news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Laga Tanpa Penonton, Solusi Konkret Rivalitas Persib-Persija

27 September 2018 17:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib Bandung vs Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persib Bandung vs Persija Jakarta. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seburuk-buruknya pertandingan sepak bola adalah pertandingan yang tak disaksikan secara langsung oleh suporter. Itulah yang diucapkan oleh pengamat hukum sepak bola, Eko Noer Kristiyanto, kepada kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT
Apa yang dikatakan Eko berangkat dari insiden kematian Haringga Sirla jelang sepak mula laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018). Haringga dikeroyok tiga jam sebelum laga yang digelar pukul 16:00 WIB itu. Kejadian ini menjadi repetisi karena sudah 7 suporter meregang nyawa akibat rivalitas Persib-Persija.
Tak ingin berulang, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengambil sikap tegas dengan menyetop Liga 1 2018 sampai waktu yang tak ditentukan. Ketetapan PSSI ini diambil agar semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Tanah Air duduk bersama mencari solusi.
Ada banyak resolusi yang ditawarkan. Mulai dari pembenahan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan pertandingan, pembuatan nota damai yang diteken seluruh kelompok suporter Indonesia, sampai hukuman berat, yakni diskualifikasi, bagi Persib selaku tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Jalan keluar yang disebut terakhir ditolak oleh Eko. Menurutnya, 'Maung Bandung' tak layak dihukum seberat-beratnya lantaran panitia penyelenggara (panpel) telah berkerja dengan sungguh-sungguh dan sesuai aturan, mengingat panpel mengerahkan 4.000 petugas keamanan.
"Jadi, memang betul, kita harus menyasar hal-hal substansi terkait insiden tewasnya Haringga. Tapi, kalau dikatakan Persib yang salah, ya enggak juga. Persib sudah maksimal menyiapkan aparat keamanan. Upaya imbauan agar The Jakmania (tak datang) sudah dilaksanakan. Jadi, tak tepat kalau menjadikan Persib sebagai pihak yang satu-satunya salah," ucap EkoMaung --demikian Eko disapa-.
Kendati begitu, Eko menawarkan solusi konkret agar tak ada lagi nyawa yang melayang karena rivalitas Persib-Persija. Adalah menggelar pertandingan tanpa penonton dalam waktu yang lama ketika kedua kesebelasan berhadapan. Berangkat dari situ, Eko yakin perseteruan suporter kedua tim baik di dalam maupun luar stadion akan mereda.
ADVERTISEMENT
Jonathan Bauman melindungi bola dari kejaran Jaimerson Xavier pada laga Persib vs Persija. (Foto: Novrian Arbi/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Jonathan Bauman melindungi bola dari kejaran Jaimerson Xavier pada laga Persib vs Persija. (Foto: Novrian Arbi/Antara)
"Filosofi sepak bola bahwa seburuk-buruknya pertandingan adalah pertandingan tanpa penonton. Bukan berarti enggak ada yang nonton. Sepak bola ini bahasa yang universal dan hal-hal semacam persahabatan masa, sih, dianggap sebagai ancaman," kata Eko.
"Kalau sepak bola tanpa penonton di stadioan (banyak orang bertanya) 'Ada apa, nih, ada apa?' Persib sama Persija termasuk pertandingan yang 'ada apa'. Kita kecualikan laga Persib vs Persija, demi keamaan dan nyawa, kita putuskan harus tanpa penonton dalam beberapa tahun. Tak cuma musim depan saja. Saya tak yakin setahun dua tahun beres masalah suporter ini," tutupnya.