'Kau Dipecat Pagi Nanti!': Ejekan buat Sarri Iringi Kekalahan Chelsea

19 Februari 2019 11:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maurizio Sarri di laga Chelsea vs Manchester United. Foto: REUTERS/David Klein
zoom-in-whitePerbesar
Maurizio Sarri di laga Chelsea vs Manchester United. Foto: REUTERS/David Klein
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"F**k Sarri-ball, f**k Sarri-ball!" Nyanyian itu tak terdengar sayup-sayup, tapi nyaring dari tribune suporter kubu tuan rumah Stamford Bridge.
ADVERTISEMENT
Atmosfer macam itulah yang menyeruak kala Chelsea bertanding melawan Manchester United di babak kelima Piala FA 2018/19. Apa boleh buat, laga yang berlangsung pada Selasa (19/2/2019) itu memang berakhir dengan kekalahan 0-2 untuk Chelsea.
Itu artinya, The Blues tak cuma menelan kekalahan di rumah sendiri, tapi juga kehilangan tempat di ajang Piala FA.
Chelsea pada awalnya memang tampil meyakinkan. Sarri-ball yang mengedepankan tekanan intensif ke lini pertahanan United di awal-awal laga membangkitkan asa suporter untuk menutup laga ini dengan tiket perempat final.
Manchester United hancurkan Chelsea di babak kelima Piala FA. Foto: Reuters/John Sibley TPX IMAGES OF THE DAY
Sayangnya, United juga bukan tim kemarin sore. Adaptasi dilakukan, aktor-aktor serangan Chelsea dimatikan, dua gol lahir sebagai hasilnya.
Mata Sarri memang tidak pernah beralih dari lapangan. Sorot matanya awas, memeram geram menyaksikan tim didikannya dihancurkan oleh sang tamu. Satu kakinya terkadang berpijak pada pembatas bench tim dan pinggir lapangan.
ADVERTISEMENT
Entah sadar atau tidak, berkali-kali pula ia terlihat menempelkan jari-jari tangan kanannya ke bibir. Barangkali itu memang refleks yang muncul setiap kali ia dilanda gugup.
Namun, apa pun yang ia lakukan di pinggir lapangan, telinganya tak akan mungkin bisa mengabaikan nyanyian cemooh yang menyeruak dari Matthew Harding stand.
Hampir di setiap pergantian pemain, para suporter akan melantunkan lirik yang berbunyi "You don't know what you're doing (Kau tidak tahu apa yang kau lakukan)."
Pergantian pemain yang dilakukan oleh Sarri di babak kedua memang tak berdampak apa pun. Willian dan Ross Barkley tetap tak mampu membongkar lini pertahanan United yang dikomandoi dengan gagah oleh duet Chris Smalling dan Victor Lindeloef.
ADVERTISEMENT
Kotak khusus untuk sang bos besar, Roman Abramovich, yang terletak di tribune barat memang kosong dan dibiarkan gelap. Khas sudut tanpa penghuni.
Penghuninya mungkin tak menyadari bahwa teriakan “You’re getting sacked in the morning (Kamu akan dipecat pagi nanti)" menggema dari satu sudut stadion ke sudut lain.
Nyanyian itu tak melantun tanpa dasar. Isu pemecatan dari tahun ke tahun sejak kedatangan si konglomerat Rusia memang acap hinggap pada pelatih yang gagal memberikan gelar juara dan kemenangan.
Sarri bicara soal agresivitas pemainnya yang mengecewakan di depan awak media. Kombinasi yang payah antara pemain di lini serang juga menjadi jawaban yang ia angkat saat dicecar pertanyaan mengapa timnya kepayahan di rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun, Sarri tetap berkata bahwa ia masih percaya kepada para pemainnya. Ia menegaskan, barangkali dengan daya tersisa, bahwa kemenanganlah yang menjadi prioritasnya--bukannya hubungan dengan para pemain.
Maurizio Sarri menyaksikan Chelsea dipermalukan Manchester United di Stamford Bridge. Foto: REUTERS/David Klein
Itulah sikap yang Sarri. Segala hal di luar pertandingan tak pernah ia jadikan tameng. Seolah-olah semua siap ditanggungnya sendiri. Baginya Chelsea memang harus menang, tapi bukan berarti tak punya alasan untuk kalah.
Mungkin sikap seperti inilah yang dibutuhkannya untuk mengalihkan sejenak rasa sakit akibat kekalahan telak di kandang sendiri, kekalahan yang menyingkirkan mereka dari perebutan satu gelar juara.
Entah apa yang ada di pikiran orang-orang setiap kali menyaksikan gestur Sarri di sepanjang laga tadi, ketika mendengar penjelasan-penjelasan taktikal yang dijadikannya alasan di balik kekalahan. Tak ada yang tahu pasti, tapi mungkin beberapa orang dari mereka paham bahwa nasib Sarri sudah di ujung tanduk.
ADVERTISEMENT