Roberto Carlos

Kisah Roberto Carlos yang Hampir Main di Premier League

21 Mei 2020 2:52 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Roberto Carlos Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Carlos Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
ADVERTISEMENT
Dulu, Roberto Carlos punya kesempatan untuk bermain di Premier League. Namun, dari semua kesempatan yang hadir, tak ada satu pun yang terwujud.
ADVERTISEMENT
Carlos sejatinya adalah pemain yang sukses bersama Real Madrid dan Timnas Brasil. Bersama Madrid, ia merengkuh banyak gelar, mulai dari empat gelar La Liga, tiga gelar Piala Super Spanyol, serta tiga gelar Liga Champions.
Sedangkan bersama Timnas Brasil. Carlos berhasil mendulang dua trofi Copa America pada 1997 dan 1999, serta sukses menggamit gelar Piala Konfederasi pada 1997. Puncaknya, ia mengantarkan Brasil menjadi juara dunia pada 2002.
Namun, siapa sangka jika dulu, Carlos memiliki kesempatan untuk bermain di Premier League? Dalam acara Challenge Heineken Legends, ia bercerita bahwa ia hampir saja membela dua klub Premier League di masa lalu.
Roberto Carlos Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP
Pertama, ada Chelsea. Roberto Carlos hampir saja merapat ke Chelsea pada 2007, setelah kontraknya habis bersama Madrid. Ia bahkan sempat berbincang dengan Roman Abramovich dan Peter Kenyon, eks chief executive Chelsea.
ADVERTISEMENT
"Saat itu, ada dua tawaran yang menghampiri saya. Dari Chelsea dan Fenerbahce. Sebenarnya, saya hampir saja akan membela Chelsea. Saya cuma tinggal menandatangani kontrak," ujar Carlos.
"Bahkan, saya sempat bertemu dengan Roman Abramovich dan Peter Kenyon di Paris. Namun, seminggu kemudian, saya resmi bergabung dengan Fenerbahce. Negosiasi dengan Chelsea pun gagal," lanjutnya..
Selain Chelsea, ada juga Aston Villa yang pernah berusaha mendaratkan Carlos ke Inggris pada 1995. Saat itu, ia masih bermain di Brasil bersama Palmeiras dan dianggap sebagai pemain potensial. Akan tetapi, takdir berkata lain.
Roberto Carlos Foto: REUTERS/Michael Dalder
"Ketika Aston Villa datang pada 1995, saya masih main di Brasil. Namun, negosiasi dengan mereka pun gagal. Akhirnya, saya pindah ke Inter Milan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Walau pada akhirnya gagal mencicipi atmosfer Premier League, Carlos tidak menyesal. Ia sadar bahwa hal-hal semacam itu acap terjadi di sepak bola. Dalam sebuah proses transfer, kadang ada pihak luar yang turut campur.
"Saat akan pindah ke Chelsea, saya sebenarnya sudah setuju. Saya juga yakin 100% saya bisa main baik di Premier League. Karakter liganya pas dengan karakter saya," ujarnya.
"Sayangnya, transfer itu tidak terjadi. Finalisasi kontrak gagal. Ya, itu memang sesuatu yang lumrah terjadi di sepak bola. Ketika itu, ada pihak luar yang turut campur, yakni seorang pengacara," tambah Roberto Carlos.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona
***
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten