Kisah Heroik Nigeria di Olimpiade 1996: Patungan Sewa Bus, Pulang Bawa Emas

27 Juli 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Nigeria saat berhadapan dengan Jepang pada Olimpiade 1996 di Florida Citrus Bowl, Orlando, Florida. Foto: ste/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Nigeria saat berhadapan dengan Jepang pada Olimpiade 1996 di Florida Citrus Bowl, Orlando, Florida. Foto: ste/Getty Images
ADVERTISEMENT
Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat, menjadi panggung yang membanggakan untuk Timnas Nigeria. Pada ajang tersebut, Nigeria menjadi negara Afrika pertama yang merengkuh medali emas Olimpiade.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Nigeria untuk meraih emas tidaklah mudah. Pada babak grup cabang olahraga sepak bola putra, mereka bertemu Hongaria, Jepang, dan Brasil. Kala itu, Brasil dihuni pemain-pemain yang bakal menjadi top semacam Dida, Roberto Carlos, Rivaldo, hingga Bebeto.
Nigeria juga datang ke Atlanta dengan beragam masalah. Per laporan FourFourtwo, para pemain Nigeria harus patungan untuk bisa menyewa bus. Staf hotel di Atlanta juga tak mau mencuci baju para pemain Nigeria karena isu mengenai AIDS.
Namun, segala masalah tersebut tak mempengaruhi semangat bertarung pemain Nigeria. The Super Eagles yang saat itu dihuni pemain muda bertalenta, seperti Nwankwo Kanu, Jay Jay Okocha, dan Celestine Babayaro.
Melawan Hongaria, Okocha dan kolega berhasil menang dengan skor tipis 1-0. Kanu yang membuat satu-satunya gol di laga tersebut. Pada matchday kedua, Nigeria mengalahkan Jepang dengan skor 2-0.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pada laga ketiga, Nigeria harus kalah dari Brasil dengan skor 0-1. Ronaldo yang membuat satu-satunya gol di laga tersebut.
Untungnya, kekalahan itu tak membuat Nigeria gugur. Mereka tetap lolos sebagai runner up grup karena unggul selisih gol dari Jepang yang ada di posisi ketiga.
Pada perempat final, Nigeria bertemu dengan Meksiko. Di laga ini, Okocha dan Babayaro berhasil keluar sebagai penyelamat Nigeria lewat gol mereka.
Lawan berat menanti Timnas Nigeria di babak semifinal. Okocha dan kolega harus bertemu Brasil lagi. Rasanya, Nigeria akan kembali tumbang dari Brasil. Apalagi, mereka sudah tertinggal di babak pertama dengan skor 1-3.
Beruntung, Nigeria bangkit di babak kedua. Viktor Ikpeba bisa memperkecil kedudukan lewat golnya di menit ke-78. Di pengujung laga, Kanu membuat gol penyama sehingga laga harus berlanjut ke perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Di babak perpanjangan, Nigeria menang dramatis. Masih menganut sistem Golden Goal, Nigeria berhasil menang lewat gol Kanu di menit ke-94. Mereka pun memastikan tiket di laga final untuk bertemu Argentina.
“Sepak bola adalah satu-satunya hal di Nigeria yang menyatukan kami,” ucap Okocha seusai laga.
"Bagi orang-orang di Nigeria, ini mungkin hari paling bahagia dalam hidup mereka," tambahnya.
Laga perebutan medali emas tak kalah dramatisnya dengan babak semifinal. Pada menit ketiga, Nigeria sudah ketinggalan dari Argentina lewat gol Claudio Lopez.
Timnas Nigeria saat berhadapan dengan Jepang pada Olimpiade 1996 di Florida Citrus Bowl, Orlando, Florida. Foto: ste/Getty Images
Celestine Babayaro bisa membuat gol yang membuat babak pertama berakhir imbang. Argentina kembali unggul di menit ke-50 via Hernan Crespo.
Namun, Nigeria bisa menyamakan di menit ke-74 lewat Daniel Amokachi. Hingga akhirnya, Emmanuel Amunike membuat gol di menit ke-90 dan memastikan emas untuk Nigeria.
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Argentina hari itu menjadi cerita rakyat di Nigeria, membuka jalan bagi keberhasilan dari tim Afrika lainnya di panggung dunia dan memicu karier pemuda-pemuda Afrika di masa depan.
"Argentina bagus, tetapi Nigeria emas," ucap Kanu.