Kisah Balotelli & Roberto Mancini: Punya Hubungan Baik Meski Sering Bersitegang

25 Januari 2022 12:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Italia merayakan gol Balotelli. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Italia merayakan gol Balotelli. Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mario Balotelli kembali dipanggil Timnas Italia setelah tiga tahun lamanya tak mentas bersama Gli Azzurri. Di balik comeback-nya 'Super Mario', terselip kisah unik dirinya dengan pelatih Italia, Roberto Mancini.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Football Italia, hubungan keduanya mulai terbangun ketika sama-sama masih di bawah payung Inter Milan. Mancini selaku pelatih Nerazzurri saat itu, terpukau dengan penampilan Balotelli.
Saat itu, Balotelli berhasil membawa Nerazzurri menang atas Reggina 1914 dengan mencetak brace. Kepercayaan Mancini pun tumbuh dan menguat setelah Balotelli kembali mencetak brace kala Inter menumbangkan Juventus 3-2 sebulan kemudian.
Namun, keduanya harus berpisah saat Roberto Mancini memutuskan untuk hijrah dan menerima pinangan Manchester City di akhir musim 2007/08.
Roberto Mancini membantu Manchester City menjuarai Piala FA pada 2010/11. Foto: ANDREW YATES / AFP
Setelah menjalani 3 tahun yang sukses di Inter dengan 3 trofi Liga Italia, 1 trofi Coppa Italia, 1 trofi Piala Super Italia, dan 1 trofi Liga Champions, Balotelli pun mengikuti jejak Mancini. Ia hijrah ke Man City pada 2010.
ADVERTISEMENT
Kariernya juga masyhur di Inggris dengan memenangkan Golden Boy 2010, 1 trofi Liga Inggris, dan 1 trofi Piala FA. Namun, tingkah kontroversial juga ditampilkan oleh 'Super Mario'.
Sebut saja saat dia menyalakan kembang api di dalam rumahnya yang menyebabkan kerugian lebih dari 400 ribu euro (Rp 6,4 miliar) pada 2011 lalu.
Ada pula aksinya yang gagal melakukan trick shot saat Man City bersua La Galaxy pada 2011. Mancini sampai dibuat geleng-geleng kepala karena kesal. Dua tahun berselang, keduanya juga sempat bersitegang dalam sebuah sesi latihan.
Mario Balotelli dengan selebrasi 'Why Always Me?' yang ikonik di Derbi Manchester. Foto: Reuters/Darren Staples
Berangkat dari pertikaian tersebut, Balotelli akhirnya dijual ke AC Milan pada 2013. Sayang, sinarnya redup di sana dan kini terdampar di klub Liga Turki, Adana Demirspor.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya Mancini sempat memanggil Balotelli untuk bergabung ke Timnas Italia dalam beberapa laga persahabatan serta pertandingan UEFA Nations League pada 2018 lalu.
Kini, berkat performa apik Balotelli yang sudah mencetak 8 gol dan 4 assist dalam 20 pertandingan Liga Turki, Mancini kembali memanggilnya. 'Super Mario' bakal memulai kembali petualangannya bersama Gli Azzurri.
Balotelli sendiri mengaku antusias untuk kembali berseragam Timnas Italia. Striker Adana Demirspor itu mengaku tidak merasa aneh kembali membela negaranya di usia 31 tahun dan bermimpi ke Piala Dunia 2022.
Selebrasi pemain Italia Mario Balotelli usai mencetak gol ke gawang Jerman pada pertandingan semifinal EURO 2012 di National Stadion, Warsawa, Polandi, pada 28 Juni 2012. Foto: Michael Regan/Getty Images
"Pada usia 31, [dipanggil] timnas itu normal, jangan anggap aneh. Saya berharap Italia akan lolos ke Piala Dunia, mereka pantas mendapatkannya," katanya kepada Bresciaingol.
"Saya tidak tahu mengapa mereka berada di babak play-off, tetapi itu bisa terjadi [lolos ke Piala Dunia 2022]," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Penulis: Hamas Nurhan R T