Karim Benzema Ungkap Perjuangan Keras hingga Sukses Raih Ballon d'Or
ADVERTISEMENT
Striker Real Madrid, Karim Benzema , membeberkan cerita perjuangannya sebagai pesepak bola hingga akhirnya bisa meraih Ballon d'Or . Pada Selasa (18/10) dini hari WIB, tepatnya di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, Benzema secara resmi menerima gelar bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Di balik kesuksesannya ternyata penyerang 34 tahun itu juga pernah mengalami masa-masa sulit sebagai pemain profesional. Namun, Benzema yang sejak kecil bercita-cita ingin meraih Ballon d'Or pun tak pernah putus asa untuk bisa bangkit dari setiap keterpurukan.
"Itu bukan sesuatu yang saya pikirkan setiap hari, jangan berpikir saya pergi berlatih karena saya ingin memenangkan Ballon d'Or. Tapi itu selalu ada di kepala saya, sejak saya masih kecil. Saya tumbuh dengan generasi Zizou dan Ronaldo Brasil," lanjutnya.
Karim Benzema juga mengaku mimpinya muncul saat melihat kesuksesan para pesepak bola dunia kala dirinya masih belia. Sejak itu Benzema bertekad untuk meraih cita-citanya dengan kerja keras.
"Mereka memenangkan Ballon d'Or. Saya belajar mencintai sepak bola dengan menonton mereka. Bagi saya, itu adalah tujuan sejak saya masih muda, lebih seperti mimpi," ucap pemain asal Prancis tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya berusaha untuk memenuhi semua impian saya, setidaknya sejauh menyangkut karier saya. Apa yang saya impikan, saya capai. Menjadi yang terbaik lebih dari sekadar mencetak gol," tegas Benzema.
Kesuksesan Karim Benzema sekarang juga tak terlepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya. Orang tua Benzema adalah saksi perjuangan seorang Benzema untuk menjadi pesepak bola dunia terbaik saat ini.
"Saya akan mengatakan pahlawan saya adalah ayah dan ibu saya," tambah Benzema.
"Kenapa? Karena mereka memiliki waktu yang sangat buruk, sangat buruk. Jika kita berbicara tentang pahlawan, milik saya adalah ayah dan ibu saya," imbuhnya.
Sebagai pesepak bola, Benzema selalu memiliki prinsip untuk selalu mencari versi terbaik dari dirinya. Maka dari itu, Benzema tak pernah sekali pun terobsesi menjadi seperti para pemain yang sudah terkenal.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak memiliki pemain sepak bola sebagai panutan. Saya tidak akan memberi tahu anda bahwa saya selalu berhasil sendiri, tetapi datang dari tempat saya berasal, saya harus bisa menonjol dalam sesuatu," sambung Benzema.
"Karena saya memiliki sedikit lebih banyak bakat dalam sepak bola, saya melakukan yang terbaik untuk berhasil. Berusia 15 atau 16 tahun, saya mulai terinspirasi oleh Ronaldo, Zidane, dan lainnya untuk belajar, tetapi saya tidak pernah mengatakan: 'Saya ingin menjadi seperti dia'," tambah pemain keturunan Aljazair itu.
Walau kini berhasil meraih gelar Ballon d'Or, Karim Benzema tak pernah lupa akan esensi sepak bola sebagai olahraga tim. Ia selalu menganggap bahwa dirinya mustahil bisa mencapai berbagai prestasi selama tak ada para koleganya di tim yang selalu sedia membantunya.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan tentang menjadi yang terbaik. Bagi saya, dalam olahraga tim seperti sepak bola, tidak ada gunanya mengatakan pada diri sendiri, 'Saya harus menjadi yang terbaik.', Awal saya di Real Madrid sangat sulit karena saya masih sangat muda dan saya merasa sangat kesepian," kata Benzema.
"Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Itu tidak mungkin. Anda hanya berkembang jika orang-orang di sekitar Anda membantu Anda menjadi lebih baik, dan jika Anda juga membantu mereka, dengan mencetak gol, memenangkan pertandingan," pungkas eks Olympique Lyon itu.