Kisah Oleksandr Zinchenko: Korban Perang yang Siap Mentas di Euro 2020
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal sebenarnya, jika melihat ke belakang, Zinchenko nyaris kehilangan mimpi sebagai pemain sepak bola profesional. Ya, perang nyaris membuat dirinya tak pernah bisa menggapai beragam prestasi bersama Man City .
Zinchenko sejatinya lahir di Kota Radomyshl, Provinsi Zhytomyr Oblast. Akan tetapi, ia membuat langkah besar dalam hidupnya kala memutuskan masuk akademi klub raksasa Ukraina, Shakhtar Donetsk.
Zinchenko menimba ilmu sepak bola di sana selama 2010-2014. Bukti kualitas dan kedewasaannya adalah ia dipilih menjadi tim kapten junior Shakhtar pada masa itu.
Seakan-akan, tidak ada hal yang bisa menghalangi Oleksandr Zinchenko menuju panggung kesuksesan sepak bola. Dia sudah berada di trek yang benar hingga akhirnya perang nyaris merenggut segalanya.
Perang pecah di wilayah Donbas, Ukraina, pada 2014. Itu lokasinya dekat sekali dengan markas Shakhtar Donetsk, Donbas Arena, yang pada waktu itu juga terkena imbas perang.
ADVERTISEMENT
Situasi berubah mencekam akibat perang. Alhasil, ibunya, Irina, memutuskan bahwa keluarganya harus pergi ke Rusia, termasuk Zinchenko. Shakhtar Donetsk sempat menginginkannya kembali tanpa menawarkan waktu bermain, tetapi dia tidak kembali karena alasan keamanan.
Jadilah, perjuangan karier sepak bola Zinchenko sempat terluntang-lantung. Pria kelahiran 15 Desember 1996 itu menghabiskan 5-6 bulan berlatih sendiri di jalanan Moskow, sebuah bukti bahwa dirinya tak pernah menyerah soal sepak bola.
Oleksandr Zinchenko lalu mendapat kesempatan berlatih dengan Rubin Kazan. Namun sayang, ia tidak disodori kontrak karena mereka tidak ingin mengambil risiko larangan merekrut pemain baru.
Situasinya memang, ia masih memiliki 1,5 tahun kontrak di Shakhtar Donetsk kala itu. Alhasil, karier profesional Zinchenko terhenti dan dia terpaksa bermain untuk tim amatir di lapangan beton di Moskow.
ADVERTISEMENT
Setelah durasi kontraknya itu beres, Zinchenko akhirnya bergabung dengan klub Liga Rusia bernama Ufa pada 2015. Klub itu memang bukan klub unggulan, tetapi ia justru mampu tampil oke dan akhirnya dipanggil Timnas Ukraina.
Walau begitu, Zinchenko baru bisa debut pada 26 Mei 2016. Ia mampu tampil cemerlang saat tampil debut membela Ukraina dalam laga kontra Rumania dengan mencetak satu dari gol kemenangan 4-3 timnya.
Namun, pemanggilannya menimbulkan kontroversi. Menurut kisah yang terpapara di Goal International, alasannya bukan cuma karena Zinchenko tidak berpengalaman tetapi dia juga bermain di Rusia dan itu menjadi persoalan mengingat konflik antara kedua negara.
Pada akhirnya, Oleksandr Zinchenko tetaplah sosok pemain sepak bola yang gigih. Ia membuktikan kualitasnya di lapangan sembari memperjelas kesetiaannya pada Ukraina.
ADVERTISEMENT
Pada 4 Juli 2016, Zinchenko menandatangani kontrak dengan klub Man City dengan biaya yang tidak diungkapkan, tetapi yang diyakini sekitar ยฃ 1,7 juta. Inilah awal mula kariernya kian melesat.
Sempat dipinjamkan ke PSV Eindhoven, Zinchenko lama kelamaan mendapat kepercayaan dari Pep Guardiola. Bermain sebagai bek kiri, ia mampu menambal lubang yang sering ditinggalkan Ben Mendy karena cedera.
"Dia bisa bermain sebagai full-back tetapi dia bisa masuk dan memainkan peran lini tengah karena di situlah dia dulu bermain. Banyak orang tidak tahu itu. Mereka hanya menganggap dia bek kiri dan tidak terlalu hebat," tutur pundit sekaligus eks bek Man City, Micah Richards, kepada Goal.
โNamun, dia adalah pemain skuad yang hebat dan memiliki kualitas yang jauh lebih baik daripada yang dipuji orang. Dia menunjukkan dia bisa melakukannya di level tertinggi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Oleksandr Zinchenko telah membela Man City sebanyak 100 kali di lintas ajang dan merasakan 9 gelar juara. Laga terakhirnya sejauh ini adalah saat menjadi starter bek kiri di final Liga Champions 2020/21--The Citizens kalah dari Chelsea.
Untuk Ukraina, Zinchenko telah bermain sebanyak 39 kali dan mencetak 9 gol. Pada 24 Maret 2021, dalam pertandingan melawan Prancis, ia menjadi kapten pemain termuda Ukraina dalam sejarah pada usia 24 tahun dan 98 hari.
Oleksandr Zinchenko sebelumnya pernah dipanggil Ukraina ke Eur0 2016. Kini, ia berkesempatan kembali unjuk gigi di Euro 2020. Dahulu, ia diragukan dan kini ia begitu diharapkan negaranya.
"Dia memiliki kualitas seorang pemimpin dan dia banyak mempengaruhi tim. Seperti yang dia katakan kepada kami, 'Di Inggris, Anda tidak boleh memiliki sikap buruk sebagai anggota skuad'. Jadi, dia mencoba untuk memperkenalkan prinsip yang sama di tim nasional," kata rekan setimnya di Ukraina, Mykola Matviyenko.
ADVERTISEMENT
***