Ketika Tendangan Pisang Roberto Carlos Membuat Barthez Terdiam

7 April 2020 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roberto Carlos Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Carlos Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
3 Juni 1997 merupakan salah satu hari tak terlupakan bagi pencinta sepak bola. Di hari itu, Roberto Carlos muda menciptakan salah satu gol tendangan bebas terbaik dalam sejarah.
Laga Timnas Prancis melawan Timnas Brasil di ajang Tournoi de France menjadi panggungnya. Saking hebatnya tendangan itu, kiper Prancis, Fabien Barthez, cuma bisa melongo menyaksikan bola masuk ke gawangnya.
Bagaimana tidak, pergerakan bola tendangan bebas Roberto Carlos itu memang berada di luar jangkauan nalar. Bola yang awalnya tampak mengarah ke luar lapangan malah berbelok menghantam tiang gawang dan masuk ke gawang Barthez.
Roberto Carlos saat berseragam Real Madrid. Foto: REUTERS/Michael Dalder
Bukan Barthez saja yang terkejut dengan gerakan bola itu. Roberto Carlos mengaku tak menyangka bahwa bola yang ia tendang bisa bergerak dengan unik.
"Saya yakin bisa membuat gol. Namun, saya tidak menyangka bola akan masuk ke gawang dengan gaya yang begitu luar biasa," ucap Roberto Carlos dalam wawancaranya dengan Guillem Balague pada 2014.
"Itu merupakan salah satu gol terpenting dalam karier saya. Banyak orang berusaha mempelajari dan menganalisis gol itu. Akan tetapi, saya saja tidak bisa menjelaskannya. Itu adalah gol ajaib," tambahnya.
Meski gol itu sudah berusia lebih dari dua dekade, Roberto Carlos belum lupa caranya membuat bola berbelok seperti di laga Prancis vs Brasil itu.
Dalam sebuah video di Instagram, tampak Roberto Carlos berusaha mengulang tendangan bebas yang ia lakukan 22 tahun silam. Sayangnya, kali ini ia gagal memasukkan bola ke dalam gawang.
Meski begitu, Roberto Carlos tetap berhasil membuat bola berbelok saat melambung di udara.
Menurut sebuah riset di New Journal of Physics terbitan September 2010, tendangan bebas ala Roberto Carlos bisa saja diulang atau dilakukan pemain lain.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi. Dua di antaranya adalah menendang sekitar 35 meter dari sasaran dan menendang sekuat Roberto Carlos.
"Jika tendangan yang dilepaskan bisa cukup kuat, lintasan bola secara terpaksa akan memutar mengarah ke gawang dalam kecepatan yang akan mengejutkan kiper," ungkap para peneliti, dilansir ESPN.
Peneliti Erez Garty juga memberikan penjelasan mengenai ini dalam sebuah video TED-ED. Garty mengatakan bahwa tendangan Roberto Carlos membuat bola melakukan rotasi atau berputar pada sumbunya saat melambung.
Perputaran tersebut menyebabkan adanya perbedaan dalam tekanan udara di sisi kiri dan kanan bola itu. Tekanan itu kemudian memaksa bola berbelok saat melambung.
Dalam dunia fisika, fenomena semacam ini dikenal sebagai 'The Magnus Effect'. Efek yang sama juga bisa terjadi pada bola golf dan bola baseball.
Namun,Professor Luis Fernando Fontanari dari Sao Roberto Carlos Physics Institute menolak anggapan itu. Menurut ahli fisika asal Brasil tersebut, gol Roberto Carlos itu spesial dan tidak akan terulang.
"Meski fisika bisa menjelaskan dengan sempurna bagaimana bola berubah, sentuhan Roberto Carlos dan sejumlah faktor lain membuat gol semacam ini langka dan layak disebut keajaiban," ucap Fontanari kepada ESPN.
"Saya tak yakin kita akan melihat gol seperti itu terulang kembali," lanjutnya.
----
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!