posisi untuk memberikan komentar sampai proses tersebut selesai," bunyi pernyataan pihak Man City.
Sebelumnya, City dilaporkan telah mengajukan banding setelah menentang keputusan hakim pengadilan sipil yang ingin mempublikasikan data keuangan klub terkait kasus dugaan pelanggaran FFP.
Namun, dengan kekalahan banding ini, membuat Man City tidak dapat lagi menutupi atau menyembunyikan data yang dibutuhkan untuk penyelidikan.
Etihad Stadium, markas klub peserta Premier League, Manchester City. Foto: Paul ELLIS / AFP
Adapun, penyelidikan serupa sebelumnya pernah dilakukan oleh Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) yang kemudian menjatuhkan City larangan bermain di Liga Champions selama dua musim pada 2019 lalu. Akan tetapi, keputusan itu dianulir oleh Badan Arbitrase Olahraga (CAS).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut kemudian dilanjutkan oleh otoritas Liga Inggris. Ini didasari data yang sama, yaitu bocoran dokumen perjanjian kontrak City dengan sejumlah sponsornya yang dirilis media Jerman Dier Spiegel beberapa tahun lalu.
City disebut melakukan penggelembungan nilai kontrak dengan sponsornya untuk mengakali pembatasan pengeluaran yang tercantum dalam FFP.
Dengan menaikkan nilai pendapatan dari sponsor, mereka bisa membuat dana transfer pemain dan anggaran gaji mereka lebih besar dari yang seharusnya diperbolehkan.
Manajer Manchester City Pep Guardiola terlihat sedih saat berjalan melewati trofi Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal - 29 Mei 2021. Foto: Pool via REUTERS
Yang membuat kecurigaan semakin besar, para sponsor itu merupakan perusahaan yang terkait dengan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, pemilik Manchester City.
Meski begitu, masih belum jelas sejauh mana penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas Liga Inggris dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
****