Kena Denda Lagi, Arema FC Ajak Aremania Bicara

16 Juni 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suporter Arema FC merayakan kemenangan tim kesayangannya atas Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga. Foto: Risky Andrianto/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Arema FC merayakan kemenangan tim kesayangannya atas Bhayangkara FC di Stadion Patriot Candrabhaga. Foto: Risky Andrianto/Antara
ADVERTISEMENT
Baru tiga partai Liga 1 2019 berjalan, Arema FC sudah didenda ratusan juta. Total, manajemen 'Singo Edan' harus merogoh kocek sedalam Rp 125 juta akibat ulah yang dilakukan suporter mereka.
ADVERTISEMENT
Teranyar, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan denda Rp 50 juta karena Aremania--sebutan suporter Arema--menyalakan flare di laga pekan ketiga saat Arema menjamu Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (27/5/2019) lalu. Sebelumnya, Arema juga sudah dijatuhi denda Rp 75 juta rupiah karena kericuhan antar suporter di kandang PSS Sleman pada pembukaan Liga 1 2019, Rabu (15/5/2019).
"Total dendanya Rp 125 juta rupiah, bagi klub yang sangat mandiri seperti Arema, ini sangat berpengaruh terhadap keuangan klub, karena itu kami ingin berbenah, kami butuh kerjasama yang baik antara semua pihak, termasuk Aremania," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji, dilansir wearemania.net, Minggu (16/6).
Aremania. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sudarmadji mengatakan pihak klub tidak akan pernah berputus asa untuk melakukan sosialisasi regulasi kompetisi Liga 1 2019 kepada suporter. Flare dan sejenisnya, lanjutnya, tidak hanya dilarang di laga resmi tim senior melainkan juga di semua kompetisi kelompok umur.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu dekat, kami akan mengajak Aremania berdiskusi, mungkin akan dikemas dalam ajang Halal Bihalal untuk saling memberikan pemahaman," ucapnya.
Harapannya, dengan acara itu, tak ada lagi pelanggaran serupa terkait flare atau pun pelanggaran-pelanggaran Kode Disiplin lainnya di laga selanjutnya. Pasalnya, jika kesalahan serupa terulang di kemudian hari, maka sanksi yang lebih berat sudah menanti Arema.
"Mari jadikan sanksi ini sebagai momentum bersama dalam berbenah, tidak ada yang patut disalahkan, yang patut disalahkan jika kita tidak bergerak untuk bertemu, berdiskusi dan menemukan solusi," katanya.