Kenangan Indah di Wembley Jadi Motivasi Barcelona

3 Oktober 2018 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rakitic patut diwaspadai. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Rakitic patut diwaspadai. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan segala inkonsistensi yang sedang menimpa mereka akhir-akhir ini, Barcelona harus melawat ke Wembley Stadium, kandang Tottenham Hotspur, untuk menjalani laga matchday kedua Liga Champions, Kamis (4/10/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Sebelum laga ini, Barcelona sudah tiga kali bermain di La Liga tanpa sekali pun meraih kemenangan. Rinciannya, dua kali imbang saat menghadapi Girona dan Athletic Bilbao lalu sekali kalah ketika bertanding menghadapi Leganes.
Namun, rangkaian hasil buruk itu tak membuat mereka khawatir. Melalui sang gelandang, Ivan Rakitic, Barcelona yakin dapat meraih poin penuh di Wembley Stadium.
"Tiga pertandingan sebelumnya tak memberi pengaruh kepada kami dan yang paling penting kami tetap bersama. Kami harus terus berkembang. Saat ini kami tenang karena kami telah bersiap dengan baik untuk laga menghadapi Spurs," ucap Rakitic dilansir situs resmi klub.
Hal lain yang membuat Rakitic yakin adalah rekor apik Barcelona ketika bermain di Stadion Wembley. Kenangan baik itu yang menjadi motivasi bagi para pemain-pemain Barcelona.
ADVERTISEMENT
"Dalam beberapa tahun terakhir sangat sulit bagi kami untuk bermain dalam laga away di Liga Champions. Tapi, kami tetap kuat. Spurs akan menjadi lawan yang sempurna bagi kami, apalagi Wembley meninggalkan banyak kenangan indah untuk Barcelona, dan kami ingin menikmati itu lagi," imbuh Rakitic.
Kenangan indah yang dimaksud oleh Rakitic ialah dua pertandingan yang membuat Barcelona meraih gelar juara. Ya, dua kali final Liga Champions di Wembley, dua-duanya berhasil dimenangi oleh Barcelona.
Pertama pada musim 1991/92 saat itu kejuaraan masih bernama European Cup. Menghadapi Sampdoria, Barcelona berhasil menang lewat gol tunggal Ronald Koeman di masa perpanjangan waktu. Tendangan bebas keras bek asal Belanda gagal diantisipasi dengan baik oleh Gianluca Pagliuca. Kemenangan itu juga menjadi gelar perdana Barcelona di ajang Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Wembley rumah sementara Spurs. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Wembley rumah sementara Spurs. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Kemudian, 19 tahun berselang atau tepatnya musim 2010/11, giliran Manchester United yang dihadapi oleh Barcelona di final Liga Champions. Bermodalkan trio David Villa, Lionel Messi, dan Pedro Rodriguez di lini depan, Barcelona mampu mengalahkan 'Iblis Merah' dengan skor 3-1.
Barcelona berhasil mengonversi segala keunggulannya baik penguasaan bola maupun upaya ke arah gawang dalam laga tersebut. Meski gol Pedro di menit ke-27 berhasil disamakan oleh Wayne Rooney tujuh menit setelahnya, itu tak membuat Barcelona panik.
Pada babak kedua, tim asuhan Pep Guardiola itu menggila dan berhasil mencetak dua gol melalui kaki Lionel Messi dan David Villa. Barca pun berhasil merengkuh gelar Liga Champions keempatnya.
Nah, ingatan manis dua pertandingan itu yang menjadi motivasi bagi Rakitic dan kolega saat menghadapi Spurs. Semangat yang seakan membuat lupa bila Barcelona sebenarnya sudah tidak menang dalam tiga laga terakhirnya di La Liga musim ini.
ADVERTISEMENT