Kisah Hope Solo: Kiper Cantik AS dengan Segudang Prestasi dan Sarat Kontroversi

4 Januari 2021 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjaga gawang Tim Sepak Bola Nasional Wanita AS, Hope Solo. Foto: JIM WATSON / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penjaga gawang Tim Sepak Bola Nasional Wanita AS, Hope Solo. Foto: JIM WATSON / AFP
ADVERTISEMENT
Para penggemar sepak bola wanita harusnya sudah tidak asing dengan eks kiper Timnas Amerika Serikat (AS), Hope Solo. Ia dikenal karena prestasinya dan juga berbagai kontroversinya di luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Solo lahir di Richland, Washington, pada 30 Juli 1981. Ia tercatat telah memberikan 200 penampilan untuk Timnas Wanita AS. ia dianggap sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang sejarah sepak bola wanita.
Selain memenangkan dua medali emas Olimpiade dan satu Piala Dunia sebagai starter. Ia memegang rekor karier timnas untuk shutouts 102 kali, menang 154 kali, dan pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan sebanyak 55 kali.
Solo menjadi kiper Timnas Amerika Serikat sejak 2000. Ia menjadi kiper nomor satu sejak 2005 dan membawa Timnas AS meraih medali emas pada Olimpiade 2008 dan 2012. Solo juga membantu Timnas AS meraih trofi Piala Dunia Wanita 2015.
Penjaga gawang Tim Sepak Bola Nasional Wanita AS, Hope Solo. Foto: GUSTAVO ANDRADE/AFP
Selain dikenal karena prestasi menterengnya di atas lapangan, Solo juga merupakan sosok yang sarat akan kontroversi. Ia pernah diskors 6 bulan oleh Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) terkait dengan komentarnya yang melecehkan lawan di Olimpiade Rio 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Solo menyebut Swedia sebagai "sekumpulan para pengecut" dan bahwa "tim terbaik tidak menang". Bukan hanya diskors, ia pun juga dipecat dari Timnas Amerika Serikat.
Terkait sanksi dari USSF, Solo mengaku kecewa. Hal itu terlihat dari tulisannya di laman Facebook pribadinya. "Saya kecewa dengan putusan Federasi memutus kontrak saya ini," tulis Solo.
Solo sebenarnya bukan satu kali bersikap indisipliner. Pada 2015, dia pernah diskors 30 hari karena terlibat kecelakaan usai berada dalam pengaruh minuman beralkohol saat tengah menjalani pemusatan latihan.
Tak hanya itu, Solo pernah berkomentar keras terhadap pelatihnya di Piala Dunia 2007 serta dituduh melakukan tindak kekerasan terhadap keponakan dan saudari tirinya.
Meskipun begitu, Solo juga dikenal sebagai kritikus vokal sepak bola, khususnya saat ia memperjuangkan polemik perbedaan upah pesepak bola. Ia termasuk satu dari lima pemain timnas yang mengajukan keluhan kepada Equity Employment Opportunity Commission pada 2016.
ADVERTISEMENT
Solo pun sempat mengumumkan pencalonannya menjadi Presiden USSF untuk menggantikan Sunil Gulati yang memutuskan tidak kembali mencalonkan diri karena gagal membawa AS lolos Piala Dunia 2018. Namun, ia kalah dari Carlos Cordeiro dalam pemilihan tersebut.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.