news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kenapa Madrid dan Dortmund Ngebet Memboyong Camavinga?

5 Mei 2020 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eduardo Camavinga. Foto: Instagram/ @e.cama10
zoom-in-whitePerbesar
Eduardo Camavinga. Foto: Instagram/ @e.cama10
ADVERTISEMENT
Beruntung betul Eduardo Camavinga. Usianya baru 17 tahun, tapi sudah jadi buruan tim-tim besar Real Madrid dan Borussia Dortmund.
ADVERTISEMENT
Mengacu laporan Le10 Sport, Camavinga saat ini tengah dalam pantauan Dortmund. Cukup logis, sih, mengingat mereka memang hobi menggaet pemain muda.
Masih ingat bagaimana Dortmund memboyong Ousmane Dembele pada 2016? Ya, dia juga diboyong dari Rennes, klub yang jadi pemilik sah Camavinga sekarang.
Dembele saat pindah ke Barcelona. Foto: REUTERS/Albert Gea
Madrid tak kalah aktif. Mereka bahkan telah memonitor Camavinga selama tiga tahun ke belakang. Melansir Marca, El Real sudah menyiapkan 50 juta euro untuk menebusnya dari Rennes.
Misi Madrid menggaet Camavinga terkait erat soal kebutuhan mereka akan figur gelandang bertahan. Perlu diingat, cuma Casemiro satu-satunya gelandang bertahan murni di skuat mereka. Maka jangan heran juga kalau sudah 3.120 menit dia diturunkan Zinedine Zidane di musim ini --terbanyak di antara rekan-rekannya.
Casemiro merayakan golnya ke gawang Club Brugge. Foto: REUTERS/Jon Nazca
Nah, Camavinga cukup kapabel untuk menjadi alternatif bahkan suksesor Casemiro. Per Whoscored, rata-rata tekel per laga Camavinga mencapai 4,3. Sebagai pembanding, jumlah itu jauh meninggalkan Idrissa Gueye (Paris Saint-Germain) yang baru mengumpulkan 3,3 tekel per laga.
ADVERTISEMENT
Kemampuan tekel Camavinga itu didukung dengan workrate yang juga tinggi. Laga lawan Nice pada akhir Januari lalu bisa dijadikan acuan. Bagaimana Camavinga aktif melakukan trackback sekitar 20 meter untuk mengembalikan penguasaan bola buat timnya.
Meski beroperasi lebih defensif, Camavinga juga mampu mengkreasi peluang. Sudah 2 assist yang dibuatnya untuk Rennes di musim ini.
Spesialisasi demikian begitu cocok dengan Dortmund dan Madrid --yang memfungsikan gelandang tengah sebagai kreator selain juga pengikis serangan lawan.
Die Borussen, misalnya, menggunakan Axel Witsel sebagai alternatif dari lini kedua. Itu tertuang dari torehan 4 gol dan assist dibuat pemain berambut afro itu di Bundesliga musim ini.
Pun demikian dengan Madrid. Sejauh ini Casemiro sudah mengumpulkan 3 gol dan 2 assist di pentas liga. Oh, ya, jumlah golnya hanya kalah dari Karim Benzema dan Sergio Ramos.
Eduardo Camavinga bersama Rennes. Foto: JEAN-FRANCOIS MONIER / AFP
Memang, Camavinga masih begitu hijau. Edisi 2019/20 ini merupakan musim keduanya selama berkarier sebagai pesepak bola. Camavinga memulai laga perdananya di usia 16 tahun 4 bulan, sekaligus jadi debutan termuda dalam sejarah klub.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, eksistensi Camavinga juga tak bisa disepelekan begitu saja. Dia jadi salah satu pemain kepercayaan pelatih Julien Stephan di musim ini. Toleh saja durasi tampilnya yang sudah mencapai 2.112 di Ligue 1, tertinggi kelima di Rennes.
So, apabila Madrid dan Dortmund tertarik merekrut Camavinga, itu bukan sesuatu yang mengejutkan.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!