Kisah Jonathan Bauman, Eks Bomber Persib & Arema Kini Jadi Top Skor di Ekuador

2 Juni 2021 14:17 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jonathan Bauman, eks pemain Persib dan Arema asal Argentina. Foto: Instagram/@jonibauman
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan Bauman, eks pemain Persib dan Arema asal Argentina. Foto: Instagram/@jonibauman
ADVERTISEMENT
Bagi pendukung Persib dan Arema, Jonathan Bauman bukan sosok asing. Striker asal Argentina tersebut mengabdi untuk Maung Bandung dan Singo Edan ketika Roberto Carlos Mario Gomez menjadi pelatih. Namun, akibat COVID-19, ia harus meninggalkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jonathan Jesus Bauman memulai debut profesional di kampung halamannya, Argentina. Pada 8 Oktober 2009, dia membela Colon de Santa Fe melawan Arsenal de Sarandi. Dalam debut, timnya menang 4-1 dan sang pemain menjadi salah satu penyumbang assist.
Sempat bermain beberapa pertandingan lagi, Bauman kemudian dipinjamkan ke Patronato selama satu tahun pada Agustus 2011. Di akhir masa peminjaman, dia pindah ke Deportivo Armenio dan tinggal di sana hingga akhir 2012.
Pada Januari 2013, setelah menegosiasikan status kontraknya dengan Colon, Bauman meninggalkan Argentina. Dia melintasi Pegunungan Andes untuk berkompetisi di Chile membela Santiago Morning. Tapi, itu hanya sebentar karena Bauman kembali beberapa bulan kemudian untuk membela Gimnasia y Esgrima de Jujuy.
Meski bermain di Primera B Nacional (kasta kedua), penampilan Bauman kurang memuaskan. Akibatnya, pada awal 2015, dia pergi sebagai pemain gratis dan bergabung ke Instituto de Cordoba. Di sana, dia tampil biasa-biasa sehingga dilepas setelah kontrak kerjanya berakhir.
Jonathan Bauman, eks pemain Persib dan Arema asal Argentina. Foto: Instagram/@jonibauman
Selanjutnya, Bauman bermain di Union de Sunchales dan Guillermo Brown sebelum meninggalkan Argentina untuk kedua kalinya. Kali ini, dia menuju Yunani untuk bermain di Kerkyra, yang berkompetisi di Gamma Ethniki atau kasta keempat.
ADVERTISEMENT
Ketika Gomez dipercaya melatih Persib untuk Liga 1 tahun 2018, Bauman didatangkan dari Kerkyra. Saat itu, pemuda kelahiran Santa Fe, 30 Maret 1991, tersebut bekerja sama dengan Ezechiel N'Douassel (Chad), Bojan Malisic (Serbia), dan Oh In-kyun (Korea Selatan).
Tak butuh waktu lama, Bauman berhasil tampil cemerlang bersama Persib lewat manuver, umpan, maupun eksekusi-eksekusi apiknya. Gol pertamanya lahir pada 8 April 2018 saat Persib mengalahkan Mitra Kukar dengan 2-0 di Gelora Bandung Lautan Api. Gol Persib lainnya dipersembahkan In-kyun.
"Ini luar biasa. Kesenangan yang saya rasakan ini tidak bisa diukur dengan kata-kata. Tentu gol dan kemenangan pertama ini sangat berkesan buat saya pribadi. Kami semua tampil sangat baik hari ini. Kami semua berjuang dan bisa rasakan hasilnya. Ini kemenangan untuk kita semua. Terutama untuk Bobotoh," kata Bauman ketika itu, dikutip dari laman resmi Persib.
ADVERTISEMENT
Setelah gol perdana, Bauman terus menunjukkan performa yang bagus. Bobotoh pun menyukai dirinya. Bahkan, sebuah lagu khusus sengaja diciptakan suporter untuk pemain berpostur 178 cm tersebut.
Jonathan Bauman melindungi bola dari kejaran Jaimerson Xavier pada laga Persib vs Persija. Foto: Novrian Arbi/Antara
Menurut catatan Transfermarkt, Bauman berhasil membukukan 12 gol dan 8 assist dari 26 penampilan di Liga 1. Dia juga sukses mencatatkan delapan assist dan bermain selama 2.094 menit.
Bersama N'Douassel, mereka menjelma menjadi anak emas Persib yang menyumbangkan total 29 gol. Jumlah itu setengah dari total gol Maung Bandung.
Meski bermain gemilang di Persib, kebiasaan buruk klub-klub Indonesia yang enggan memperpanjang kontrak pemain bagus membuat Bauman pergi ke Malaysia pada 2019. Dia membela Kedah. Di sana, Bauman mempersembahkan Piala FA Malaysia dan menjadi runner-up Liga Super Malaysia.
ADVERTISEMENT
Kegemilangan Bauman di Persib dan Kedah membuat Gomez memanggilnya ke Arema. Eks pelatih Johor Darul Ta'zim (JDT) tersebut sengaja dikontrak manajemen Singo Edan untuk Liga 1 2020. Gomez juga kembali mempekerjakan In-kyun. Ada lagi Elias Alderete (Argentina) dan Matias Malvino (Uruguay).
Sayang, penampilan cemerlang yang diharapkan dari Bauman tak kunjung datang. Dia belum mampu menyumbangkan gol untuk Arema dari dua pertandingan Liga 1 yang dijalani sebelum dihentikan total akibat pandemi COVID-19.
Selebrasi Jonathan Bauman, Persib vs PSM (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bauman justru menjadi pengoleksi kartu terbanyak Arema. Ia sudah mengoleksi tiga kartu, dua kartu kuning dan satu kartu merah. Bahkan, tiga kartu tersebut hanya didapatkan dalam satu pertandingan, yaitu versus PSIS Semarang di pekan ketiga, 14 Maret 2020.
Ketika kompetisi di Indonesia vakum sepanjang 2020, Bauman memilih kembali ke Argentina. Dia bergabung dengan Quilmes di paruh kedua Primera B Nacional 2020. Bauman hanya mendapatkan kesempatan bermain 8 kali dan mengemas 2 gol. Quilmes hanya menempati posisi 11 klasemen akhir Grup B.
ADVERTISEMENT
Setelah kompetisi berakhir, kontrak Bauman tidak diperpanjang. Kemudian, pada awal musim 2021, dia pergi ke Ekuador untuk membela Mushuc Runa di Campeonato Ecuatoriano de Futbol Serie A atau kompetisi kasta tertinggi.
Hasilnya, membanggakan. Dari 14 pertandingan yang sudah dijalani pada Apertura (Putaran I), klub asal San Juan de Ambato itu menempati posisi keenam dalam klasemen sementara dengan 22 poin.
Sementara itu, posisi tiga klub teratas diisi oleh Emelec (30 poin), Barcelona de Guayaquil (27 poin), dan Independiente del Valle (26 poin).
Yang paling membanggakan, Bauman menjadi pencetak gol terbanyak sementara. Dengan 12 gol, dia berada di atas Jhon Cifuente (Delfin FC) yang sudah mencetak 9 gol dan Jose Angulo (Manta FC), dengan 8 golnya. Jumlah gol Bauman termasuk sebuah brace dan hattrick.
ADVERTISEMENT
Adapun menurut catatan Transfermarkt, Bauman telah berhasil mengemas 40 gol dan 18 assist dari 145 pertandingan selama kariernya sejauh ini. Ia sendiri diikat kontrak oleh Mushuc Runa hingga akhir tahun 2021 mendatang.
****