Kontrak Rahasia ESL Bocor! Madrid & Barcelona Disebut Dapat Rp 1 Triliun
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Media Jerman, Der Spiegel, yang pertama mengungkap terkait kontrak ESL tersebut. Dikutip juga oleh Sport Bible, salah satu isinya adalah keterangan bahwa Barcelona dan Madrid mengantre untuk menerima tambahan € 60 juta (sekitar Rp 1 triliun).
Faktanya, dari 12 klub pendiri awal, cuma Madrid dan Barcelona serta Juventus yang masih setia tidak mundur dari ESL. Untuk sementara, turnamen kontroversial itu ditangguhkan dan tiga klub itu dalam status 'stand-by'.
Jadi, jika dikaitkan, bisa jadi benar memang bahwa Madrid dan Barcelona akan menjadi klub yang paling diuntungkan secara finansial ketimbang klub-klub peserta lainnya. Di sisi lain; Inter Milan, AC Milan, Borussia Dortmund, dan Atletico Madrid akan menerima uang lebih 'sedikit'.
Kenapa ada Dortmund? Bukankah dari awal pendiri ESL adalah enam klub Inggris (Arsenal, MU, Man City, Liverpool, Spurs, Chelsea), tiga klub Italia (Juventus, Inter, Milan), dan tiga klub Spanyol (Madrid, Barcelona, dan Dortmund)?
ADVERTISEMENT
Jadi, dokumen kontrak ESL itu juga menyebutkan bahwa Dortmund, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain juga diundang. Namun, tiga klub itu kemudian menolak.
Kontrak itu juga memaparkan soal hak siar. Meski ada pembicaraan tentang penyiar besar yang terlibat, klub juga diatur untuk menayangkan pertandingan di saluran resmi mereka.
Padahal menurut laporan sebelumnya, dari NY Times, dijelaskan bahwa tim yang cuma berpartisipasi bisa membawa pulang USD 400 juta (sekitar Rp 5,8 triliun). Jumlah itu empat kali lebih banyak dari hadiah yang dibawa pulang juara Liga Champions 2020.
Dan rupanya, Madrid dan Barcelona bisa mendapat lebih dari itu. Namun kini, tampaknya Los Blancos dan Blaugrana akan tersendat untuk mendapatkan dana senilai Rp 1 triliun dan juga Rp 5,8 triliun.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma karena ESL kini ditangguhkan, tetapi juga sumber dana utama mereka, JP Morgan, tampaknya tak lagi tertarik berinvestasi. Perusahaan perbankan Amerika Serikat itu sempat berencana sudi memberi pinjaman berdurasi 23 tahun senilai lebih dari 3 miliar euro (sekitar Rp 52,5 triliun).
Namun teranyar, JP Morgan mengakui telah membuat kesalahan. Mereka menyatakan akan belajar dari kasus ESL ini.
***