Kisah Radomir Antic: Pria yang Pernah Latih Atletico, Barcelona, dan Real Madrid

21 Juli 2021 12:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Radomir Antic. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Radomir Antic. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Radomir Antic tercatat dalam sejarah La Liga sebagai satu-satunya pelatih yang menukangi Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid. Ia meninggal dunia pada tahun 2020 lalu pada usia 71 tahun.
ADVERTISEMENT
Antic pernah bermain selama dua musim di Liga Spanyol, yakni saat memperkuat Real Zaragoza pada medio 1978-1980. Ia mencetak tujuh gol dari 58 penampilan.
Catatan tersebut cukup mengagumkan bagi seorang bek. Namun, karier Antic sebagai pelatih-lah yang membuat para pecinta sepak Spanyol jatuh hati kepadanya.
Berkebangsaan Yugoslavia dan Serbia, Antic dikenal sebagai pelatih yang malang-melintang di sejumlah klub Negeri Matador. Lahir di Zitiste, 22 November 1948, dia datang ke Spanyol pada 1988 untuk menukangi Real Zaragoza atas rekomendasi Vujadin Boskov.
Saat itu, Antic memiliki skuad yang sederhana tanpa nama-nama besar. Pemain paling menonjol adalah gelandang Spanyol, Juan Senor, dan penyerang jebolan Real Madrid Castilla anggota generasi La Quinta del Buitre, Miguel Pardeza. Ada lagi Jose Luis Chilavert muda yang belum terkenal dan masih hijau karena baru datang dari San Lorenzo.
Radomir Antic. Foto: Getty Images
Hasil racikan Antic di Zaragoza ternyata menarik perhatian para presiden klub besar Spanyol. Salah satunya Madrid. Manajemen Los Blancos memanggil Antic pada Maret 1991 setelah Alfredo di Stefano dipecat seusai dikalahkan Spartak Moscow di perempat final Piala Champions 1990/91.
ADVERTISEMENT
Tugas Antic tidak mudah karena harus melawan the dream team milik Barcelona asuhan Johan Cruyff yang sedang hebat-hebatnya. Karena itu, dia mendatangkan Robert Prosinecki yang baru saja membawa Red Star Belgrade menjuarai Piala Champions 1990/91 serta anak muda berusia 21 tahun yang dikemudian hari membelot ke Barcelona, Luis Enrique, dari Sporting Gijon.
Sayang, Antic gagal membendung Barcelona. Setelah melatih sejak 21 Maret 1991, dia diputus kontrak pada 27 Januari 1992. Saat dipecat, dia sudah menjalani 39 pertandingan dengan 27 kemenangan dan 6 kekalahan.
Setelah menganggur 1 tahun, Antic dikontrak Real Oviedo pada 5 Februari 1993. Dari Oviedo, ia mendapatkan kesempatan menukangi Atletico. Tidak tanggung-tanggung, Antic bekerja untuk Los Colchoneros dalam tiga periode, yaitu 1 Juli 1995-30 Juni 1998, 24 Maret 1999-30 Juni 1999, serta 4 Maret 2000-15 Mei 2000.
Radomir Antic bersama trofi Copa del Rey dan La Liga. Foto: dok. Atletico Madrid
Di era pertama di Estadio Vicente Calderon itulah Antic menuai sukses besar. Pelatih Terbaik Serbia 2009 itu meraih gelar ganda La Liga dan Copa del Rey 1995/96.
ADVERTISEMENT
Di La Liga, Atletico mengalahkan Valencia di posisi 2 dan Barcelona (posisi 3). Sementara di Copa del Rey mengalahkan Barcelona 1-0 lewat gol semata wayang Milinko Pantic di extra time.
Atletico di era Antic memiliki skuad yang sangat tangguh. Salah satunya Simeone. Ada lagi Francisco Molina di bawah mistar gawang. Di sektor pertahanan tersedia kuartet Delfi Geli, Roberto Solozbal, Santi Denia, dan Toni Munoz Gomez.
Untuk lini tengah terdapat Simeone, Juan Vizcano, Pantic, dan Jose Luis Caminero. Sementara Kiko Narvaez dan Lyuboslav Penev jadi duet maut.
Dalam sejarah Atletico, 1995/96 adalah salah satu era emas yang baru bisa disamai saat Simeone menjadi pelatih dan memberikan 2 trofi Liga Eropa, 2 Piala Super Eropa, 1 La Liga, 1 Copa del Rey, 1 Supercopa de Espana, serta 2 kali final Liga Champions.
Semasa hidupnya, Radomir Antic pernah melatih Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona. Foto: dok. Atletico Madrid
"Saya belajar banyak darinya. Dia guru saya. Tidak diragukan lagi dia adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah bekerja dengan saya," ujar Simeone ketika Antic meninggal dunia, beberapa bulan lalu, dikutip dari Football Espana.
ADVERTISEMENT
Sukses di Atletico, Antic sempat kembali ke Oviedo sebelum dikontrak Barcelona pada 7 Februari 2003. Saat itu, dia mengisi tempat Louis van Gaal, yang dipecat.
Saat datang ke Camp Nou, Barcelona ada di posisi 15 klasemen sementara La Liga dengan hanya memenangkan 6 pertandingan, 5 skor imbang, dan 9 kekalahan.
Sebagai pelatih Barcelona, Antic membeli Juan Pablo Sorin dari Lazio. Selanjutnya, memberi kesempatan bermain reguler kepada beberapa lulusan La Masia seperti Victor Valdes dan Andres Iniesta.
Antic juga dengan sangat berani mengubah posisi Xavi Hernandez dari gelandang bertahan menjadi pemain yang bertugas mengatur distribusi bola kepada penyerang. Hasilnya luar biasa. Eksperimen dan perjudian Antic baru terlihat beberapa tahun kemudian saat Barcelona dilatih Frank Rijkaard, Pep Guardiola, hingga Luis Enrique.
ADVERTISEMENT
Antic berhenti sebagai pelatih Barcelona pada 23 Juni 2003 ketika Joan Laporta terpilih menjadi presiden. Laporta memilih Frank Rijkaard untuk menjadi pelatih. Hasilnya, sejumlah trofi dikumpulkan, termasuk Liga Champions 2005/06.
Selain klub, Antic juga punya prestasi bersama tim nasional Serbia. Dia melatih The White Eagles pada 20 Agustus 2008-15 September 2010. Antic memimpin Serbia mencapai Piala Dunia 2010.
Itu adalah pertama kalinya Serbia sebagai negara tampil di Piala Dunia setelah pada 2006 bernama Serbia-Montenegro dan pada 1998 dengan bendera Yugoslavia.
Sayang, Serbia tidak beruntung. Meski mengalahkan Jerman, mereka gagal melaju ke fase selanjutnya setelah menyerah dari Ghana dan Australia. "Kami hanya kurang beruntung," ucap Antic saat itu, dikutip dari laman resmi FIFA.
ADVERTISEMENT
Antic pensiun dari sepak bola pada 2015 setelah melatih klub China, Hebei China Fortune. Dia harus berhenti karena alasan kesehatan. Antic menetap di Madrid dan terkadang di Marbella sambil menjalani perawatan kanker pankreas. Pada 6 April 2020, penyakit itulah yang membuat Antic harus menghadapi Sang Pencipta di usia 71 tahun.
Menurut catatan Transfermarkt, Antic telah melakoni 473 laga sebagai pelatih. Dalam jumlah itu, ia berhasil menang sebanyak 214 kali, 108 kali imbang, 151 laga berakhir dengan kekalahan.
****