Latihan 'Anti-Tekel' saat di Basel Bikin Mohamed Salah Lincah

14 Oktober 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohamed Salah saat berkostum FC Basel. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mohamed Salah saat berkostum FC Basel. Foto: ADRIAN DENNIS / AFP
ADVERTISEMENT
Mohamed Salah tak dengan mudah mencapai tingkat kesuksesan saat ini. Saat merantau dan hijrah dari Mesir, klub pertamanya adalah FC Basel di Liga Swiss. Di sanalah ia belajar banyak, termasuk latihan 'anti-tekel' yang membuatnya lincah seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
Salah mendarat ke Stadion St Jakob pada Juli 2012 setelah enam tahun menetap bersama El Mokawloon. Di Basel, Salah bermain bersama beberapa nama, seperti Yann Sommer, Mohamed Elneny yang juga berasal dari Mesir, serta Aleksandar Dragovic. Untuk nama yang disebut terakhir, ia memiliki sebuah kenangan khusus.
Dragovic yang berposisi sebagai bek tengah itu mengaku memiliki andil besar dalam perkembangan pesat Salah. Pasalnya, bek asal Austria itu kerap melakukan latihan 'anti-tekel' dengan Salah selama masih di Basel.
"Bagaimanapun juga, saya mempersiapkannya untuk itu! Kami sering berlatih tekel bersama," kata Dragovic kepada Goal International.
Duel udara Ciro Immobile dengan Aleksandar Dragovic pada laga Italia vs Austria di Euro 2020. Foto: Andy Rain/Reuters
Menurutnya, Salah saat itu sangat takut jika berlatih tekel dengannya. Bukan tanpa alasan, pemain asal Mesir tersebut takut kakinya patah karena ditekel oleh Dragovic.
ADVERTISEMENT
"Dia selalu takut saya akan mematahkan kakinya dengan tekel saya. Jadi, saya mempersiapkannya untuk cara bermain di Inggris yang keras. Anda bisa langsung melihat bahwa dia [kini] bisa melukai siapa pun dengan kecepatannya," terangnya.
Bek berusia 30 tahun itu juga menyebut bahwa Salah dulu memiliki masalah dalam mencetak gol. Bagi Dragovic, eks rekannya itu kerap membuang peluang sebelum menjadi sehebat sekarang.
"Pada saat itu, bagaimanapun, dia memiliki masalah besar dalam hal mengubah peluangnya menjadi gol. Berkat kerja kerasnya, dia telah meningkat pesat dalam hal ini. Mo [Salah] adalah orang yang hebat dan kakinya kokoh di tanah," tutup Dragovic.
Kisah keduanya di Swiss tak berlangsung lama. Saat Dragovic pindah ke Dynamo Kyiv pada Juli 2013, Salah ikut hengkang setahun setelahnya ke Chelsea. Namun, pijakan kaki pertamanya saat itu belum kokoh karena kurang mendapat kepercayaan dari manajer The Blues saat itu, Jose Mourinho.
Mohamed Salah saat berkostum FC Basel. Foto: JACK GUEZ / AFP
Buntutnya, Salah harus mengembara terlebih dahulu ke Italia bersama Fiorentina dan AS Roma. Bersama klub yang disebut terakhir akhirnya Salah dipermanenkan pada 2016. Total, ada 34 gol dan 22 assist dalam 83 laga lintas ajang bersama klub 'Serigala Ibu Kota'.
ADVERTISEMENT
Setelah kembali menemukan performa terbaiknya, Salah akhirnya kembali ke Inggris dan bermain untuk Liverpool asuhan Juergen Klopp. Ia kini menjadi momok menakutkan, tak hanya untuk klub di Inggris, tapi yang ada di seluruh Eropa.
Salah telah menjadi mesin gol untuk The Reds. Sepanjang 212 laga lintas ajang, rekening golnya sudah menyentuh 134 dan ada 50 assist. Ia juga membantu Liverpool mengakhiri puasa gelar Liga Inggris pada 2019/20.
Selain itu, ada juga masing-masing satu trofi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub yang telah masuk dalam daftar prestasinya bersama klub Merseyside tersebut.
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.
ADVERTISEMENT