Kisah Perjuangan Eks Liverpool Melawan Depresi Selama 4 Tahun

10 November 2021 14:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jordon Ibe saat bermain di Liverpool. Foto: Manan Vatsyayana/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jordon Ibe saat bermain di Liverpool. Foto: Manan Vatsyayana/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjadi pesepak bola bukanlah perkara mudah. Tuntutan bermain baik adalah sebuah keharusan, tapi tak semuanya kuat secara mental. Hal itu yang juga dialami eks Liverpool, Jordon Ibe, yang berjuang melawan depresi.
ADVERTISEMENT
Ibe telah bergabung dengan Liverpool U-18 sejak 2011 lalu. Hampir lima tahun ia menjadi bagian The Reds, meski tak selalu berada di tim utama dan kerap dipinjamkan ke berbagai klub. Namun, baru pada Januari 2021 ini ia berani berbicara lantang tentang perjuangannya melawan depresi.
"Saya telah menemukan diri saya di tempat yang gelap karena menderita depresi," tulis Ibe di Instagram.
"Saya menghargai semua cinta dan pesan dari semua orang. Masa-masa sulit secara umum disebabkan karena pandemi ini. Saya akan memperbaiki diri saya sendiri dari situasi ini, saya yakin 100 persen. Tidak hanya untuk keluarga saya, teman dekat, dan anak perempuan saya, tetapi untuk saya," tambahnya.
Ibe mungkin bagian dari jutaan orang lain yang menderita dalam kesunyian. Ia merahasiakan kesehatan mentalnya selama bertahun-tahun, bahkan kepada orang-orang terdekatnya. Keputusan pria 25 tahun itu tak diragukan lagi menyelamatkan nyawa dan masa depannya.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah saat tergelap dalam hidup saya. Sejujurnya itu adalah teriakan minta tolong. Saya merasa perlu berbicara, karena jika tidak, saya tidak tahu apa yang bisa terjadi. Ini adalah hal baik yang saya lakukan," katanya, sembilan bulan kemudian, dikutip dari Sportbible.
"Saya tidak berusaha membuat orang merasa kasihan kepada saya. Saya merasa sangat penting untuk berbicara secara terbuka, terutama kepada keluarga saya. Karena Anda tak tahu apa yang bisa datang dari kesehatan mental. Saya telah mengalami depresi selama empat tahun terakhir," tambah Ibe.
Bersama Liverpool, Ibe mencatat 58 penampilan lintas ajang dan menyumbang 4 gol dan 7 assist. Seorang sayap kanan asal Inggris ini kemudian diboyong Bournemouth pada 2016 dan mencatatkan 5 gol dan 9 assist dalam 92 penampilan sebelum pindah ke Derby County dengan status bebas transfer pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Meski Derby adalah klub yang tak asing baginya karena Ibe sempat beberapa kali dipinjamkan Liverpool, tapi saat musim 2020/21 itu ia hanya turun sekali saja di liga. Itu pun masuk pada tiga menit terakhir dalam hasil imbang tanpa gol kontra Stoke City.
Jordon Ibe saat bermain di Liverpool. Foto: Kirill Kudryavtsev/AFP
Derby kemudian mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada Juli 2021 bahwa mereka telah setuju untuk membatalkan kontrak Ibe dengan persetujuan bersama. Sial baginya, dua minggu kemudian ia mengalami patah kaki saat berlatih.
“Saya tidak pernah mengalami cedera separah itu. Itu adalah sesuatu yang masih saya atasi hingga kini. Namun, saya mendekati akhir dari itu. Saya tidak menggunakan kruk. Saya dalam tahap yang baik dan bersiap kembali ke lapangan," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Tujuan jangka pendek saya adalah kembali ke lapangan. Saya juga ingin kembali ke situasi yang pernah saya alami sebelumnya, bermain di Liga Premier lagi dan berusaha untuk mencapai situasi yang lebih baik," tambah Ibe.
Sebenarnya, masalah kesehatan mental ini juga pernah dikeluhkan oleh beberapa pemain lain, seperti Jack Wilshere hingga Phil Jones. Khusus untuk nama terakhir, Jones yang kerap menjadi meme di media sosial menyebut tindakan tersebut amat berpengaruh pada mentalnya.
“Itu sampai pada tahap di mana saya melihat banyak orang berbicara [di media sosial] dan yang paling menyakitkan adalah ketika saya mendengar komentar negatif di sana-sini. Saya mencoba untuk tidak terlalu sering menggunakan Twitter atau Instagram," kata Jones yang sampai enggan menggunakan media sosial.
Jordon Ibe saat bermain di Liverpool. Foto: Oli Scarff/AFP
"Saya ingin memberi tahu orang-orang tentang kesehatan mental saya sehingga mereka tahu saya tidak menganggap itu sebagai sebuah lelucon," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga dikemukakan oleh Jordon Ibe yang sama sekali tak setuju terkait lelucon yang dibuat oleh para fan atau penggemar terhadap pesepak bola.
"Anda tidak menyadari dampak yang Anda alami pada kehidupan orang itu dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan mental mereka. Itu bukan sesuatu yang pantas dijadikan lelucon," tegas Ibe.