Lalenok United: 2016 Berdiri, 2020 Tampil di Playoff AFC Cup

29 Januari 2020 8:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makassar Leo Guntara (kanan) berebut bola dengan pemain Lalenok United di leg I babak play-off AFC Cup 2020 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makassar Leo Guntara (kanan) berebut bola dengan pemain Lalenok United di leg I babak play-off AFC Cup 2020 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Amat cepat perkembangan Lalenok United. Pada 2016, mereka baru saja didirikan. Empat tahun berselang, nama mereka sudah menjejak kompetisi kancah Asia, AFC Cup.
ADVERTISEMENT
Klub asal Timor Leste tersebut bakal berhadapan dengan PSM Makassar pada leg II babak playoff AFC Cup 2020, Rabu (29/1/2020). Namun, situasinya tak cukup bagus buat mereka. Lalenok memasuki laga dengan ketertinggalan agregat 1-4.
Melihat agregat itu, rasanya sulit bagi Lalenok untuk membalikkan keadaan guna lolos ke babak utama. Akan tetapi, berada di babak playoff tetap merupakan prestasi yang tak kecil untuk mereka.
Lagi pula Lalenok, menurut pelatih Jantje Efraim, tetap mengusung target tinggi pada leg II ini. Kalau lolos sudah sulit, setidaknya mereka bisa meraih kemenangan. Begitu katanya.
"Menghadapi PSM, kami optimistis bisa bermain dengan baik. Kalau bisa kami mesti memenangi pertandingan, walaupun punya peluang lolos agak kecil," tutur Jantje.
ADVERTISEMENT
Jantje sendiri merupakan salah satu sosok penting dalam tim. Sebagai juru taktik, dialah yang membawa Lalenok mengalami perkembangan pesat seperti sekarang.
Pada 2017 atau setahun setelah berdiri, Lalenok berhasil menjuarai Divisi Tiga Liga Timor Leste. Pada 2018, Lalenok yang lolos ke Divisi Dua juga berhasil mengakhiri musim sebagai juara.
Hal demikian terus berlanjut di Liga Utama Timor Leste. Dia berhasil membawa Lalenok menjadi kampiun untuk yang kali pertama. Inilah yang membuat mereka berhak tampil di playoff AFC Cup 2020.
Pelatih Lalenok United, Jantje Efraim (kiri), menjelaskan kondisi timnya pada sesi jumpa pers jelang laga kontra PSM Makassar. Foto: Angga Septiawan Putra/kumparan
"Kami memang punya target untuk menghadapi PSM di laga ini karena kami baru pertama kali mewakili Timor Leste untuk AFC. Kami punya target (tinggi) untuk leg kedua memperbaiki dan berusaha," ujar sosok asal Ambon yang sempat melatih PSS Sleman tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang juga berperan penting dalam perkembangan Lalenok adalah, tentu saja, keberadaan para pemain. Yang menarik, Lalenok amat jarang bongkar-pasang sektor ini sejak menjuarai Divisi Tiga 2017 lalu.
Mereka cuma mengganti sejumlah posisi yang memang diperlukan. Ini membuat permainan mereka stabil. Para pemain juga tampak lebih padu karena sudah saling mengenal.
Pemain PSM Makassar Irsyad (kiri) berebut bola dengan pemain Lalenok United di leg I babak play-off AFC Cup 2020 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Hal demikian lantas membuat Ferdinand Sinaga, pemain PSM, waspada. Dia menyebut hal itu jadi salah satu kekuatan utama Lalenok. Dia pun meminta rekan-rekannya lebih fokus pada laga nanti.
"Kami mempersiapkan diri dengan semua arahan coach, karena kami baru sepuluh hari bersama, termasuk empat hari kemarin di Jakarta," papar Ferdinand.
"Saya juga tahu Lalenok tim yang sangat solid. Saya melihat mereka sudah bersama dari liga 3, liga 2, liga 1. Mereka sudah saling mengenal. Beda dengan kita yang baru sepuluh hari berlatih," ungkap eks Persib Bandung itu.
ADVERTISEMENT