Kemenpora soal Dugaan Korupsi Stadion Mandala Krida: Bikin Resah & Terusik

23 November 2020 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Dodi Alexvan (tengah) berebut bola dengan pesepak bola PSIM Yogyakarta Al Amin Sabillah (kiri) saat Trofeo Hamengku Buwono (HB) X Cup 2019 di Stadion Mandala Krida, DI Yogyakarta, Minggu (8/9). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Dodi Alexvan (tengah) berebut bola dengan pesepak bola PSIM Yogyakarta Al Amin Sabillah (kiri) saat Trofeo Hamengku Buwono (HB) X Cup 2019 di Stadion Mandala Krida, DI Yogyakarta, Minggu (8/9). Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Malang benar nasib Stadion Mandala Krida di Yogyakarta. Kemegahan yang terpancar usai renovasi harus tercoreng dengan kasus dugaan korupsi pembangunan.
ADVERTISEMENT
Sejak 2013 lalu, Stadion Mandala Krida di Kota Yogyakarta melakukan renovasi besar-besaran. Kapasitas tribune yang tadinya sekitar 20.000 diperluas menjadi 35.000. Jika ditotal, renovasi stadion ini mengeluarkan dana sekitar Rp 174,4 miliar.
Meski demikian, pada pertengahan November 2020, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyidik dugaan korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida APBD TA 2016-2017 di pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penyidik KPK bahkan sudah menetapkan tersangka di kasus dugaan korupsi tersebut.
Terkait hal itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pun turut buka suara. Dugaan kasus korupsi itu dinilai telah mengotori marwah olahraga yang seharusnya mengedepankan nilai-nilai sportivitas.
"Tentunya kami sangat menyayangkan, pasti sangat membuat resah Gubernur, karena beliau merupakan salah satu Gubernur yang komit terhadap pemberantasan korupsi. Sebagai warga Yogya, saya juga merasa terusik. Saya minta KPK jalan terus. Janganlah kotori olahraga dengan hal-hal yang tidak sportif," ujar Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto kepada kumparan, Senin (23/11).
Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Kemenpora. Foto: Garena
Pembangunan stadion di Indonesia yang tersandung masalah hukum sejatinya bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Stadion Barombong juga sempat bermasalah.
ADVERTISEMENT
"Ini juga yang menjadi perhatian kami, jangan sampai infrastruktur bertentangan dengan prinsip olahraga yakni sportivitas. Pak Menteri (Menpora Zainuddin Amali) juga sangat concern terkait hal-hal seperti ini," kata Gatot.
Meski demikian, Gatot meminta kepada masyarakat untuk tak menyamaratakan bahwa seluruh pembangunan stadion atau venue olahraga bermasalah. Ia mencontohkan proses renovasi sejumlah venue untuk Asian Games 2018 yang berlangsung mulus.
Foto aerial stadion Mandala Krida di Baciro, DI Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiansyah
"Publik jangan menggenalisir semuanya (stadion bermasalah), kan hanya ada beberapa, yang lain baik-baik saja. Seperti proses renovasi (venue) Asian Games juga tidak ada persoalan," kata Gatot.
"Untuk renovasi yang melaksanakan adalah PU (KemenPUPR) dan 95 persen anggaran dari mereka. Kami sadar diri sejak kejadian Hambalang, kami berikan kepada yang ahlinya," tandasnya.
ADVERTISEMENT