news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenangan Pahit Lampard di Piala Super Eropa yang Jadi Motivasi Chelsea

14 Agustus 2019 20:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frank Lampard usai mengantarkan Chelsea menang atas Barcelona. Foto: AFP/Charly Triballeau
zoom-in-whitePerbesar
Frank Lampard usai mengantarkan Chelsea menang atas Barcelona. Foto: AFP/Charly Triballeau
ADVERTISEMENT
Frank Lampard akan melakoni pertandingan perdananya di Eropa sebagai pelatih Chelsea pada laga Piala Super Eropa melawan Liverpool, Kamis (15/8/2019) dini hari WIB. Lampard, sayangnya, memiliki kenangan yang buruk di Piala Super Eropa ketika masih menjadi pemain Chelsea.
ADVERTISEMENT
Ketika masih membela Chelsea, Lampard dua kali bermain di Piala Super Eropa. Yang pertama pada 2012, dan yang kedua setahun sesudahnya. Sayangnya, pada dua kesempatan tersebut, Lampard dan Chelsea selalu kalah.
Di Piala Super Eropa 2012, Chelsea—yang sukses menjuarai Liga Champions 2011/2012—bertemu dengan Atletico Madrid. Kala itu, Chelsea dihancurkan oleh Atletico dengan skor 1-4. Radamel Falcao menjadi bintang pertandingan lewat hattrick-nya ke gawang Petr Cech.
Lampard kemudian mengakui bahwa kekalahan telak itu terjadi karena Chelsea meremehkan Atletico, dan skor tersebut adalah sesuatu yang pantas.
“Kami kembali setelah memenangi Liga Champions, ketika kami menjadi kuda hitam. Kami tak diharapkan untuk menang (Liga Champions), jadi kami merayakan itu besar-besaran. Kami tak menyadari apa yang akan datang kepada kami,” kata Lampard, dilansir situs resmi Chelsea.
ADVERTISEMENT
“Atletico adalah tim top di Eropa, tetapi kami baru memenangi Liga Champions. Kami besar kepala, dan kami kemudian shock ketika mereka, dengan layak, mengalahkan kami. Itu adalah pertandingan yang buruk bagi kami,” imbuhnya.
Frank Lampard berduel dengan Radamel Falcao di Piala Super Eropa 2012. Foto: VALERY HACHE / AFP
Semusim kemudian, Chelsea sukses memenangi Liga Europa 2012/2013. Mereka kemudian bertemu dengan Bayern Muenchen di Piala Super Eropa 2013.
Lolos ke Piala Super Eropa via Liga Europa tampaknya membuat Chelsea bermain lebih baik. Mereka sukses menahan Bayern di waktu normal, bahkan nyaris memenangi pertandingan sebelum akhirnya Javi Martinez mencetak gol penyama kedudukan di akhir babak perpanjangan waktu. Pada akhirnya, Chelsea mesti kalah via babak adu penalti.
Pertandingan melawan Bayern jauh berbeda. Kami benar-benar tampil baik, dan kami bisa saja menang. Namun, mereka mencetak gol ketika pertandingan hampir usai, dan kami kalah di babak adu penalti.”
ADVERTISEMENT
Pelatih Chelsea, Frank Lampard, bersama Pedro Rodriguez dan Mateo Kovacic usai laga melawan Manchester United di Old Trafford. Foto: Reuters/Phil Noble
Lampard rupanya masih geram atas kegagalannya di dua Piala Super Eropa tersebut. Pria berusia 41 tahun itu kemudian menegaskan bahwa ia berupaya menebus kekalahannya dari Atletico dan Bayern dengan mengalahkan Liverpool di Besiktas Arena nanti.
“Saya memiliki dua contoh terbaik tentang kegagalan kami memenangi pertandingan penting, dan itu membuat determinasi kami (untuk mengalahkan Liverpool) semakin tinggi. Kami harus benar-benar siap karena ini adalah sesuatu yang kami inginkan. Saya tak pernah memenangi ini, banyak pemain yang juga belum mendapatkan trofi ini, jadi kami harus benar-benar siap,” pungkas Lampard.