Kemenangan di Revierderby yang Akan Menyelamatkan Schalke

26 April 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi para pemain Schalke 04 Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi para pemain Schalke 04 Foto: REUTERS/Leon Kuegeler
ADVERTISEMENT
Posisi Schalke 04 tidak menguntungkan sejauh Bundesliga 2018/19 bergulir, berbanding terbalik dengan perjalanan mereka musim lalu.
ADVERTISEMENT
Dilatih oleh sosok keturunan Jerman-Italia, Domenico Tedesco, Schalke tampil menggebrak. Di ajang Bundesliga 2017/18, mereka sukses menduduki peringkat kedua dengan poin 63. Walau berselisih jauh dengan Bayern Muenchen (84) yang keluar sebagai juara, Schalke mampu unggul atas rival sekota mereka, Borussia Dortmund, yang finis di posisi keempat.
Hasil gemilang itulah yang mengantarkan Schalke kembali mentas di Liga Champions 2018/19. Namun, perjalanan indah mereka hanya sampai di situ saja. Musim 2018/19 berubah 180 derajat bagi tim yang bermarkas di Veltins Arena ini. Hasil-hasil buruk jadi makanan yang kerap diterima oleh para pendukung Schalke sejak awal musim.
Bahkan, sampai pekan 30 Bundesliga 2018/19, Schalke masih duduk di peringkat 15 Bundesliga, satu setrip di atas zona degradasi. Mereka cuma mengumpulkan 27 poin hasil 5 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 19 kali kekalahan dari 30 laga. Belum lagi jika mengingat ketika mereka dihantam Manchester City dengan total agregat 2-10 di babak 16 besar Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Suasana Veltins Arena usai menggelar pertandingan antara Schalke 04 vs Manchester City di Liga Champions. Foto: Manchester City
Meski musim ini berat bagi mereka, ditambah dengan pemecatan Tedesco --digantikan Huub Stevens-- pada pertengahan musim, Schalke masih belum menyerah. Harapan itu masih ada jika mereka memenangi laga Revierderby menghadapi Borussia Dortmund, Sabtu (27/4/2019) malam WIB. Spirit inilah yang diserukan kapten Benjamin Stambouli.
"Saya bisa bilang bahwa pertandingan ini penting, baik itu bagi kami maupun fans. Kami tahu musim ini sulit, tapi jika kami memenangi laga ini, musim akan berakhir damai bagi kami. Oleh karena itu, kami melakukan persiapan khusus jelang laga ini. Akhir pekan ini pasti akan ramai," ujar Stambouli sebagaimana dilansir oleh situs resmi Bundesliga.
Satu minggu jelang derbi, Stambouli mengaku ada atmosfer berbeda yang ia rasakan. Ketika Schalke berlatih, banyak orang datang dan memberikan dukungan bagi para pemain Schalke. Ia juga sadar bahwa pada laga sebesar ini, apa pun yang dilakukan, baik itu oleh pemain Schalke maupun Dortmund, akan jadi sejarah.
ADVERTISEMENT
"Maka, sudah jadi pekerjaan kami untuk memanfaatkan dukungan itu jadi sebuah kekuatan. Tapi, jika terasa bahwa dukungan itu jadi beban, lepaskan dukungan itu di luar lapangan. Saya ingat saat skor 4-4 tercipta di Revierderby tahun lalu, kami melepaskan segala emosi negatif di babak kedua," kenang Stambouli.
"Akhirnya, kami mendapat kekuatan untuk bangkit, untuk menyamakan kedudukan. Emosi memang jadi bagian dari pertandingan, tetapi Anda harus bisa memanfaatkannya sebagai alat untuk membantu meraih kemenangan," lanjutnya.
Pada pertemuan Revierderby musim 2018/19 pertama di Veltins Arena, Schalke harus rela takluk dari Dortmund dengan skor 1-2. Ketika itu, mereka sebenarnya mampu mengimbangi Dortmund. Namun, Jadon Sancho sukses membalikkan kedudukan untuk Dortmund pada menit 74.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk pertemuan kedua di Signal Iduna Park, kemenangan akan jadi nilai penting bagi Schalke. Jika menang, mereka akan menjauh dari zona degradasi.