Kisah Michael Clegg, Eks MU yang Pensiun Muda karena Depresi

18 Mei 2021 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Michael Clegg, eks pemain Manchester United. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Michael Clegg, eks pemain Manchester United. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Anda mengaku penggemar berat Manchester United (MU)? Kalau iya, pasti anda sudah tidak asing dengan nama Michael Clegg. Namun, kariernya hanya seumur jagung lantaran sang pemain mengalami depresi dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
Clegg menjadi sosok yang begitu semangat untuk bisa menjadi seorang pesepak bola profesional. Dia merupakan bocah periang dan begitu semangat, sebelum akhirnya sebuah tragedi membuat mentalnya hancur tak berbekas.
Tumbuh di daerah Ashton, Manchester, Clegg mendapati keluarganya ada yang mendukung Manchester City dan Manchester United. Namun pada akhirnya, ia ditemukan oleh seorang bernama Brian Poole, yang bekerja sebagai pemandu bakat MU. Akhirnya, Clegg mau bergabung dengan Setan Merah, di mana kontrak pertamanya adalah menjalani masa pelatihan terlebih dahulu.
Saat itu, tepat pada Juli 1993, Clegg bergabung dengan Manchester United, dan berada di bawah arahan pelatih seperti Dave Bushell, Nobby Stiles, Jim Ryan dan Eric Harrison. Meski hanya memiliki tinggi 173 cm, Clegg memilih untuk berposisi sebagai seorang bek.
ADVERTISEMENT
Tubuh yang tidak terlalu tinggi tidak menghalangi Clegg untuk berkembang. Pasalnya, dia memiliki otot yang baik setelah setiap harinya, dia sering diajak sang ayah untuk pergi ke gym. Bahkan, dia beberapa kali meminta izin kepada United untuk mengikuti kejuaraan angkat beban di Inggris.
Michael Clegg, eks pemain Manchester United. Foto: Getty Images
Seiring berjalannya waktu, nama Michael Clegg menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Manajer MU saat itu, Sir Alex Ferguson, lalu menawarinya sebuah kontrak profesional. Sang pelatih ketika itu menawari kontrak selama setahun.
Dalam hal ini, Clegg pun tidak langsung menerima. Dia meminta sang pelatih untuk memberinya jaminan agar bisa bermain di sisi sayap, selain berposisi sebagai bek tengah, meski ada nama John O’Kane yang dikenal tangguh.
Akhirnya, kesepakatan pun disetujui, dengan Fergie mengaku percaya dengan bakat yang dimiliki sang pemain. Setelah penantian yang cukup panjang, sampailah pada sebuah pertandingan yang membuat dirinya melakoni debut untuk Manchester United.
ADVERTISEMENT
Pada November 1996, Clegg melakoni debut dengan tim utama Manchester United yang berhadapan dengan Middlesbrough. Di laga itu, dia ditugaskan untuk mengawal pemain tajam asal Italia, Fabrizio Ravanelli.
Pertandingan yang pada akhirnya berakhir imbang dengan skor 2-2 itu membuat Clegg sangat bahagia. Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa dia akan menjadi salah satu penggawa klub terbesar di Inggris.
Clegg membayangkan hanya akan menonton pertandingan MU dari tribun. Namun kali ini tidak, dia adalah satu pemain yang diberi banyak sorakan dari para penggemar.
“Semua orang sangat ramah. Andy Cole dan Roy Keane baik padaku,” ucap Clegg, dikutip dari PlanetFootball.
Dalam perjalanan luar biasanya masuk ke tim utama United, Clegg juga masih begitu ingat dengan momen ketika bahunya ditepuk oleh seorang yang begitu melegenda.
ADVERTISEMENT
“Ada seseorang yang menepuk bahuku, saat aku berbalik, dia adalah Sir Bobby Charlton. Dia mengucapkan selamat kepadaku karena telah berhasil masuk ke tim utama. Dia berpesan kepadaku untuk bersenang-senang dengan tim di lapangan,” ujarnya.
Di musim perdananya tampil di tim utama, Clegg terus melakukan latihan bersama dengan para pemain senior. Dia melakoni debut kandangnya pada kemenangan 2-1 atas Wimbledon. Momen bersejarah baginya itu terjadi pada Januari 1997. Di musim itu sendiri, Clegg bermain dalam dua laga liga.
Banner untuk Sir Alex Ferguson. Foto: Reuters / Jason Cairnduff
“Tidak ada yang lebih baik dari Manchester United,” imbuh Clegg.
Clegg begitu menikmati masa-masanya di MU. Dia senang bisa bergabung dengan MU dan merasa bahwa mimpinya telah terwujud.
Sayangnya, perasaan Clegg mulai gundah, setelah posisinya tidak bisa dipertahankan. Dia kerap duduk di bangku cadangan. Malah, posisi yang jadi permintaannya, yaitu bek kanan, sudah ditempati oleh Gary Neville. Saat itu, juga, dia sadar bahwa masanya tidak akan lama lagi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2000, namanya tidak masuk ke dalam rencana United. Dia dipinjamkan ke beberapa klub, seperti Ipswich Town hingga Wigan Athletic. Kemudian, pada tahun 2002, dia resmi dilepas ke Oldham Athletic.
Akan tetapi, hanya dua tahun bertahan di sana, Clegg memutuskan untuk pergi dan bahkan keluar dari dunia sepakbola. Dia berhenti dari sepakbola di usianya yang masih menginjak 26 tahun. Di Oldham, jasanya sudah jarang dipakai, setelah pelatih Mick Wadsworth dipecat dan digantikan oleh Dowie. Sejak saat itu, dia merasa ada yang tidak beres dengan tim utama.
Lebih lanjut, nama Mike Clegg semakin tidak terpakai setelah seorang bernama Brian Talbot datang ke klub untuk mengisi kursi kepelatihan baru. Dia merasa sangat frustrasi dan merasa bahwa saat itu adalah momen yang sangat tepat baginya untuk berhenti.
Sir Alex Ferguson menyaksikan laga Manchester United vs Southampton. Foto: Clive Brunskill/Reuters
ADVERTISEMENT
Alasan Clegg berhenti dari dunia sepak bola, selain karena masa nya di Oldham sangat buruk adalah karena saudaranya, David, meninggal karena bunuh diri di usia 19 tahun. Dari situ, dia merasa sangat terpukul karena tahu kalau David adalah penggemar berat Manchester United. Di acara pemakamannya, semua yang datang mengenakan nomor punggung 19 dengan nama Clegg di belakangnya.
“19 adalah nomor punggungku di United. Maka dari itu, aku sangat emosional ketika tahu sepupu ku meninggal di usia 19 tahun karena bunuh diri,” tutur Clegg
Selain terganggu secara mental, kesehatan Clegg juga menurun setelah tahu bahwa ada sel kanker di bagian telinganya. Dia harus rutin mengunjungi dokter untuk mengetahui perkembangan penyakit berbahaya di tubuhnya itu.
ADVERTISEMENT
Setelah berhenti dari dunia sepak bola, Clegg hanya fokus pada kesehatannya dan sesekali membantu ayahnya bekerja di gym. Beberapa tahun kemudian, Roy Keane menawarinya untuk bergabung dengan nya di staf kepelatihan Sunderland.
Pemandangan bagian dalam Stadion Old Trafford. Foto: kumparan/Yoga Cholandha
Setelah Keane memutuskan berhenti di klub pada tahun 2008, Clegg masih berada di sana selama kurang lebih sepuluh tahun lamanya. Dalam perjalanannya, dia sempat bekerja sama dengan nama-nama seperti Steve Bruce, Martin O’Neill, Paolo Di Canio, Dick Advocaat, Sam Allardyce dan David Moyes.
Sekarang, Clegg malah tertarik untuk mengikuti hasratnya yang tertarik berkarier di dunia kepelatihan. Dia bahkan sudah memegang lisensi B kepelatihan dari UEFA, untuk melakukan pembinaan kepada para pemain muda.
Dalam menggeluti pekerjaannya saat ini, Clegg mengaku berfokus pada kesehatan mental pada pemain muda. Dia ingin memberikan pelajaran kepada seluruh bakat muda bahwa setiap pemain, meski sudah lama membela klub masa kecilnya, bisa saja pergi.
ADVERTISEMENT
Para pemain muda itu diminta siap oleh Clegg, agar tidak terjadi gangguan mental, persis seperti apa yang dialaminya dahulu.
Menurut catatan Transfermarkt, Clegg berhasil mengemas 63 pertandingan di seluruh ajang saat masih aktif bermain. Adapun bersama MU, ia telah menorehkan 22 pertandingan.
****