Kisah Paulo Nagamura: Eks Arsenal asal Brasil yang Kini Tangani Klub Gurem

21 Juli 2021 17:25 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paulo Nagamura. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Paulo Nagamura. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada sederet nama pemain Brasil yang sukses mengukir nama mereka dalam sejarah Arsenal. Sylvinho, Edu, dan Gilberto Silva adalah beberapa di antaranya. Namun, tahukah Anda nama Paulo Nagamura juga?
ADVERTISEMENT
Tidak semua pemain Brasil sukses di Arsenal. Denilson, Julio Baptista dan Andre Santos adalah contoh yang gagal bersinar bersama The Gunners.
Namun, ada satu nama pemain Brasil lainnya yang mungkin kita tidak sadari bahwa ia telah berada di Arsenal selama tiga tahun, yakni Paulinho Nagamura.
Faktanya, jika di mesin pencarian Google anda mengetik 'Paulinho Arsenal', hampir tidak akan ditemukan nama gelandang Brasil itu pernah membela tim London Utara itu. Namun, saat menulis nama Paulo Nagamura, hasilnya menjadi jelas.
"Saya selalu dikenal dengan nama panggilan saya 'Paulinho' di masa Arsenal saya," ujar Nagamura dalam wawancaranya bersama Goal.
Paulo Nagamura Chivas USA beraksi saat melawan New England Revolution di The Home Depot Center pada 10 September 2010 di Carson, California. Foto: Victor Decolongon/Getty Images
"Setelah saya pergi, agen saya berpikir itu terlalu kecil dan ingin mengubahnya. Nagamura adalah nama belakang saya, jadi saya tetap menggunakannya. Jadi, tidak banyak orang yang mengenali saya sebagai Paulinho dari Arsenal; Anda harus menggali lebih dalam untuk menemukan siapa pria itu," kenangnya.
ADVERTISEMENT
Nagamura tiba di Arsenal pada 2001 dari Sao Paolo. Meski mendapat kegagalan selama tiga tahun di Stadion Highbury, ia menjalani karier yang sangat sukses di seberang Atlantik di Major League Soccer – yang membuatnya memenangi lima gelar bersama LA Galaxy dan Sporting Kansas City.
“Itu adalah tiga tahun yang sangat penting dalam karier saya,” ujar pria berusia 38 tahun tersebut.
“Meskipun saya tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk bermain dengan tim utama di Arsenal, waktu itu mempersiapkan saya untuk karier yang saya miliki di depan,” tambahnya.
Orang pertama yang merekomendasikan Nagamura adalah Liam Brady, yang pada waktu itu berperan sebagai Direktur Pengembangan Pemain Muda Arsenal. Saat itu, ia yang masih berusia 17 tahun bermain untuk Sao Paolo melawan Arsenal di turnamen antarpemain muda di Amsterdam. Ia bersama rekan setimnya, Juan, lalu menandatangani kontrak dua tahun bersama Arsenal.
ADVERTISEMENT
"Itu hanya mimpi yang menjadi kenyataan bagi kami. Itu adalah perubahan besar dalam budaya kami, jadi saya senang Juan ada di sana dan kami saling memiliki,” kata Nagamura.
“Edu juga ada di sana saat itu dan kami selalu bersamanya kapan pun dia bebas. Dia akan membawa kami ke rumahnya dan meminta istrinya membuat makan siang dan makan malam untuk kami karena dia tahu jenis kehidupan yang kami miliki.”
“Sulit bagi anak muda Amerika Selatan yang tinggal di negara lain dan tidak memiliki orang tua atau keluarga bersama mereka. Dia melakukan pekerjaan yang baik untuk benar-benar menjaga kami di London dan kami sangat menghargai itu karena dia membuat hidup kami jauh lebih baik.”
ADVERTISEMENT
Nagamura tiba di Arsenal saat mereka telah kehilangan tajinya di Liga Inggris selama tiga tahun. Setelah memenangi gelar ganda pada tahun 1998, The Gunners sempat kalah berprestasi dari Manchester United (MU).
Pada waktu kedatangan Nagamura dan Juan, Arsenal juga mendapatkan pemain baru yang memiliki profil tinggi, yakni Sol Campbell, yang bergabung dengan status bebas transfer dari Spurs.
Usia kedatangan bek Inggris tersebut dengan Wenger yang sukses membangun skuad solid, Arsenal kemudian mampu melengserkan MU, memenangi dua gelar pada 2002 dan meraih trofi Liga Inggris 2003/04 tanpa terkalahkan.
Arsenal merayakan keberhasilan menjadi juara Premier League 2003/04. Foto: AFP/Odd Andersen
Paulo Nagamura tak berperan dalam kedua kesuksesan itu, tetapi pengalamannya berlatih bersama Thierry Henry, Dennis Bergkamp, dan Robert Pires masih hidup dalam ingatannya hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
“Saya masih tidak bisa menggambarkan seperti apa rasanya.Saya telah menonton pemain seperti Henry, Bergkamp, dan Pires di TV di Brasil mengatakan, 'Ya Tuhan, lihat para pemain itu', dan lalu dalam hitungan bulan, saya ada di sana berlatih bersama mereka, bersaing dengan mereka dan belajar dari mereka juga,” ucap Nagamura.
“Hanya menyaksikan Bergkamp mengontrol bola, tekniknya yang luar biasa… Ledakan Henry, kecerdasan Pires, dan kepemimpinan dari Vieira, Seaman, Adams… Itu hanya hal-hal yang tidak bisa Anda lupakan!”
Meski pada waktu itu Arsenal memiliki sejumlah nama pemain terbaik dunia, pria kelahiran 1983 itu tampaknya sangat mengidolai sosok pemain jebolan akademi Ajax, Dennis Bergkamp.
“Bergkamp sejauh ini adalah yang terbaik,” jawab Nagamura dengan antusias.
ADVERTISEMENT
“Dia adalah seorang jenius. Hal-hal yang biasa dia lakukan sangat rumit untuk setiap pemain lain, tetapi baginya itu semua sangat sederhana. Tekniknya, kontrolnya, kecerdasannya, visinya, kesadarannya di mana dia berada di lapangan. Dia adalah paket lengkap yang saat ini sangat sulit ditemukan.”
Di musim pertamanya di London utara, Nagamura membantu Arsenal U-19 memenangi gelar. Ia bersama Juan kemudian dipindahkan ke tim cadangan, tetapi meskipun Juan sukses membuat debut bersama tim senior, ia tetap tidak masuk dalam rencana Wenger.
Paulo Nagamura sempat muncul selama pra-musim pada tahun 2002 dan bahkan mencetak gol dalam kemenangan 6-1 di Stevenage. Namun rupanya, itu tidak cukup untuk membuat pria Prancis itu tertarik kepadanya.
"Grup itu sangat istimewa. Tapi itu sangat sulit untuk dipatahkan. Ada begitu banyak pemain berbakat dalam sistem pemuda pada saat itu yang tidak pernah berhasil," terang Nagamura.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki Steven Sidwell, David Bentley, Graham Barrett, Juan, Jermaine Pennant. Ada banyak pemain muda yang bagus di sana, tetapi Anda harus benar-benar spesial untuk bisa masuk ke tim itu,” tambahnya.
Pada saat memasuki tahun terakhir kontraknya selama musim 2003/04, Nagamura akhirnya memutuskan hengkang dari London utara pada akhir musim.
Nagamura memiliki tawaran untuk tinggal di Inggris dengan bermain di liga yang lebih rendah atau pindah ke daratan Eropa, tetapi ia memilih untuk kembali ke Brasil untuk pulih dari cedera yang dideritanya menjelang akhir waktunya bersama Arsenal.
Kemudian tawaran datang dari LA Galaxy di MLS. Nagamura pindah pada Maret 2005 dan semenjak saat itu kariernya dihabiskan dengan membela tim-tim di negara Amerika utara, paling dominan tentu saja di 'Negeri Paman Sam'.
Paulo Nagamura. Foto: Shutter Stock
“Saya tahu bahwa waktu saya di Arsenal sudah selesai. Tiga tahun itu luar biasa. Saya tidak punya hal negatif untuk dikatakan tentang klub itu. Mereka sangat baik dengan saya, tetapi saya hanya memutuskan untuk mencoba rute yang berbeda,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
“Saya memiliki tawaran yang berbeda ketika saya pergi, tetapi yang ada di Amerika Serikat di MLS berbeda. Saya tipe pria yang menyukai tantangan dan saya sangat senang menerima tantangan itu. Itu bekerja dengan baik untuk saya,” lanjutnya.
Di musim pertamanya bersama LA Galaxy, Nagamura memenangi Kejuaraan Wilayah Barat, Piala MLS, dan Piala Lamar Hunt. Ia datang ke LA Galaxy pada tahun 2006, tepat sebelum kedatangan David Beckham; dan pernah membela Toronto, Chivas, dan Tigers sebelum menandatangani kontrak dengan Sporting Kansas City pada 2012.
“Di Sporting, saya menemukan rumah. Klub ini adalah klub yang sangat bagus, terstruktur dengan baik. Ini memiliki stadion yang hebat dan basis penggemar yang hebat. Saya menemukan diri saya di sini,” kenang Paulo Nagamura.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan, saya bermain 12 tahun di sini di MLS. Saya memenangi lima kejuaraan dengan dua klub yang berbeda, jadi saya percaya itu adalah karier yang sukses dan saya kembali ke apa yang saya katakan sebelumnya, itu terutama karena tiga tahun di Arsenal.”
"Saya memiliki begitu banyak kesulitan untuk diatasi di London yang pasti membuat saya menjadi orang yang lebih baik dan pemain yang lebih baik” tutup Nagamura.
Menurut catatan Transfermarkt, Paulo Nagamura kini tengah melatih klub liga cadangan Amerika Serikat, Kansas City II. Klub tersebut bermain di turnamen USL Championship.
Saat masih aktif jadi pemain, Nagamura berhasil mengemas 16 gol dan 16 assist dari 315 laga pada semua ajang di level klub.
ADVERTISEMENT
****