Koeman Mengingkari Kata Hatinya, Mengantarkan Belanda ke Semifinal

20 November 2018 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virgil van Dijk (kanan) mencetak gol Timnas Belanda ke gawang Jerman. (Foto: John Macdougall/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Virgil van Dijk (kanan) mencetak gol Timnas Belanda ke gawang Jerman. (Foto: John Macdougall/AFP)
ADVERTISEMENT
Di VELTINS-Arena, Selasa (20/11/2018) dini hari WIB, Timnas Belanda menanggalkan keindahan demi menahan imbang Jerman dengan skor 2-2 dan merebut tiket ke semifinal UEFA Nations League.
ADVERTISEMENT
Belanda sebetulnya memulai pertandingan dengan buruk. Laga belum genap 20 menit, pasukan Ronald Koeman tertinggal akibat gol Timo Werner (9') dan Leroy Sane (19').
Defisit dua angka direspons Koeman dengan meminta anak-anak asuhnya mengambil kontrol pertandingan. Alhasil, Belanda menguasai 54 persen permainan, tetapi masih terlihat kesulitan menembus sistem tiga pemain belakang Jerman.
Menyadari taktik Koeman tak ampuh memecah kebuntuan, asisten pelatih Dwight Lodeweges dan Kees van Wonderen menyarankan sikap lebih pragmatis. Bukan dengan penguasaan bola dan permainan dari kaki ke kaki, melainkan lewat serangan udara. Untuk itu, bek Virgil van Dijk sebagai pemain tertinggi di skuat harus maju ke kotak penalti Jerman.
Pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman. (Foto: AFP/Oli Scarff)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman. (Foto: AFP/Oli Scarff)
Cara tersebut tak sesuai dengan kata hati Koeman. Maklum saja, Koeman dididik oleh Rinu Michels yang mengusung Total Football ketika menangani Timnas Belanda. Pelajaran itu diterapkan Koeman dengan permainan dengan basis penguasaan bola saat membesut Southampton dan Everton.
ADVERTISEMENT
"Kami harus mengubah sesuatu di fase akhir laga. Kemudian, saya menerima pesan dari Dwight Lodeweges, tetapi tidak memahaminya. Saat skor masih 0-2, saya menjawab tidak," tutur Koeman sebagaimana dilansir oleh situs UEFA.
"Berbeda ketika kedudukan berubah menjadi 1-2, saya kemudian ingin menerapkan saran tersebut," ujar eks pelatih Everton tersebut.
Ya, begitu Quincy Promes memangkas gap lewat tembakan melengkung lima menit sebelum waktu normal rampung, permainan Belanda berubah. Tak lagi berperan untuk melakukan build-up dari barisan pertahanan, Van Dijk mengambil lakon 'menara' di mulut gawang Jerman.
Keputusan jitu karena pada masa injury time, Van Dijk mendapatkan bola liar hasil tandukan Joshua Kimmich dan melancarkan tembakan voli untuk menggetarkan jala gawang Manuel Neuer. Skor imbang 2-2 bertahan sampai peluit panjang.
ADVERTISEMENT
"Terasa luar biasa saat Van Dijk mencetak gol pada pengujung laga. Betapa sering Jerman mencetak gol larut dalam beberapa tahun terakhir. Kini, Belanda juga bisa melakukannya," ucap Koeman.
Wajarlah Koeman bersyukur meski mengingkari identitas permainannya. Tambahan satu angka sudah cukup buat Belanda mengudeta Prancis dari puncak klasemen akhir Grup 1 Liga A. Itu artinya, De Oranje berhak melaju ke babak empat besar untuk mendampingi Inggris, Portugal, dan Swiss.