Karena Masalah Madrid Bukan Tiang Gawang atau Faktor Kesialan

7 Januari 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Percobaan dari pemain Real Madrid membentur mistar gawang saat menghadapi Real Sociedad. (Foto: Twitter: Opta Jose)
zoom-in-whitePerbesar
Percobaan dari pemain Real Madrid membentur mistar gawang saat menghadapi Real Sociedad. (Foto: Twitter: Opta Jose)
ADVERTISEMENT
Sial betul nasib Real Madrid. Sudah bermain dengan 10 orang, Los Blancos pun keok 1-2 di tangan Real Sociedad saat mentas di Santiago Bernabeu, Senin (7/1/2019) dini hari WIB. Kesialan Madrid bertambah karena sebetulnya mereka bisa menguasai jalannya pertandingan.
ADVERTISEMENT
Merangkum data WhoScored, penguasaan bola skuat arahan Santiago Solari mencapai 59,2 persen dan mampu melepas 28 percobaan dengan 8 di antaranya tepat sasaran. Sialnya lagi, satu shot on target Madrid digagalkan bukan oleh kiper, melainkan tiang gawang.
Nah, sepakan Lucas Vazquez di menit 45 yang membentur mistar gawang ini melahirkan catatan tak menyenangkan buat publik El Real. Total sudah 21 tendangan Madrid yang digagalkan tiang gawang dalam 18 pertandingan La Liga. Catatan ini menjadikan Madrid sebagai tim paling banyak mendapat tendangan membentur mistar--sama dengan Barcelona.
Kendati memiliki catatan minor ini, plus Madrid melanjutkan tren negatif karena nirkemenangan di dua laga awal 2019, Luka Modric tak menganggap bahwa faktor tidak beruntungan menjadi penyebabnya. Peraih Ballon d'Or 2018 ini pun meminta rekan-rekannya untuk tidak mencari-cari alasan dan segera mengoreksi diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Banyak dari pemain kami tidak bermain di level tertinggi. Kami tidak bisa mendapatkan peluang di setiap awal pertandingan. Kami harus meluruskan satu hal, ini bukan perkara keberuntungan, ya," kata Modric dilansir Marca.
"Kami menciptakan banyak peluang, tapi memang bolanya tidak masuk ke gawang. Kami juga sudah berusaha memberi semua kemampuan, tapi selalu ada alasan yang bisa menjelaskan kenapa semua tidak berjalan baik."
Ekspresi kekecewaan Modric seusai Real Madrid dikalahkan Real Sociedad dalam pekan ke-18 La Liga. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Modric seusai Real Madrid dikalahkan Real Sociedad dalam pekan ke-18 La Liga. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Modric pun tak menganggap keputusan kontroversial dari pengadil pertandingan sebagai bentuk kesialan lain yang didapat Madrid. Seperti yang dikeluhkan Sergio Ramos, wasit Jose Luis Munuera Montero setidaknya mengambil dua keputusan berbau skandal, yakni memberi kartu kuning kedua buat Vazquez dan tidak memberi penalti saat Vinicius Jr. dijatuhkan di dalam kotak terlarang.
ADVERTISEMENT
"Wasit mungkin saja sedang tidak mendapat hari terbaiknya. Tapi, masalah kami bukan pada wasit atau pada Var (Video Assistant Refree), meski dua aspek ini pun tak pernah menolong kami. Masalah kami ada di hal yang lain," ucapnya.
Adalah benar jika Modric berpendapat bahwa melempemnya penampilan Madrid tidak disebabkan faktor kesialan. Menilik statistik, Madrid rata-rata melepas 16 tembakan per laga La Liga (tertinggi), tetapi baru 26 gol yang mereka ceploskan. Bandingkan dengan Barcelona yang rata-rata melakukan 15,5 tembakan per gim, tapi kini sudah mencetak 50 gol.
Kini, Modric meminta rekan-rekannya di Madrid untuk melihat kesalahan diri sendiri ketimbang mencari pembelaan. Bukan tanpa sebab, kekalahan dari Sociedad bikin mereka keluar dari jajaran empat besar dengan terseok di peringkat lima. Madrid mengoleksi 30 poin dan berjarak 10 angka dari Barcelona di pucuk klasemen.
ADVERTISEMENT
"Kami harus meningkatkan performa secara signifikan karena saat ini kami tidak berada di momen ideal. Kami harus bisa mendekatkan jarak dan bermain sebagai tim di atas lapangan. Adalah penting untuk belajar dari gim ke gim dan tak banyak komentar, meski gelar lepas dari genggaman," pungkas Modric.