Kesaksian Willy, Korban Perusakan Mobil Pelat B yang Juga Warga Bandung

26 April 2021 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Willy Mohammad, korban perusakan oknum suporter selepas laga Persib vs Persija di final Piala Menpora pada 25 April 2021. Foto: Dok Willy Mohammad
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Willy Mohammad, korban perusakan oknum suporter selepas laga Persib vs Persija di final Piala Menpora pada 25 April 2021. Foto: Dok Willy Mohammad
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah mobil berpelat B dilaporkan menjadi sasaran amukan oknum suporter di Bandung selepas laga Persib vs Persija di leg 2 final Piala Menpora 2021, Minggu (25/4). Willy Mohammad menjadi salah satu korban dari aksi tak terpuji tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Persib kalah dengan total agregat 1-4 dari Persija, sehingga gagal menjuarai Piala Menpora. Reaksinya adalah oknum suporter bertindak tak terpuji di Bandung, salah satunya dengan menyerang kendaraan berpelat B.
Willy mencurahkan rasa kesalnya sebagai korban melalui unggahan Insta Story-nya. Ia menyatakan bahwa mobil Toyota Crown miliknya dan dirinya menjadi sasaran. Ia juga bercerita soal kronologi kejadiannya kepada kumparan, Senin (26/4).
"Kronologinya kan saya lewat Jalan Diponegoro dari arah Riau, belakang Gedung Sate, belok ke arah Diponegoro yang mau ke Jalan Aria Jipang. Dari situ, pertama ada motor banyak, pertama cuma 10 lewat, teriak-teriak, terus saya minggir kan, minggir di depan pas segitiga yang jalan mau belokan Aria Jipang-Sulanjana itu," kisahnya.
ADVERTISEMENT
"Nah, tak lama kemudian, mungkin ada sekitar 100-200 motor seperti yang saya update di videonya itu. Pertama, dia teriak-teriak, saya masih diam kan karena saya ada di pinggir tapi enggak di pinggir banget, agak ke tengah."
"Pas ada yang nendang bagian bagasi dan bumper belakang, saya langsung buka kaca, dong, saya teriak, 'Aing ge jiga orang Bandung, naha kudu jiga kieu? Teu kudu jiga kitu' (Saya juga orang Bandung, kenapa harus begini? Enggak semestinya begitu)," lanjutnya.
Mobil Willy Mohammad dirusak oknum suporter selepas laga leg 2 final Piala Menpora 2021, Minggu (25/4). Foto: Dok Pribadi Willy Mohammad
Sialnya, ungkapan kekesalan Willy justru memancing reaksi anarkistis dari sejumlah oknum suporter. Alhasil, bukan cuma kendaraannya yang menjadi sasaran serangan, tetapi Willy sendiri turut menjadi korban pemukulan.
"Intinya, saya teriak-teriak kayak gitu. Satu orang ada yang tiba-tiba dari motor turun, itu posisinya mobil masih ditendang-tendangi. Dari motor turun, terus deketin saya, saya posisinya masih buka jendela, dan dia ngeluarin pilok ke arah muka saya dan disemprot. Beberapa temannya langsung ada yang mukulin posisi saya dalam mobil, saya langsung tutup kaca," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Itu posisinya padahal enggak jauh dari situ ada polisi di belakang saya. Enggak lama setelah itu, polisi yang ada di depan saya nyamperin dan bilang, 'Mas, mending mobilnya taruh di Gedung Sate, deh, karena suasana enggak kondusif'."
"Itu di depan saya ada mobil Datsun Go warna abu-abu kalau enggak salah udah pecah, ada serpihan kaca saya lihat. Kalau [mobil] saya, sih, ada baret-baret minor," tambahnya.
Mobil Willy Mohammad dirusak oknum suporter selepas laga leg 2 final Piala Menpora 2021, Minggu (25/4). Foto: Dok Pribadi Willy Mohammad
Willy mengaku tidak habis pikir dengan ulah oknum suporter itu. Dia semakin heran karena sebenarnya dia juga adalah warga Bandung. Soal kenapa mobilnya pelat B, itu karena dia dulu membelinya dari orang Jakarta.
"Cuma, ya, dengan kayak gitu untuk apa sih mereka melakukan hal-hal yang, menurut saya, sudah bukan arogan lagi, ya (keterlaluan). Pribadi saya juga orang Bandung, mestinya enggak semestinya hal-hal seperti itu," terang Willy.
ADVERTISEMENT
"Yang bikin saya enggak terima itu yang pilok ke arah muka saya dan tadi malam sampai dibersihin sama istri saya. Pas habis kejadian kan saya juga telepon teman-teman juga, [terus mereka] datang ke yang enggak jauh dari TKP pas dekat Gedung Sate," ujarnya.
"Kalau baju mungkin masih ada bekas piloknya dan enggak bisa hilang, tetapi enggak masalahlah," tandas pria yang bergelut di bisnis otomotif itu.
***