Leicester City Melawan Arus: Satu-satunya Penolak Pay-per-view Premier League

12 Oktober 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo  Leicester City. Foto: REUTERS / Andrew Boyers / Pool
zoom-in-whitePerbesar
Logo Leicester City. Foto: REUTERS / Andrew Boyers / Pool
ADVERTISEMENT
Premier League menganggap layanan siaran berbasis pay-per-view (PPV) adalah solusi termutakhir di masa ketika fans dilarang ke stadion selama pandemi corona. Dengan membayar 14,95 pounds (sekitar Rp 280.000), mereka bisa menonton laga yang tak disiarkan BT Sport dan Sky Sports.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ide ini dikritik. Soalnya, harga segitu dinilai terlalu mahal di tengah krisis akibat wabah corona, sehingga berpotensi menumbuhkan link live streaming sepak bola ilegal.
Walau begitu, nyatanya ide ini mendapat dukungan dari mayoritas klub peserta Premier League. 19 di antaranya setuju, kecuali satu: Leicester City.
Hingga stori ini dinaikkan, belum ada keterangan resmi dari Leicester City terkait hal ini. Namun, keputusan mereka mendapat pujian di dunia maya, bahkan dari fans klub lain.

Pujian untuk Leicester City

Selebrasi pemain Leicester City usai mencetak gol ke gawang Burnley pada pertandingan lanjutan Premier League di King Power Stadium, Leicester, Inggris. Foto: Peter Powell/REUTERS
"Tidak terkejut sedikit pun pada keserakahan Premier League atas pay-per-view, tetapi saya sangat kecewa bahwa Wolves sebagai klub tidak berpikir mereka menendang gigi para penggemar dengan berpikir £ 14,99 adalah harga yang wajar. Fair play mengakui Leicester City," kata seorang fan Wolves.
ADVERTISEMENT
"Itu hanya menggambarkan tentang apa sepak bola sebenarnya. Semua tim yang mendukung pay-per-view bodoh ini seharusnya malu pada diri mereka sendiri! Selamat @LCFC karena menjadi satu-satunya klub yang menentangnya!" kata akun fan West Bromwich Albion.
"Leicester City klub yang sangat indah, klub kedua semua orang sejak Vardy dan rekan-rekannya mendominasi Inggris, satu-satunya klub di Premier League yang memilih menentang rencana PPV, memuakkan dari klub lain, memiliki rasa malu," kata @UnitedMatt91.
"Ini keterlaluan! Hanya Leicester yang menentang PPV. Bagaimana cara mengirim £ 15 langsung ke Leicester?! #BoycottPPV," ujar @mrshauneeb.

Premier League dan Pay-per-view yang tuai kontroversi

Logo Premier League Foto: situs resmi Premier League
Selain soal harga yang kemahalan, masalah lainnya adalah uang yang terkumpul dari pembayaran pay-per-view ini nanti bakal didistribusikannya ke mana dan bagaimana? Inilah yang menjadi perhatian Kieran Maguire, seorang penulis sekaligus penyiar dan akademisi asal Inggris.
ADVERTISEMENT
"Jika mereka mendapatkan harga yang benar, mungkin baik-baik saja, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi dengan uang itu," katanya kepada BBC Radio 5 Live.
"Apakah uangnya akan masuk ke pot sentral (mungkin semacam kas Premier League)? Apakah itu digunakan untuk menyelamatkan klub liga yang lebih rendah? Atau uangnya akan didistribusikan kepada klub yang laganya dibayarkan?" lanjutnya.
Dalam pernyataan resminya, Premier League tidak menjelaskan itu. Mereka hanya menjelaskan ini adalah solusi sementara agar fans bisa menonton pertandingan.
Manchester City vs Leicester City. Foto: Catherine Ivill/Reuters
"Premier League hari ini (9 Oktober 2020) mengonfirmasi bahwa semua pertandingan hingga akhir Oktober akan terus tersedia untuk ditonton para penggemar secara langsung di Inggris Raya," tulis pernyataan resmi mereka.
ADVERTISEMENT
"Di bawah pengaturan baru ini, pilihan pertandingan langsung saat ini akan tetap berlaku dan akan disiarkan seperti biasa. Selain itu, lima pertandingan per babak yang belum dipilih akan tersedia bagi pendukung dengan sistem pay-per-view, yang diakses melalui platform BT Sport Box Office dan Sky Sports Box Office.
"Klub-klub hari ini menyetujui solusi sementara ini untuk memungkinkan semua penggemar terus menonton tim mereka secara langsung.
"Perjanjian tersebut akan ditinjau secara berkala dalam konsultasi dengan klub dan sejalan dengan keputusan yang dibuat oleh pemerintah terkait kembalinya penonton ke stadion."
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.