Kisah Anderson Gagal di MU Gegara Kecanduan Makan McDonald's

18 Juli 2021 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anderson, eks pemain Manchester United (MU). Foto: Paul Ellis/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anderson, eks pemain Manchester United (MU). Foto: Paul Ellis/AFP
ADVERTISEMENT
Manchester United (MU) pernah memiliki gelandang yang digadang-gadang menjadi bintang, namanya Anderson Luis de Abreu Oliveira. Namun, ia kurang memenuhi ekspektasi. Baru-baru ini terungkap bahwa salah satu penyebabnya adalah pola makan yang buruk, yakni kecanduan makan menu McDonald's.
ADVERTISEMENT
Anderson diboyong MU pada Mei 2007. Ia menjadi pemain Brasil kedua yang pernah membela The Red Devils, setelah Kleberson.
Biaya yang dikeluarkan MU untuk mendaratkannya dari Porto pun tak main-main, yakni sekitar 30 juta euro (sekitar Rp 513 miliar). Melihat biaya dan fakta dia orang Brasil tentu membuat MU berhak berharap banyak.
Pada musim pertamanya (2007/08) bersama MU, Anderson cukup sukses. Sang gelandang bahak diganjar penghargaan Golden Boy, penghargaan dari jurnalis olahraga kepada pesepak bola muda di bawah 21 tahun yang bermain di Eropa yang dianggap paling mengesankan selama satu tahun kalender.
Anderson, eks pemain Manchester United (MU). Foto: JONATHAN NACKSTRAND/AFP
Namun, ke mana dia sekarang? Faktanya, usai setahun yang mengesankan di MU; performa Anderson kian menurun, semakin sulit mendapat tempat di tim utama, hingga akhirnya dilepas MU pada 2015.
ADVERTISEMENT
Sekarang, Anderson sudah pensiun. Pada September 2019, ia memutuskan untuk gantung sepatu di usianya yang masih 31 tahun. Klub terakhirnya adalah Adana Demirspor yang bermain di Divisi 2 Liga Turki.
Kenapa kariernya bisa terjun bebas? Rupanya, menurut eks rekannya di MU, Rafael da Silva, terungkap bahwa Anderson gagal sukses karena tak bisa menjaga pola makan.
"Kami pernah berada di bus tim dan melewati servis di jalan raya dan Anderson akan melompat secara impulsif dan berteriak 'McDonald's, McDonald's'," kata Rafael, dikutip dari Mirror.
Ilustrasi Mcdonalds. Foto: Pixabay
“Pria itu gila, tetapi saya mencintainya. Beri dia sepak bola dan dia hanya akan bermain dengan kebebasan dan terkadang, jika dia bermain bagus, dia bisa bermain sebaik pemain mana pun di liga."
ADVERTISEMENT
"Dia mengalami banyak cedera besar dan kemudian masalah makannya mulai memengaruhinya. Bukan kebetulan bahwa performa terbaiknya datang saat dia menjalani banyak pertandingan karena saat itulah dia tidak bisa makan terlalu banyak," tambahnya.
Intinya, Rafael da Silva sangat menyayangkan kebiasaan makan yang buruk dari Anderson. Menurutnya, jika lebih pola makannya lebih teratur, Anderson bisa menjadi pemain terbaik dunia.
"Saya akan mengatakan sesuatu tentang Anderson. Jika dia adalah pemain sepak bola profesional, dia bisa menjadi yang terbaik di dunia. Saya mengatakan ini semua serius. Saya tidak tahu apakah dia pernah menganggap serius sesuatu. Dia hanya mencintai hidup dengan cara yang mudah dan santai," jelasnya.
“Dalam beberapa hal itu adalah kualitas. Itulah yang membuatnya begitu populer dan salah satu pemain paling populer di klub. Namun, dia hanya akan makan apa pun yang diletakkan di depannya," pungkas Rafael.
ADVERTISEMENT
****