Kisah Pegguy Arphexad: Cadangan Abadi Liverpool yang Menangi Banyak Gelar

5 Juli 2021 11:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegguy Arphexad. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Pegguy Arphexad. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gawang Liverpool pernah dikawal oleh Pegguy Arphexad. Meski lebih banyak berada di bangku cadangan, mantan kiper Prancis itu mampu menghasilkan sejumlah gelar bergengsi.
ADVERTISEMENT
Arphexad adalah pemain yang sangat beruntung. Tanpa bersusah payah berjibaku di lapangan, ia mampu menghasilkan enam gelar juara.
Momen unik itu terjadi saat membela Liverpool pada 2000-2003. Bahkan, jika dihitung dengan klub sebelumnya, jumlah trofi yang diraih Arphexad jadi lebih banyak.
Arphexad saat ini sudah pensiun. Dia gantung sarung tangan pada 2005 sebagai penjaga gawang Marseille. Selanjutnya, sang penjaga gawang memulai profesi baru sebagai sales asuransi olahraga dan bergabung dengan Henner Sports.
Namun, semasa aktif bermain, Arphexad punya kisah unik yang tidak dimiliki semua pesepak bola profesional. Lahir di Les Abymes, Guadeloupe, 18 Mei 1973, keluarga Arphexad tidak mengikuti kebanyakan warga Guadeloupe pindah ke daratan Prancis. Dia tetap di sana hingga remaja.
ADVERTISEMENT
"Saya mulai bermain di Guadeloupe. Saya pergi ke turnamen di Paris dengan Guadeloupe U-15. Setelah itu, Brest datang mengawasi saya di Guadeloupe. Mereka datang ke keluarga saya dan bertanya apakah saya bisa bergabung dengan akademi," ucap Arphexad, dikutip dari Planet Football.
Pegguy Arphexad. Foto: Getty Images
"Saya pindah ke Prancis ketika saya berusia 15 tahun. Saya merasa kesulitan pada awalnya karena di rumah saat itu cerah. Anda bisa pergi ke pantai. Itu adalah hidup yang sangat menyenangkan. Ketika saya datang ke Brittany, orang-orangnya baik, tapi cuacanya sangat buruk," tambah Arphexad.
Arphexad melakukan debut untuk Brest saat masih remaja. Dia mengisi tempat yang untuk sementara ditinggalkan kiper legendaris Piala Dunia, Sergio Goycochea, yang cedera.
"Ketika saya memainkan pertandingan profesional pertama saya, kami memiliki tim yang sangat bagus. Ada David Ginola, Maurice Bouquet. Kami menyelesaikan papan tengah di Ligue 1. Setelah itu, mereka mengalami masalah keuangan dan turun ke Ligue 2. Setelah enam bulan di divisi kedua klub bubar. Kami yang terikat kontrak bebas pergi," ungkap Arphexad.
ADVERTISEMENT
Arphexad bergabung dengan Lens dan kemudian menghabiskan satu tahun dengan status pinjaman di Lille. Meski dinilai tinggi karena pernah mewakili Prancis U-21, Arphexad masih dianggap terlalu muda untuk dipercaya sebagai pemain reguler.
"Itu terjadi secara kebetulan ketika saya bergabung dengan Leicester City. Mereka mencari kiper berpengalaman. Agen saya memberitahu mereka bahwa saya berpengalaman. Tapi, ternyata tidak," sambungnya.
Pegguy Arphexad. Foto: Getty Images
"Saya bahkan tidak tahu di mana Leicester saat itu! Mereka memberi saya kesempatan untuk trial dan mereka mengontrak saya setelah masa percobaan berakhir. Ketika saya pergi ke sana, saya menemukan penggemar yang baik dan orang-orang yang baik. Saya sangat menikmati waktu saya di sana."
"Saya trial selama dua minggu. Pelatih kiper, Seamus McDonagh, menginginkan saya, dan Martin O'Neill (pelatih kepala) berkata, 'Oke, mari kita lihat dia di pertandingan persahabatan'. Semuanya berjalan baik dan setelah dua minggu mereka menawarkan kontrak," tambah Arphexad.
ADVERTISEMENT
Di Filbert Street (stadion lama Leicester), Arphexad keunikan Arphexad mulai terlihat. Dia berstatus kiper cadangan. Sang kiper hanya memiliki 21 pertandingan pada 1997-2000. Tapi, Arphexad juga punya satu medali juara dari bench, yaitu Piala Liga Inggris 1999/00 saat dia menjadi cadangan The Foxes.
"Itu tim yang bagus. Ada banyak karakter kuat. Tapi, kami seperti keluarga. Kami bergaul dengan sangat baik. Setiap kali ingin mengatakan sesuatu, mereka akan mengatakannya. Mereka tidak menyembunyikan apa pun. Semua orang mengatakan apa yang mereka katakan," ungkap Arphexad.
"Bahasa Inggris saya sangat buruk pada awalnya. Saya hanya punya beberapa kata. Cukup sulit, terutama untuk memahami O'Neill karena aksennya sangat kuat. Apalagi John Robertson (asisten O'Neill), memiliki aksen Skotlandia yang kental," lanjut Arphexad.
ADVERTISEMENT
Tidak puas hanya menjadi cadangan, Arphexad mengambil langkah nekat lainnya. Dia bergabung dengan Liverpool pada musim panas 2000 atau setelah final Piala Liga Inggris yang bersejarah bagi Leicester.
Itu perjudian yang sangat besar. Arphexad menghabiskan waktunya di Anfield sebagai pengganti Sander Westerveld, Jerzy Dudek, hingga Chris Kirkland. Dia hanya memiliki 2 pertandingan Liga Inggris. Pertama, versus West Ham United di laga pembuka musim 2001/02 (menang 2-1). Kedua, 9 Februari 2002 dalam kemenangan 6-0 melawan Ipswich Town.
"Itu sangat membuat frustrasi karena saya pikir, secara pribadi, dengan kemampuan saya, saya bisa menjadi penjaga gawang pertama di tempat lain. Saya membuat keputusan yang salah. Seharusnya pergi ke tim yang lebih kecil untuk menjadi kiper pertama sebelum pergi ke tim yang kuat seperti Liverpool," sesal Arphexad.
ADVERTISEMENT
Meski menyesal, keputusan pindah ke Liverpool juga membuat Arphexad tercatat dalam buku sejarah. Di era itu, The Reds mendapatkan 6 piala bergengsi, termasuk treble mini pada 2000/01.
Yang tidak pernah disangka Arphexad adalah dirinya ikut mengangkat piala dan mengoleksi medali juara, meski tidak ikut bertanding. Itu karena dia selalu didaftarkan sebagai kiper cadangan di bench.
Laga itu adalah final Piala Liga (2000/2001, 2002/2003), Piala FA (2000/2001), Piala UEFA (2000/2001), Charity Shield (2001), dan Piala Super Eropa (2001).
Jika ditambah kariernya bersama Leicester sebelum hijrah ke Liverpool, Arphexad memiliki 7 medali juara tanpa harus berkeringat di pertandingan puncak.
Uniknya, bukan hanya trofi yang membuat Arphexad jadi bahan candaan rekan-rekannya. Ketika pensiun, dia juga sempat dirumorkan beralih profesi ke dunia seni peran. Kabarnya, Arphexad sempat menjadi aktor di Prancis. Itu bukan film biasa, melainkan film dewasa.
ADVERTISEMENT
"Siapa yang mengatakan ini? Begini, ini adalah rumor yang buruk. Sudah lama beredar. Seorang pria Inggris menulis di internet bertahun-tahun yang lalu bahwa saya melakukan ini dan sekarang orang-orang berkata kepada saya: 'Hei, apakah kamu membuat film porno?' Itu tidak benar," ungkap Arphexad kepada Leicester Mercury pada 2016.
"Saya belum pernah membuat film porno apa pun, oke? Saya tidak melakukan itu. Saya bekerja di perusahaan asuransi olahraga. Itulah yang saya lakukan. Tulis di berita anda. Saya tidak membuat film porno, hanya asuransi, oke?" pungkas Arphexad.
Menurut catatan Transfermarkt, Arphexad telah mengemas 47 pertandingan di semua ajang. Dari jumlah tersebut, ia mampu menorehkan 17 clean sheet.
****