Kejurnas PBSI: Hafiz/Della Buka Keunggulan Jaya Raya di Semifinal

21 Desember 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hafiz/Della di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hafiz/Della di Kejurnas PBSI 2018. (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bertanding di babak empat besar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2018, PB Jaya Raya Jakarta mencuri poin pertama dari Exist Jakarta di nomor beregu campuran dewasa, Jumat (21/12/2018).
ADVERTISEMENT
Adalah Hafiz Faizal/Della Destiara Haris, yang sukses menyumbang poin usai mengalahkan Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan/Angelica Wiratama, 21-19, 18-21, dan 21-15, dalam durasi 55 menit.
Hafiz/Della yang baru menjadi pasangan ganda campuran di Kejurnas PBSI 2018 ini, menyebut bahwa mereka tertinggal di gim kedua karena terburu-buru. "Kami mati karena buru-buru, saat lagi bertahan kurang tenang," ujar Hafiz usai pertandingan.
"Kami tidak memungkiri salah-satu faktornya karena baru berpasangan di Kejurnas. Lawan juga main bagus, nothing to lose. Kami ingin buru-buru mengalahkan mereka, malah jadi bumerang sendiri," jawab Della menimpali.
Hafiz sendiri tidak merasakan adanya kendala bermain dengan Della sebagai rekan seklub. Menurutnya, kemampuan Gloria Emanuelle Widjaja, partnernya di pelatnas, dan Della sama-sama sudah teruji.
ADVERTISEMENT
"Ya, menurut sama tidak terlalu masalah (berganti-ganti pasangan), saya yakin sama individu (pasangan) masing-masing. Kalau tadi Della tidak buru-buru, mungkin bisa lebih enak mainnya," ujar Hafiz.
Pebulu tangkis Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan. (Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis Indonesia Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja pada Turnamen Bulu Tangkis Blibli Indonesian Open 2018 di Istora Senayan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
"Tadi pun kami selalu ketinggalan di poin awal karena lawan mau lebih dulu main cepat, otomatis saya ambil (pukulan) bawah. Kalau saya berani pukul pendek, kalau tidak, buka (jauh). Nah, kalau pertahanan tidak enak, kami jebol atau salah buang," tuturnya.
Terakhir, Della mengaku harus siap jika kembali bermain sebagai ganda campuran di pelatnas. Sebelumnya, dia sempat berpasangan dengan Tontowi Ahmad di Hong Kong Terbuka November lalu meski hasilnya kalah di babak pertama.
"Polanya beda. Lebih berat di ganda campuran ketimbang putri. Di campuran saya harus lebih fokus, kalau putri masih ada reli. Beda kecepatan main saja," kata Della.
ADVERTISEMENT
"Sama Hafiz atau Tontowi, sama aja. Semua punya kekurangan kelebihan. Saya sendiri kalau main rangkap (ganda campuran dan ganda putri) harus siapkan fisik, kalau capek sih semua pasti capek pikiran dan tenaga, jadi harus tahan saja," ujarnya menutup.