Kalezic: Jika Tidak Main dengan 10 Orang, PSM Menang

23 September 2019 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM dan Semen Padang berduel memperebutkan bola. Foto: Dok. Media PSM
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM dan Semen Padang berduel memperebutkan bola. Foto: Dok. Media PSM
ADVERTISEMENT
PSM Makassar mendapatkan hasil yang mengecewakan pada pekan ke-20 Liga 1 2019. Menghadapi Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Senin (23/9/2019) sore WIB, PSM kalah 1-2.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, Semen Padang unggul terlebih dahulu lewat gol yang dicetak Flavio Beck Junior ('45+5). PSM sempat menyamakan kedudukan lewat Ferdinand Sinaga ('70), sebelum akhirnya Semen Padang memastikan kemenangan lewat gol Vanderlei Francisco ('89).
PSM sempat mendominasi Semen Padang. Pada babak pertama, mereka menggempur lini pertahanan Semen Padang tanpa henti. Saking gencarnya gempuran itu, Semen Padang sulit untuk membalas; mereka juga kesulitan untuk masuk ke kotak penalti PSM.
"Kami tahu ini akan jadi pertandingan yang sulit, dan saya rasa pemain sudah persiapkan diri dengan baik, dan kami sebenarnya tunjukkan bahwa kami tim yang lebih baik di babak pertama," ujar Kalezic.
"Semen Padang jarang mendekati kotak penalti kami. Sekali masuk kotak penalti, kiper kami (Rivky Mokodompit) langsung cedera dan itulah kali pertama dan terakhir di babak pertama mereka masuk kotak penalti kami," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Jelang babak pertama usai, Rivky Mokodompit --kiper utama PSM-- mengalami cedera usai berbenturan dengan striker Semen Padang, Karl Max Barthelemy. Kalezic mengungkapkan bahwa Rivky mendapatkan sobekan di wajahnya dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Cederanya Rivky sempat memengaruhi permainan PSM pada babak kedua. Namun, skuat berjuluk 'Juku Eja' itu tetap tampil apik --mereka bahkan mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-70 lewat sontekan Ferdinand Sinaga.
Sial bagi PSM, kiper pengganti Rivky, Hery Prasetyo, juga menderita cedera. PSM pun kehabisan stok penjaga gawang plus pergantian pemain, sehingga mereka harus bermain dengan 10 orang. Alhasil, Zulham Zamrun --seorang pemain depan-- harus menjadi kiper dadakan.
Menurut Kalezic, kejadian yang menimpa timnya ini cukup gila.
ADVERTISEMENT
"Saat semua orang berpikir bahwa kami akan cetak gol kedua, ada yang terjadi, hal yang gila saya kira, bahwa kiper kami harus ditarik keluar lagi. Saat itu kami tak punya pengganti lagi. Dan Anda bisa lihat, kami harus bermain dengan 10 orang,"
"Zulham menjadi penjaga gawang, dan Anda bisa lihat seperti apa dia bisa kemasukan di babak kedua. Pertandingan yang cukup gila, saya kira," lanjutnya.
Pemain PSM dan Semen Padang berduel memperebutkan bola. Foto: Dok. Media PSM
Dengan kekuatan 10 orang, PSM tak kuasa menahan gempuran para pemain Semen Padang di akhir laga. Hasilnya, mereka kalah. Meski begitu, Kalezic tetap memuji permainan timnya.
"Jika tidak main dengan 10 orang, 100 persen saya yakin (bisa menang). Tapi, ya, itulah sepak bola. Sebagai pelatih saya ingin ucapkan selamat kepada rekan saya, pelatih dari Semen Padang," ujar Kalezic.
ADVERTISEMENT
Kekalahan ini pun membuat PSM tertahan di peringkat 9 klasemen sementara dengan raihan 27 poin. Namun, mereka masih memiliki peluang untuk naik, karena selisih poin mereka dengan Borneo FC, yang duduk di peringkat empat, hanya tiga poin saja.