news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lepas Jabatan Sekjen PSSI, Bagaimana Nasib Tisha di AFF dan AFC?

15 Mei 2020 19:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan Ratu Tisha Destria mengejutkan. Ia tiba-tiba mundur sebagai Sekretaris Jenderal PSSI pada 13 April.
ADVERTISEMENT
Langkah berikutnya juga sulit diraba. Dua klub, Sriwijaya FC dan Perserang Serang, mengklaim Tisha menjadi petinggi mereka. Namun, klaim itu dibantah.
Perlu diingat, lepas dari federasi bukan berarti Tisha meninggalkan sepak bola. Ia masih punya jabatan Wakil Presiden AFF dan anggota anggota Komite Kompetisi AFC.
Pertanyaannya, apakah kursi di konfederasi dan AFF juga harus ditanggalkan seiring kepergian dari PSSI? Jawabannya, tidak.
Merujuk Statuta AFC Bab III poin 13, kandidat yang dinominasikan menjadi Komite Eksekutif AFC harus melalui usulan federasi anggota.
Tisha tak boleh membanggakan kepiawaiannya bermanuver yang berujung meraih jabatan di AFC ataupun AFF. Jalannya bisa lapang ke sana karena rekomendasi PSSI.
Begitu pula pencopotan jabatan Tisha. PSSI bisa langsung bersurat ke AFF atau AFC untuk mendepak perempuan 34 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, PSSI belum mengganggu posisi Tisha. Federasi tak ingin sembarangan mencopot Tisha di AFC atau AFF karena belum menentukan pengganti.
Plt. Sekjen PSSI, Yunus Nusi. Foto: Dok. PSSI
“Masih, dong (Tisha di AFC dan AFF). Kami tetap mengapresiasi keberadaan Ratu Tisha di sana. Kami ‘kan harus bijak dan tidak langsung main copot sembarang."
"Kami belum ada arah ke sana (mengganti Tisha dengan pejabat PSSI sekarang). Selagi Ratu Tisha di AFF dan AFC, pasti akan berbuat yang terbaik untuk sepak bola Indonesia,” ujar Yunus Nusi, Plt Sekjen PSSI, saat dihubungi pada Jumat (15/5/2020).
Kebijakan PSSI mendapat pertentangan. Mantan Sekjen NOC (Komite Olimpiade Nasional) Indonesia, Hifni Hasan, menyebut federasi seharusnya mencopot Tisha dari AFC dan AFF.
Hifni menilai Tisha tak kompeten lantaran tidak pernah menyiarkan kabar pemilihan dirinya di AFF dan AFC melalui andil PSSI.
ADVERTISEMENT
“Ratu Tisha tidak paham membaca Statuta PSSI secara baik. Tanpa ada keputusan Exco (Komite Eksekutif) PSSI, tidak mungkin terpilih menduduki jabatan di AFC. Prosedur yang benar itu, untuk ke AFC harus lewat usulan Exco yang menyampaikan kepada Ketua Umum PSSI. Ketum PSSI lalu ke AFC,” kata Hifni.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sejatinya sah saja bila Tisha masih di AFF dan AFC. Tak ada regulasi di mana hengkang dari PSSI sekaligus menggugurkan kursi di federasi Asia Tenggara dan konfederasi Asia.
Selama PSSI tak mengusulkan pencopotan, Tisha aman. Pernyataan senada dilontarkan pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni.
“Itu ‘kan tergantung PSSI yang mengusulkan dia (Ratu Tisha). Saat ini federasi tidak bersurat apa-apa, ya, berarti tidak masalah. Kalau PSSI tidak menganggap perlu mengusulkan perubahan, tidak akan terjadi apa-apa. Semua berdasarkan usulan federasi anggota, menjadikan kandidat atau mencopot,” kata Kusnaeni kepada kumparanBOLA, Jumat (15/5/2020).
ADVERTISEMENT
Kusnaeni memilih netral terhadap polemik Tisha. Ia hanya menyampaikan berbagai kemungkinan mengapa PSSI tak ‘menyentuh’ keberadaan Tisha di AFF dan AFC.
Konfederasi Sepak Bola Bola Asia. Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA / AFP
Pertama, soal kandidat pengganti. Pria 52 tahun itu menyebut tak ada calon yang lebih percaya diri menduduki kursi AFF atau AFC ketimbang Tisha.
“Atau, pikiran positif saya menunggu Kongres AFC berikutnya. Jadi, status Tisha dibiarkan sampai kongres berikutnya,” ujar Kusnaeni.
Selain itu, Kusnaeni mengungkapkan keberadaan Tisha di AFF dan AFC bak oase di padang gurun. Jarang federasi anggota mengusulkan kandidat perempuan.
“Jangan lupa, Tisha sebagai perempuan sangat penting bagi AFC. Di struktur Exco AFC ada kewajiban adanya anggota perempuan. Tidak semua federasi mengutus wakil perempuan ke AFC. PSSI kebetulan mengusulkan Tisha yang waktu itu Sekjen, biasanya Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum.”
ADVERTISEMENT
“AFC butuh wakil perempuan. AFC tidak pusing. Selama tidak ada usulan dari federasi anggota, dalam hal ini PSSI, AFC senang. Tidak ada yang mengutak-atik,” tutur Kusnaeni.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.