Lecce yang Kerap Jadi Batu Sandungan para Raksasa Serie A

10 Februari 2020 14:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Inter Milan Diego Godin berebut bola dengan pemain Lecce pada lanjutan Seri A di Stadio Via del Mare, Lecce, Italia. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Inter Milan Diego Godin berebut bola dengan pemain Lecce pada lanjutan Seri A di Stadio Via del Mare, Lecce, Italia. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Lecce boleh jadi bertengger di peringkat bawah klasemen sementara Serie A 2019/20 saat ini. Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki catatan positif.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Lecce sukses menundukkan Napoli dengan skor 3-2 dalam laga pekan 23 Serie A musim 2019/20. Apiknya lagi, Lecce mengalahkan Napoli di Stadion San Paolo.
Kemenangan ini menjadi kejutan tersendiri di pekan 23. Hasil ini membuat Napoli tertahan di peringkat 11 tabel klasemen sementara. Di sisi lain, meski menang, Lecce sendiri sekarang masih berada di peringkat 17.
Walau belum beranjak dari papan bawah, setidaknya, kemenangan ini menunjukkan bahwa Lecce masih jadi batu sandungan bagi tim-tim papan atas Serie A musim ini.
Diego Demme membayangi Antonin Barak. Foto: US Lecce
Lecce memang tim yang tidak terlalu spesial di Serie A musim 2019/20 ini. Dengan status sebagai tim promosi dari Serie B, ekspektasi terhadap tim yang bermarkas di Via del Mare ini tidak terlalu besar.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Lecce juga sempat kerepotan menghadapi tim besar. Mereka dihantam Inter Milan 0-4 di Giuseppe Meazza. Pasukan Fabio Liverani itu juga takluk dari AS Roma dan Atalanta.
Namun, Lecce perlahan mulai bisa mengukuhkan diri sebagai batu sandungan tim papan atas. Mereka sukses menahan imbang AC Milan dan Juventus. Salentini juga berhasil membendung Inter pada pertemuan kedua di Via del Mare.
Akhirnya, Lecce mampu meraih kemenangan atas tim papan atas saat mereka membekuk Napoli. Terlepas dari kondisi Partenopei yang tengah limbung, kemenangan ini adalah sebuah capaian positif bagi Lecce.
Matteo Politano beraksi di laga kontra Lecce. Foto: SSC Napoli
Moncernya penampilan Gianluca Lapadula sejauh ini jadi latar belakangnya. Sudah 7 gol yang dibuat eks pemain Milan itu pada musim ini. Ia jadi pemain tersubur di Lecce, bersama Marco Mancosu.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang membuat Lecce mampu jadi batu sandungan tim-tim papan atas Serie A? Jawabannya ada pada pola pertahanan yang mereka terapkan. Berbekal skema dasar 4-3-1-2, Lecce kerap menumpuk pemain di area sepertiga akhir.
Pertahanan Lecce ini acap menyulitkan tim-tim besar, apalagi bagi tim-tim yang kerap menerapkan possession football. Mereka akan kesulitan masuk area kotak penalti Lecce, dan itu jadi kesempatan awal bagi mereka untuk menyerang balik.
Permainan yang sederhana memang. Namun, jika diterapkan dengan benar, itu bisa jadi senjata mematikan. Itulah yang ditunjukkan Lecce sejauh ini.
Pemain Lecce dan Juventus berduel. Foto: REUTERS/Ciro De Luca
***
Dalam beberapa pekan ke depan, Lecce masih akan menghadapi tim-tim papan atas Serie A. Sudah ada Roma, Atalanta, Milan, Juventus, dan Lazio yang menunggu.
ADVERTISEMENT
Nah, mari kita lihat, kejutan apakah yang akan disajikan lagi oleh Lecce. Akankah mereka mampu mengalahkan para raksasa Serie A tersebut?