Kapolda DIY Akui Ada Provokator dalam Kerusuhan Laga PSS vs Arema

15 Mei 2019 23:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aremania. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aremania. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Telah disinggung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal, bahwa kerusuhan di laga pembukaan Liga 1 2019, PSS Sleman vs Arema FC, ditunggangi oleh provokator. Laga di Stadion Maguw0harjo tersebut sempat diwarnai aksi pelemparan botol dan bunyi petasan.
ADVERTISEMENT
Penuturan Refrizal diamini oleh Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Ahmad Dofiri. Menurut dia, kerusuhan yang sempat membuat pertandingan dihentikan selama 60 itu bukan berasal dari aksi spontan suporter. Memang ada dalang di baliknya.
“Pemicunya 'kan banyak ada lempar-lemparan botol. Ya ada yang memprovokasi untuk lempar-lempar,” ujar Dofiri kepada wartawan di lokasi.
Dofri sendiri menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, suporter kedua tim sempat memancarkan keakraban sebelum laga. Hal itu terlihat dari suporter PSS menjemput Aremania --sebutan pendukung Arema-- di Prambanan.
Aksi lempar botol di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY antara bragita Curva Sud dan Aremania. Foto: Alan Kusuma/kumparan
“Sudah akrab tadi sore kalau lihat foto-foto segala macam bagus. Sebenarnya dari sore sudah bagus di Prambanan tim tamu sudah disambut dengan baik,” kata dia.
Namun, Dofri tetap meyakini bahwa aparat mampu mengamankan pertandingan sampai tuntas. Dia telah menyiapkan 1.000 personel di Maguwoharjo.
ADVERTISEMENT
“Pasukan sudah cukup. Pulang nanti mereka (suporter Arema) duluan (keluar), kemudian nanti Slemania sama BCS agak belakangan. Dikawal,” ujarnya.